Masalah Keperawatan Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan

24

3. Masalah Keperawatan

a. Gangguan pola napas b. Nyeri. c. Gangguan pola tidur.

4. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan pola napas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar, akumulasi cairan dalam alveoli paru skunder terhadap status hemodinamik tidak stabil. b. Nyeri berhubungan dengan pembesaran jantung, perubahan membran alveolus, sesak napas. c. Gangguan pola tidur berhubungan nyeri, sesak napas.

5. Perencanaan Keperawatan

No Dx Perencanaan Keperawatan 1. Tujuan dan Kriteria Hasil: 1. Menurunnya insufisiensi jantung. 2. Suara napas klien dalam keadaan normal. 3. Tanda-tanda vital dalam keadaan normal. Kriterial Hasil: 1. Tidak ada sesak napas. 2. Tanda-tanda vital dalam batas normal. 3. Suara napas dalam keadaan normal. 4. Tidak ada suara tambahan. 5. Klien dapat istirahat pada malam hari 6. Mampu membutuhkan bantuan pernapasan saat dibutuhkan. 7. Mampu menggambarkan rencana atau perawatan dirumah. Rencana dan tindakan : Rasional Tindakan mandiri 1. Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan. 1. Untuk mengkaji adanya suara napas atau suara tambahan yang terjadi. Universitas Sumatera Utara 25 Lanjutan 2. Pantau pola pernapasan : bradipnea, takipnea, hiperventilasi, pernapasan usmaul, pernapasan chyne stoke, apnea 3. Monitor TTV. 4. Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal. 5. Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal 6. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi. 7. Tinggikan kaki, hindarin tekanan bawah lutut. 8. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction. 9. Berikan pendidikan kesehatan: proses terapi, perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, diet dan efek obat 10. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan O 2 , Suction, Inhalasi. 2. Untuk mengetahui adanya perubahan pola napas. 3. TD dapat meningkat sehubungan dengan SVR. 4. Untuk mengetahui adanya perubahan bentuk dada klien dan penggunaan otot napas. 5. Untuk mengetahui adanya kecemasan yang dialami klien. 6. Untuk memudahkan klien untuk memperoleh oksigen dan meningkatkan ekspansi dada. 7. Untuk mengurangin distensi vena. 8. Untuk mengeluarkan sekret. 9. Mengurangi kecemasan pada klien dan keluarga klien dengan alat yang akan dilakukan kepada klien. 10. Untuk meningkatkan pengetahuan klien dan untuk mencengah kekambuhan klien akibat ketidakpatuhan klien. Universitas Sumatera Utara 26 Lanjutan Tindakan kolaborasi 11. Berikan oksigen sesuai indikasi 12. Pantau EKG dan foto dada. 13. Berikan obat bronkodilator sesuai indikasi. 11. Pemberian oksigen sesuai terapi dapat mengurangi sesak napas yang dirasakan klien. 12. Foto dada menunjukkan adanya pembesaran jantung dan adanya perubahan kongestif pulmonal. 13. Obat bronkodilator dapat meningkatkan oksigen dengan medilatasi jalan napas kecil dan mengeluarkan efek diuretic ringan untuk menurunkan kongestif paru. Universitas Sumatera Utara 27 No Dx Perencanaan Keperawatan 2. Tujuan dan Kriteria Hasil menurut NOC 2007, yaitu: 1. Menujukkan tehnik relaksasi secara individu yang efektif untuk mencapai ketidaknyamanan. 2. Mempertahankan tingkat nyeri pada skala ringan. 3. Dapat melaporkan nyeri yang dirasakan kepada petugas kesehatan dokter atau perawat. 4. Dapat mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan analgesik dan non analgesik secara tepat. Hasil yang disarankan menurut NOC 2007, yaitu: 1. Perasaan senang secara fisik dan psikologis. 2. Meningkatnya prilaku menendalikan nyeri. 3. Menunjukkan penurunan tingkatan nyeri. Rencana dan tindakan Rasional Tindakan mandiri. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 2. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi. 3. Berikan tindakan kenyaman dasar misalnya: gosokan punggung dan aktivitas hiburan seperti: menonton televisi, mendegarkan musik. 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat dingin. 1. Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan intervensi. 2. Informasi untuk mendapatkan data tentang nyeri. 3. Meningkatkan reaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian. 4. Memungkinkan klien untuk mengontrol rasa nyeri. Universitas Sumatera Utara 28 Lanjutan 5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan. 6. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur. Tindakan Kolaborasi 7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri sesuai indikasi. 5. Meningkatkan rasa nyaman dan memfasilitasi pengurangan nyeriketidaknyamanan. 6. Agar klien mengetahui dan memahami bahwa nyeri yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif tidak akan berkurang secara total karena proses penyakit tersebut. 7. Nyeri adalah komplikasi yang sering dialami penyakit gagal janung kongestif meskti pun respon individual berbeda. Saat pengobatan terjadi, penilaian dosis dan pemberian obat akan sangat diperlukan. Universitas Sumatera Utara 29 No Dx Perencanaan Keperawatan 3. Tujuan dan Kriteria Hasil menurut NOC 2007, yaitu: 1. Pasien menunjukkan untuk tidur. 2. Jumlah jam tidur tidak terganggu. 3. Tidak ada masalah dengan pola, kualitas, dan rutinitas tidur atau istirahat. 4. Perasaan segar setelah bangun tidur. Kriteria hasil yang disarankan, menurut NOC 2007, yaitu: 1. Meningkatkan perasaan fisik dan psikologi yang nyaman. 2. Menurunnya tingkatan nyeri yang dilaporkan. 3. Meningkatnya pola tidur untuk pemulihan fisik dan mental. 4. Pengungkapan kepuasan individu terhadap status kesehatan. Rencana dan tindakan Rasional Tindakan mandiri 1. Pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan fisik klien. misalnya, nyeriketidaknyamanan dan keletihan yang dialami oleh klien dan faktor-faktor psikologi klien misalnya: kecemasan, atau ketakutan yang dapat menyebabkan klien terganggu pola tidur. 2. Berikan tempat tidur yang aman dan nyaman buat klien dan fasilitasi beberapa barang milik klien. misalnya: bantal, guling, selimut. 1. Mengkaji dapat mengidentifikasi intervensi secara tepat. 2. Untuk meningkatkan kenyamanan tidur klien. Universitas Sumatera Utara 30 Lanjutan 3. Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur membaca. 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman. 5. Tingkatkan rengimen kenyamanan waktu tidur misalnya, mandi air hangat, minum segelas susu hangat atau teh hangat. 6. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi dan rendahkan tempat tidur bila memungkinkan. 7. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat. Tindakan Kolaborasi 8. Kolaborasi pemberian obat tidur. 3. Dengan melakukan aktivitas sebelum tidur klien dapat memulai tidur dengan cepat. 4. Dengan lingkungan dapat membuat situasi menjadi nyaman dan ketenangan tidur. 5. Meningkatkan efek relaksasi, susu mempunyai kualitas suporifik, meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmitter yang dapat membantu klien tertidur. 6. Pagar tempat tidur memberi keamanan dan dapat digunakan untuk membantu mengubah posisi tidur. Dapat ngurangi rasa takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi tempat tidur. 7. Obat tidur dapat membuat klien tidur dengan nyaman. 8. Dapat mendorong klien untuk tidur. Universitas Sumatera Utara 31

6. Pelaksanaan Keperawatan dan Evaluasi SOAP