11 9.
Pola pernapasan a.
Sinkronisasi gerakan dinding dada-abdomen. b.
Pola napas abnormal: dispnea, ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, pernapasan Cheyne Stokes.
c. Tanda-tanda retraksi otot intercosta dan superasternal merupakan
manefestasi kesulitan bernapas. 10.
Jantung a.
Pembesaran vena didada menandakan adanya kongestif atau bendungan vena cava inferior.
b. Denyut nadi abnormal di dada atau di punggung mengindikasikan
adanya aneurisme. c.
Denyut apeks jantung. d.
Retraksi di perecordium, jika seirama dengan sistolik merupakan tanda perikarditis dan insufisiensi trikuspidalis, serta aorta.
2. Analisa Data
1. Patofisiologi
Kelainan instrinsik pada kontraktilitas mikardium yang khas pada gagal jantung akibat kelainan pada jantung istemik, kontraktilitas ventrikel
kiri yang menurun dapat mengurangi curah jantung sekuncup dan dapat meningkatkan volume residu ventrikel.
a. Respon sistem saraf simpatis terhadap barroreseptor atau kemoreseptor.
b. Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk menyesuaikan terhadap
peningkatan volume c.
Vasokontriksi arterirenal dan aktivasi sistem rennin angiotensin d.
Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH adan reabsorbsi terhadap cairan kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh
adanya volume darah sirkulasi yang dipompa untuk melawan peningkatan resistensi vaskuler oleh pengencangan jantung. Kecepatan
jantung memperaktekan waktu pengisian vebtrikel dari arteri coronaria. Menurunnya COP dan menyebab oksigen yang tidak adekuat ke
mikrokardium. Peningkatan dinding akibat dilatasi menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
12 peningkatan tuntutan oksigen dan pembesaran jantung hipertensi
terutama pada jantung iskemik atau kerusakan yang menyebabkan kegagalan mekanisme pemompaan.
Tekanan arteri paru-paru dapat meningkat sebagai respon terhadap pningkatan kronis tekanan vena. Hipertensi
pulmonary dapat meningkatkan tahanan terhadap ejeksi ventrikel kanan. Seperti yang terjadi
pada jantung kiri, juga akan terjadi pada jantung kanan, dimana akhirnya akan terjadi kongestif sistematik dan edema.
2. Analisa data dengan rumusan masalah gangguan pola napas
Gagal jantung kongestif
Pembesaran jantung
Perubahan membran kapiler alveolus
Ventilasi tidak adekuat
Gangguan pola napas
3. Rumusan Masalah
1. Tidak efektifnya pembersihan jalan napas
a. Definisi : kondisi dimana pasien tidak mampu membersihkan sekretslem
sehingga menimbulkan obstruksi saluran pernapasan guna mempertahankan saluran pernapasan.
b. Kemungkinan data yang ditemukan :
1 Suara napas tidak normal.
2 Perubahan jumlah pernapasan.
3 Batuk.
4 Sianosis.
Universitas Sumatera Utara
13 5
Demam. 6
Kesulitan bernapas. 7
Adanya sputum. c.
Faktor yang berhubungan : 1
Produksi sekresi yang kental. 2
Penurunan oksigen dalam udara inspirasi. 2.
Tidak efektifnya pola napas a.
Definisi: kondisi dimana inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat.
b. Kemungkinan data yang ditemukan :
1 Penurunan tekanan inspirasiekspirasi.
2 Napas cuping hidung.
3 Perubahan gerakan dada.
4 Fase ekspirasi yang lama.
5 Menggunakan otot-otot bantu napas.
c. Faktor yang berhubungan dengan :
1 Lemahnya otot pernapasan.
2 Nyeri.
3 Penurunan energi.
4 Turunnya ekspansi paru.
5 Depresi pusat pernapasan.
3. Penurunan perfusi jaringan
a. Definisi: kondisi dimana tidak adekuatnya pasokan oksigen yang
mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler.
b. Kemungkinan data yang ditemukan:
1 Nyeri dada.
2 Dispnea.
3 Penggunaan otot bantu pernapasan.
4 Pengembangan cuping hidung.
5 Retraksi dada.
Universitas Sumatera Utara
14 c.
Faktor yang berhubungan dengan : 1
Gangguan pertukaran. 2
Gangguan aliran arteri. 3
Gangguan aliran vena. 4
Ketidaksesuaian antara ventilasi dan aliran darah. 4.
Gangguan pertukaran gas a.
Definisi : suatu kondisi dimana pasien mengalami penurunan oksigen dan karbon dioksida diantara alveoli paru dan sistem vaskuler. Dapat
disebabkan oleh sekresi yang kental atau kelebihan akibat batuk yang tidak efektif.
b. Kemungkinan data yang ditemukan :
1 Dispnea pada usaha napas.
2 Napas dengan bantuan mulut pada fase ekspirasi panjang.
3 Agitasi.
4 Lelah, latergi.
5 Meningkatnya tahanan vascular paru.
6 Menurunnya saturasi oksigen, meningkatnya pCO2.
7 Sianosis.
c. Faktor yang berhubungan :
1 Perubahan membran kapiler-alveolus.
2 Ketidakseimbangan perfusi-ventilasi.
Universitas Sumatera Utara
15
4. Perencanaan Gangguan Pola Napas