Brand Community DEFINISI OPERASIONAL 1. Loyalitas Merek

Yefri Yudianto : Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda motor Yamaha, 2010. Penelitian ini melibatkan dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Yang menjadi variabel bebas maupun variabel tergantung adalah: Variabel bebas : Brand community Variabel tergantung : Loyalitas merek

B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Loyalitas Merek

Loyalitas merek adalah sikap konsumen yang menyenangi satu merek yang menimbulkan kesetiaan dan komitmen pada diri konsumen serta memiliki keinginan yang kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Individu yang loyal pada sebuah merek dalam hal ini akan diungkap melalui skala loyalitas merek berdasarkan aspek-aspek loyalitas merek yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk 2004. Aspek-aspek yang dimaksud adalah: aspek kognitif, aspek afektif, aspek konatif, dan aspek tindakan, Loyalitas merek dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari skala. Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya loyalitas merek subjek penelitian, jika semakin tinggi skor loyalitas merek seseorang maka semakin tinggi loyalitas konsumen terhadap merek. Demikian sebaliknya, jika semakin rendah skor loyalitas merek maka semakin rendah loyalitas konsumen terhadap merek.

2. Brand Community

Yefri Yudianto : Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Sepeda motor Yamaha, 2010. Brand community merupakan persepsi individu terhadap suatu komunitas yang didasarkan pada seperangkat hubungan sosial dan persamaan komitmen terhadap produk, merek dan aktivitas konsumsi di antara penggemar merek tertentu. Pemahaman individu terhadap brand community diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan komponen- komponen dari brand community yang dikemukakan oleh Muniz O’Guinn 1995. Terdapat tiga elemen dari brand community yaitu: consciousness of kind, shared rituals and tradition, dan sense of moral responsibility. Brand community dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh individu dari skala tersebut. Jika skor brand community subjek tinggi, maka subjek menilai positif terhadap brand community. Demikian sebaliknya, jika skor brand community yang diperoleh subjek rendah, maka subjek menilai negatif terhadap brand community .

C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1.