Rotua Tresna Nurhayati Manurung : Upacara Kematian Di Tana Toraja : Rambu Solo,
2009. USU Repository © 2009
Dari model yang sederhana di atas, dapat dilihat bahwa kepariwisataan dapat dipandang sebagai suatu jajaran dari seluruh individu, perusahaan,
organisasi, dan pengantar dari suatu kegiatan wisata. Kepariwisataan merupakan suatu pemahaman dan pendekatan multidimensi dengan aktivitas- aktivitas yang
melibatkan kehidupan dan kegiatan- kegiatan ekonomi yang berbeda, sehingga tidaklah berlebihan apabila pendefenisian kepariwisatan sulit untuk dibakukan.
2.2 Pengertian Wisatawan
Menurut Oxford English Dictionary 1933: 190 defenisi dari wisatawan tourist adalah orang yang melakukan perjalanan , terutama yang melakukannya
untuk rekreasi ; orang yang melakukan perjalanan untuk kesenangan dan kebudayaan, orang yang mengunjungi sejumlah tempat untuk melihat- lihat
objek- objek wisata dengan pemandangan yang menarik atau hal- hal lain dengan tujuan yang sama.
Defenisi Liga Bangsa- Bangsa dalam buku Anatomi Pariwisata 1997: 14 menyebutkan bahwa orang yang termasuk wisatawan ialah orang yang
mengadakan perjalanan untuk bersenang- senang pleasure, karena alasan keluarga, kesehatan dan sebagainya, orang yang mengadakan perjalanan untuk
mengunjungi pertemuan- pertemuan atau sebagai utusan ilmiah, administratif, diplomatik, keagamaan, atletik dan sebagainya, orang yang mengadakan
perjalanan bisnis, dan orang yang datang dalam rangka pelayaran pesiar sea cruise, juga kalau ia tinggal kurang dari 24 jam.
Rotua Tresna Nurhayati Manurung : Upacara Kematian Di Tana Toraja : Rambu Solo,
2009. USU Repository © 2009
Menurut Soekadijo dalam buku Anatomi Pariwisata 1997: 17 dicatat bahwa dalam instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1969, tertulis dalam Bab 1 pasal
1, wisatawan tourist adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain untuk menikmati perjalanan dalam kunjungan
itu. Defenisi ini telah mencakup wisatawan dalam dan luar negeri namun tidak memberi batas waktu kunjungannya. Untuk tujuan praktisnya, Departemen
Pariwisata, seperti yang tercatat dalam buku Pengetahuan Kepariwisataan 2002 :37 menggunakan defenisi ‘wisatawan’ sebagai berikut “ Wisatawan bisa saja
adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan menetap untuk sementara waktu di tempat lain selain tempat tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa
alasan, selain mencari pekerjaan”. WTO dalam buku Pengetahuan Kepariwisataan 2002 : 36 memberi
defenisi tentang wisatawan yaitu: pengunjung ialah setiap orang yang berkunjung ke suatu negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan
alasan melakukan perjalanan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya dan wisatawan ialah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa
memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat
diklasifikasikan yaitu memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan,pendidikan, keagamaan dan olahraga; bisnis atau mengunjugi kaum
keluarga.
Rotua Tresna Nurhayati Manurung : Upacara Kematian Di Tana Toraja : Rambu Solo,
2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.2 : Struktur wisatawan menurut opini WTO
LIBUR AN
BISNIS BELA
JAR
MISI DIPLO
MATIK
KUNJU NGAN
KE WAR
GANE GA
RAAN
OLAHRA GA
LAIN- LAIN
MAKSUD KUNJUNGAN
PE KE
R JA P
E NDAPAT
AN 7.
P E
NUMPANG T
R ANSI
T NOMAD
T DK PUNYA
T E
MPAT T
INGGAL PE
NGUNGSI 8.
ANGGOT
A T E
N T
AR A
IMI GR
ASI 1.WISATA
WAN 3.EKS
KURSI PENGUN
JUNG MASUK
DALAM DAFTAR
STATISTIK PEJALAN
WISATA TIDAK
TERMASUK DALAM
STATISTIK
2. KRU ANGG
O TA B
ANGSA ASI
NG NON
R E
SI DE
N 4
.P E
N U
M P
A N
G 5.
PE NGUNJUNG
6. K
RU
Rotua Tresna Nurhayati Manurung : Upacara Kematian Di Tana Toraja : Rambu Solo,
2009. USU Repository © 2009
Sumber: Marpaung , 2002. Keterangan:
1. Pengunjung yang diam kurang lebih satu malam di negara tempat
berkunjung. 2.
Kru pesawat udara yang berlabuh lebih dari satu malam dan memakai akomodasi di negara tempat berkunjung.
3. Pengunjung yang tidak tinggal lebih dari satu malam , meski dapat
berkunjung lebih dari satu malam dan kembali ke kapalnya untuk menginap.
4. Ekskursi
5. Pengunjung yang tinggal diam dan pergi pada hari yang sama.
6. Kru yang tinggal sehari semalam
7. Pekerja
8. Transit
9. Pengunjung sebagaimana yang didefenisikan dengan konfrensi Roma.
2.3 Klasifikasi Motif Wisata