Hasil Pengujian efek Krim Luka Bakar Pada Kelinci

Megawati Simanjuntak : Ekstraksi Dan Fraksinasi Komponen Ekstrak Daun Tumbuhan Senduduk Melastoma malabathricum. L Serta Pengujian Efek Sediaan Krim Terhadap Penyembuhan Luka Bakar, 2008. USU Repository © 2009 berwarna coklat muda, dan krim ekstrak etilasetat berwara hijau muda. Lihat lampiran 7 gambar 13 halaman 57

4.10 Hasil Pengujian efek Krim Luka Bakar Pada Kelinci

Hasil pengujian efek krim luka bakar derajat II terhadap kelinci ditandai dengan kerusakan kulit hingga pada bagian epidermis dalam. Perubahan diameter rata-rata luka bakar diukur sampai luka dinyatakan sembuh untuk masing-masing perlakuan. Data perubahan diameter luka bakar diperoleh dengan menghitung rata-rata perubahan diameter luka bakar dengan interval waktu pengukuran setiap hari. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4 halaman 38. Megawati Simanjuntak : Ekstraksi Dan Fraksinasi Komponen Ekstrak Daun Tumbuhan Senduduk Melastoma malabathricum. L Serta Pengujian Efek Sediaan Krim Terhadap Penyembuhan Luka Bakar, 2008. USU Repository © 2009 Data perubahan diameter luka bakar Tabel 4 tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: Gambar 2. Grafik Perubahan diameter luka bakar dengan interval pengukuran setiap hari Hasil penelitian menunjukkan diantara ketiga krim ekstrak daun senduduk yang paling baik sebagai obat luka bakar adalah krim ekstrak etilasetat 5 dilihat dari diameter luka bakar menjadi 0 pada hari ke-15, sedangkan krim ekstrak kloroform dapat menyembuhkan luka bakar pada hari ke-19 dan krim ekstrak n-heksan dapat menyembuhkan pada hari ke-21. Hasil ini juga membuktikan bahwa ketiga krim ekstrak mempercepat penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan kelinci kontrol yang sembuh dalam waktu 30 hari berdasarkan penelitian terdahulu Deka, 2006. Secara teoritis juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moenadjat bahwa penyembuhan luka bakar derajat II biasanya penyembuhan dalam waktu satu bulan 30 hari. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun senduduk mengandung saponin, tanin, flavonoid, glikosida, dan steroid. Dalam proses fraksinasi senyawa yang 0,5 1 1,5 2 2,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Krim ekstrak n- heksan waktu hari d ia m e te r c m Megawati Simanjuntak : Ekstraksi Dan Fraksinasi Komponen Ekstrak Daun Tumbuhan Senduduk Melastoma malabathricum. L Serta Pengujian Efek Sediaan Krim Terhadap Penyembuhan Luka Bakar, 2008. USU Repository © 2009 bersifat polar yaitu saponin, tanin, glikosida terdapat di dalam ekstrak etilasetat, sedangkan flavonoid terdapat dalam ekstrak kloroform yang bersifat semipolar, dan steroid terdapat dalam ekstrak n-heksan yang bersifat nonpolar. Tanin berfungsi sebagai adstringen yang dapat menyebabkan penciutan pori-pori kulit, memperkeras kulit, menghentikan eksudat dan pendarahan yang ringan Anief,1997, sehingga mampu menutupi luka dan mencegah pendarahan yang biasa timbul pada luka. Saponin memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptik yang berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang biasa timbul pada luka sehingga luka tidak mengalami infeksi yang berat Robinson,1995. Flavonoid bersifat sebagai anti inflamasi, anti alergi, mencegah proses oksidasi, dan anti oksidan serta berbagai fungsi lainnya Jansen,2006. Steroid sebagai anti radang yang mampu mencegah kekakuan dan nyeri Tan Hoan Tjay Kirana,2002. Walaupun kedua senyawa ini sama sama bersifat sebagai anti inflamasi namun flavonoid lebih mempercepat penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan steroid. Hal ini disebabkan karena kemampuan flavonoid mencegah oksidasi dan menghambat zat yang bersifat racun yang bisa timbul pada luka. Proses penyembuhan luka yang ditandai dengan penutupan luka oleh eksudat dan pengurangan diameter luka dari setiap krim luka bakar berbeda. Proses penyembuhan luka terdiri dari 3 fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase penyudahan. Fase inflamasi yang ditandai dengan adanya pembengkakan, fase proliferasi ditandai dengan adanya pembentukan eksudat dan fibroblas yang terlihat seperti kerak pada bagian atas luka, dan fase penyudahan yang ditandai dengan Megawati Simanjuntak : Ekstraksi Dan Fraksinasi Komponen Ekstrak Daun Tumbuhan Senduduk Melastoma malabathricum. L Serta Pengujian Efek Sediaan Krim Terhadap Penyembuhan Luka Bakar, 2008. USU Repository © 2009 terbentuknya jaringan baru yang berarti luka sudah mengecil atau sembuh. Pada uji luka bakar pada kelinci, setiap krim ekstrak menunjukkan waktu penyembuhan yang berbeda beda, yang berarti setiap fase juga berlangsung dalam waktu yang berbeda. Pada uji krim ekstrak etilasetat proses penyembuhan berlangsung dalam waktu 15 hari, dimana fase inflamasi berlagsung dari hari pertama sampai pada hari keempat, fase proliferasi terjadi pada hari ke-4 sampai pada hari ke-10 dan pada hari ke-15 luka sudah sembuh. Lihat lampiran 10 gambar 16 halaman 60 Pada uji krim ekstrak kloroform proses penyembuhan berlangsung dalam waktu 19 hari, dimana fase inflamasi berlagsung dari hari pertama sampai pada hari ke-5, fase proliferasi terjadi pada hari ke-6 sampai pada hari ke-15 dan pada hari ke-20 luka sudah sembuh. Lihat lampiran 10 gambar 17 halaman61 Pada uji krim ekstrak n-heksan proses penyembuhan berlangsung dalam waktu 21 hari, dimana fase inflamasi berlagsung dari hari pertama sampai pada hari ke-5, fase proliferasi terjadi pada hari ke-5 sampai pada hari ke-10 dan fase penyudahan terjadi pada hari ke-10 sampai hari ke-21 luka sudah sembuh. Lihat lampiran10 gambar 16 halaman 62

4.11 Hasil Analisa Data

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Pelembab Kulit Alami

94 452 97

Efek Penyembuhan Luka Bakar Dari Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Puguh Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.).

3 59 119

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Penggunaan Air Yang Mengandung Ion Dan Yang Tidak Mengandung Ion Terhadap Stabilitas Sediaan Krim Ekstrak Etilasetat Daun Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Sebagai Obat Luka Bakar Pada Kelinci Putih Jantan.

4 30 102

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Angsana (Pterocarpus indicus wild) Secara In Vitro Dan Efek Penyembuhan Sediaan Salap Terhadap Luka Buatan Kulit Marmut Yang Diinfeksi

0 40 114

Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Buah Rimbang (Solanum torvum Sw.) Sebagai Anti-Aging

14 143 119

Pengujian Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Sebagai Obat Luka Bakar

4 41 100

Formulasi Sediaan Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Dan Aktivitasnya terhadap Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis Dan Pseudomonas aeruginosa

36 195 107

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Re-Epitelisasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Sudi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

3 33 70

EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN NANAS (Ananas comosus Merr) EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN NANAS (Ananas comosus Merr) PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN NEW ZEALAND.

0 0 20