Ferdiansyah : Efektifitas Penerapan Sanksi Pidana Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Di Bidang Syariat Islam Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda Aceh Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU Repository © 2009
3. Tingkat Pelanggaran Qanun Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda
Aceh Setelah Penerapan Qanun Di Bidang Syariat Islam Propinsi Nanggroe Aceh darussalam Dari Tahun 2005 Sampai Dengan 2007.
Sejak pertama kali diterapkannya Syariat Islam di Kota Banda Aceh yaitu pada Tahun 2005 terjadi banyak perubahan pada wajah kota Banda Aceh, kota Banda
Aceh yang dulunya terkesan bebas kini menjadi sedikit lebih tertib dan lebih Islami, walaupun belum seperti yang diinginkan oleh masyarakat dan Pemerintah Aceh
sendiri. Sejak diberlakukannya Syariat Islam di Kota Banda Aceh yaitu dari tahun 2005 sampai dengan sekarang telah banyak program yang dilakukan oleh pemerintah
kota Banda Aceh sendiri untuk mensosialisasikan dan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penerapan Syariat Islam di kota Banda Aceh khususnya
dan di Provinsi NAD umumnya, permerintah kota Banda Aceh juga telah melaksanakan penerapan Syariat Islam dalam bidang hukum, untuk membersihkan
kota Banda Aceh dari pelanggaran–pelanggaran Syariat Islam, dan dengan melaksanakan Sanksi Pidana Cambuk di muka umum bagi para pelanggar Syariat
Islam tersebut, seperti yang tercantum pada table dibawah ini yang menunjukan tingkat pelanggaran terhadap Syariat Islam setelah diberlakukanya syariat Isalam
dikota Banda Aceh.
Table no.3
Ferdiansyah : Efektifitas Penerapan Sanksi Pidana Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Di Bidang Syariat Islam Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda Aceh Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU Repository © 2009
DATA TINDAK PIDANA PERJUDIAN DAN ASUSILA DI KOTA MADYA BANDA ACEH
TAHUN 2005 S.D 2006 Sumber: POLTABES BANDA ACEH
Table no. 4
DATA PELANGGARAN QANUN YANG DILIMPAHKAN KE KEJAKSAAN NEGERI BANDA ACEH
TAHUN 2005 S.D 2007
NO Jenis Pelanggaran
Qanun Tahun
JUMLAH 2005
2006 2007
1 Maisir perjudian
4 2
1 7 perkara
2 Khalwat mesum
- 1
4 4 perkara
3 Khamar
minuman keras 7
4 4
15 perkara
Sumber: KEJAKSAAN NEGERI BANDA ACEH
Table no. 5 DATA PELANGGARAN QANUN YANG TELAH DI PUTUS OLEH
MAHKAMAH SYARIAT KODYA BANDA ACEH No.
Jenis tindak pidana
Tahun
JUMLAH
2005 2006
1 PERJUDIAN
4 1
5 perkara 2
KEJAHATAN SUSILA
2 3
5 perkara 3
PERJINAHAN
2 6
8 perkara 4
PERKOSAAN
3 2
5 perkara
Ferdiansyah : Efektifitas Penerapan Sanksi Pidana Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Di Bidang Syariat Islam Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda Aceh Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU Repository © 2009
TAHUN 2005 S.D 2007
NO Jenis Pelanggaran
Qanun Tahun
JUMLAH 2005
2006 2007
1 Maisir perjudian
4 2
- 6 perkara
2 Khalwat mesum
- 1
4 5 perkara
3 Khamar
minuman keras 4
3 4
11 perkara
Sumber: MAHKAMAH SYARIAT KODYA BANDA ACEH
Table no. 6 DATA PELANGGARAN QANUN
DIKOTA BANDA ACEH TAHUN 2005 S.D 2007
NO Jenis Pelanggaran
Qanun Tahun
JUMLAH 2005
2006 2007
1 Maisir perjudian
4 2
- 6 perkara
2 Khalwat mesum
- 1
4 5 perkara
3 Khamar
minuman keras 7
3 4
14 perkara
Sumber: DINAS SYARIAT ISLAM KOTA BANDA ACEH Seperti yang telah dipaparka pada table diatas menurut catatan dari kepolisian
Kota Besar Banda Aceh pada tahun 2005 menunjukan belum terjadinya perubahan yang signifikan pada tindak pidana yang terjadi di Kota Banda Aceh setelah
Ferdiansyah : Efektifitas Penerapan Sanksi Pidana Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Di Bidang Syariat Islam Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda Aceh Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU Repository © 2009
diberlakukannya Syariat Islam, yaitu pada tindak pidana perjudian 4 perkara, kejahatan susila 2 perkara, tindak pidana perjinahan 2 perkara, dan perkosaan 3
perkara, dan pada tahun 2006 untuk tindak pidana perjudian 1 perkara, kejahatan asusila 3 perkara, tindak pidana perjinahan 6 perkara, dan tindak pidana perkosaan 2
perkara. Jika dijumlahkan pada tahun 2005 sampai dengan 2006 telah terjadi 5 perkara
tindak pidana perjudian, 5 perkara kejahatan asusila, 8 perkara tindak pidana perjinahan, dan 5 perkara tindak pidana perkosaan.
Berikutnya perkara–perkara pelanggaran Qanun yang telah dilimpahkan kepada Kejaksaan Negeri Banda Aceh dari tahun 2005 sampai dengan 2007, yaitu
pada pelanggaran Qanun di bidang Maisir perjudian, Khamar minuman keras, dan Khalwat mesum, pada tahun 2005 untuk pelanggaran Qanun di bidang Maisir
perjudian 4 perkara, pada pelanggaran qanun di bidang Khalwat mesum 0 perkara, dan pada Pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras 7 perkara.
Berikutnya pada tahun 2006 untuk pelanggaran qanun dibidang Maisir perjudian 2 perkara, pada pelanggaran qanun di bidang Khalwat mesum 1 perkara,
dan untuk pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras 4 perkara. Berikutnya pada tahun 2007 untuk pelanggaran qanun dibidang Maisir
perjudian 1 perkara, untuk pelanggaran qanun dibidang Khalwat mesum 4 perkara, dan untuk pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras 4 perkara.
Jika dijumlahkan dari tahun 2005 sampai dengan 2007 perkara pelanggaran qanun yang telah dilimpahkan kepada Kejaksaan Negeri Banda Aceh adalah sebanyak
26 perkara, yaitu 7 perkara Maisir perjudian 4 perkara Khalwat mesum dan 15 perkara Khamar minuman keras.
Ferdiansyah : Efektifitas Penerapan Sanksi Pidana Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Di Bidang Syariat Islam Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda Aceh Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU Repository © 2009
Berikutnya adalah perkara pelanggaran qanun yang telah diputus oleh Mahkamah Syariat Kota Banda Aceh pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007,
yaitu pada tahun 2005 pada pelanggaran qanun di bidang Maisir perjudian 4 perkara, pada pelanggaran qanun dibidang Khalwat mesum 0 perkara, dan pada
pelanggaran qanun di bidang Khamar minuman keras 4 perkara. Berikutnya pada tahun 2006, untuk pelanggaran qanun dibidang Maisir
perjudian 2 perkara, pelanggaran qanun dibidang Khalwat mesum 1 perkara, dan pada pelanggaran qanun di bidang Khamar minuman keras 3 perkara.
Berikutnya pada tahun 2007, untuk pelanggaran qanun dibidang Maisir perjudian 0 perkara, pelanggaran qanun dibidang Khalwat mesum 4 perkara, dan
pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras 4 perkara. Jika dijumlahkan dari tahun 2005 sampai dengan 2007 perkara pelanggaran
qanun yang telah diputuskan oleh Mahkamah Syariat Kota Banda Aceh adalah sebanyak 22 dua puluh dua perkara, yaitu 6 perkara pelanggaran qanun dibidang
Maisir perjudian, 5 perkara pelanggaran qanun dibidang Khalwat mesum dan 11 perkara pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras.
Selain itu dapat juga dilihat data pelanggaran Qanun dari tahun 2005 sampai dengan 2007 yang dikeluarkan oleh Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh yaitu pada
tahun 2005 talah tercatat untuk pelanggaran qanun di bidang Maisir perjudian ada 4 perkara, untuk pelanggaran qanun di bidang Khalwat mesum 0 perkara dan untuk
pelanggaran Qanun dibidang Khamar minuman keras ada 7 perkara. Kemudian pada tahun 2006 telah tercatat untuk pelanggaran qanun dibidang
Maisir perjudian ada 2 perkara, untuk pelanggaran qanun di bidang Khalwat mesum ada 1 perkara dan kemudian untuk pelanggaran qanun di bidang Khamar
minuman keras ada 3 perkara.
Ferdiansyah : Efektifitas Penerapan Sanksi Pidana Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Di Bidang Syariat Islam Di Wilayah Hukum Kota Madya Banda Aceh Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU Repository © 2009
Selanjutnya pada tahun 2007 telah tercatat untuk pelanggaran qanun dibidang Maisir perjudian ada 0 perkara, untuk pelanggaran qanun dibidang Khalwat
mesum ada 4 perkara, dan untuk pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras ada 4 perkara. Jika dijumlahkan maka dari tahun 2005 sampai dengan 2007
ada 25 perkara pelanggaran qanun di bidang Syariat Islam yang terjadi di Kota Banda Aceh yaitu, 6 perkara pelanggaran qanun dibidang Maisir perjudian, 5 perkara
dibidang Khalwat mesum dan 14 perkara pelanggaran qanun dibidang Khamar minuman keras.
Dari data yang telah penulis uraikan diatas dapat kita lihat bahwa dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 di Kota Banda Aceh terjadinya penurunan tingkat
pelanggaran terhadap qanun dibidang Syariat Islam, walaupun belum menunjukan penurunan yang drastis seperti yang diharapkan.
4. Bagaimanakah Efektifitas Penerapan sanksi pidana Cambuk Dalam