xxiii 1.
An-nida artinya memanggil 2.
Menyeru atau mendorong 3.
Menegaskan atau membelanya 4.
Suatu usaha berupa perkataan, perbuatan untuk menarik manusia ke suatu madzhab atau agama
5. Memohon dan meminta kebaikan, ini yang sering disebut dengan
istilah berdo’a.
26
Dari berbagai definisi diatas meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapat disimpulkan
bahwa dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak individu atau golongan agar mengikuti ajaran agama Islam dan merealisasikannya dalam kehidupan, yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode-metode tertentu dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.
C. Unsur-unsur Dakwah.
Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah. Diantara unsur-unsur dakwah adalah:
1. Subyek Dakwah.
Yang dimaksud dengan subyek dakwah adalah da’i. Dai adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan
baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga. Da’i sering disebut kebanyakan orang dengan muballigh orang yang
menyampaikan ajaran Islam. Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan pada
26
Jum’ah Amin Abdul Azis, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, Solo: Citra Islami Press 1997, Cet. ke-I, H. 22-23
xxiv pembahasan di muka, sebutan tersebut lebih sempit dari sebutan da’i yang
sebenarnya. Apabila kita kembali kepada Al-Qur’an dapat disimpulkan pelaku dakwah pertama itu adalah Nabi Muhammad SAW.
27
2. Obyek Dakwah.
Obyek dakwah adalah mad’u atau jama’ah, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.
28
3. Materi Dakwah.
Unsur lain dalam proses dakwah adalah maddah atau materi dakwah. Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada
mad’u. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pesan mengandung arti perintah, nasehat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan
kepada orang lain.
29
Sementara itu Onong Uchjana E, mengatakan bahwa pesan message merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
30
Materi dakwah atau isi pesan dakwah mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa lambang yang bermakna yang disampaikan untuk
mengajak atau mempengaruhi manusia individu atau kelompok, agar mengikuti ajaran Islam dan mampu merealisasikannya dalam kehidupan
27
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004, Cet. ke-1, H. 75-77
28
Ibid, H. 90
29
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, H. 761.
30
Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 1994, H. 18.
xxv dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang bahagia baik di dunia dan di
akhirat. Lambang yang dimaksud disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan, baik berupa informasi atau opini mengenai hal-hal yang kongkrit maupun yang abstrak, bukan saja
tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan yang akan datang.
31
Pesan dakwah atau materi dakwah adalah bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu materi dakwah tidaklah dapat terlepas dari
kedua sumber tersebut, bahkan bila tidak bersumber dari keduanya seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia dan dilarang oleh syariat.
32
Begitu juga menurut M. Quraish Shihab, materi dakwah adalah Al-Islam yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi masalah tentang Aqidah, Syariat, dan Akhlak. Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada
tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia, petunjuk mengenai syariat dan
hukum yang berhubungan dengan tuhan dan sesama manusia, serta petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma
keagamaan dan susila-asusila.
33
a. Pesan Keimanan Aqidah.
Secara etimologi Aqidah berasal dari kata al Aq-du yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan
31
Ibid,H. 11.
32
Asmuni Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, Cet. Ke-1, H, 63.
33
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1997, H.40.
xxvi kuat, juga berarti yakin dan mantap. Sedangkan secara terminologi
terdapat dua pengertian, yaitu; pengertian secara umum dan pengertian secara khusus. Pengertian secara umum, Aqidah adalah
hukum yang benar, seperti keimanan dan mentauhidkan Allah, beriman kepada malaikat Allah, beriman kepada kitab-kitab Allah
yang diturunkan kepada Nabi dan RosulNya, beriman pada hari kiamat, beriman kepada qodho dan qodar, serta semua yang ghoib
yang didasarkan pada dalil-dalil yang kuat, juga kewajiban- kewajiban agama dan hukum-hukum yang benar. Dengan demikian,
aqidah meliputi iman dalam segi keyakinan.
34
Aqidah dalam Islam bersifat keyakinan batiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun
iman, seperti sabda Rosul dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Muslim. yang artinya: Iman ialah engkau percaya kepada Allah,
Malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitabNya, rosul-rosulNya, hari kiamat dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik dan yang
buruk. H,R. Muslim.
b. Pesan Ibadah
Ibadah secara etimologi berarti mematuhi, tunduk dan berdo’a. sedangkan secara terminologi, ibadah adalah kepatuhan atau tunduk
kepada Dzat yang memiliki puncak keagungan, yaitu Allah SWT. Ibadah mencakup segala bentuk kegiatan aktifitas perbuatan dan
34
Tim Dirasat Islamiah Universitas Islam Jakarta, Akhlak Ijtimaiyyah, Jakarta: PT. Pamator, 1998, H. 5.
xxvii perkataan yang dilakukan oleh setiap muslim dengan tujuan untuk
mencapai keridhoan Allah SWT.
35
Ibadah dalam Islam berhubungan erat dengan amalan lahiriyah nyata dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah
guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, dan mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia.
36
Atau lebih familiarnya disebut sebagai rukun Islam Syahadat, Shalat, Puasa,
Zakat, Haji. c.
Pesan Akhlak Budi Pekerti Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yang
merupakan bentuk jamak dari kata Khuluk yang berarti Budi Pekerti, Perangai, Tingkah Laku atau Tabiat.
37
Secara terminologi Akhlak adalah budi pekerti yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa
yang bermanifestasi pada karya dan tingkah laku manusia.
38
Dalam Islam, Akhlak menempati tempat yang paling tinggi, Islam dengan bimbingan Ruhuddin menanamkan sifat-sifat mulia
dan mengutamakan akhlak sebagai sendi-sendi kehidupan yang kokoh dan kuat untuk menjamin kerukunan hidup dan ketertiban
masyarakat. Masalah akhlak yakni jalan merenungkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupan secara individual atau kolektif.
35
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, jilid 2, Cet. Ke-4, H. 143.
36
Asmuni Syukur, Op. Cit, H. 61.
37
Luis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, Beirut: Al Maktabah Al-Katukiyyah, Tt, H. 194.
38
Rahmat Djatmika, Ilmu Akhlak, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992, H. 26.
xxviii Materi kajian akhlak termasuk akhlak kepada Allah, kepada
orang lain maupun terhadap diri pribadi adalah pesan yang mengandung unsur sabar, jujur, tepat janji, amanah, dan lain-lain.
Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang luas itu menjadi materi
dakwah Islam. 4.
Media Dakwah Media dakwah adalah segala yang membantu juru dakwah dalam
menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien.
39
Ia merupakan bentuk jamak dari Bahasa Latin yaitu “median” yang berarti alat perantara.
40
Media dakwah berarti segala macam alat perantara yang dapat digunakan da’i juru
dakwah dalam menyampaikan dakwah Islamnya kepada masyarakat atau mad’u.
Menurut M. Bahri Ghazali, “kepentingan dakwah terhadap adanya media atau alat yang tepat dalam berdakwah sangat urgen sekali”, sehingga dapat
dikatakan dengan media dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikannya mad’u.
41
Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.
Media ini dapat berupa barang material, orang, tempat, kondisi tertentu dan
39
Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2, Jakarta: Media Dakwah, 1984, Cet. ke-2, H. 225.
40
Onong Uchjana Efendi, Dinamika Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, Cet. ke-2, H. 65.
41
M. Bahri Ghazali, “Dakwah Komunikatif” Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah
, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997, H. 12.
xxix sebagainya. Ada beberapa media dakwah yang dapat digolongkan menjadi 4
empat golongan besar, yaitu: 1-
Lisan: Yang termasuk dalam bentuk dakwah melalui lisan adalah; Khutbah, Pidato, Diskusi atau musyawarah, Nasehat, Ramah-
tamah, atau sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lisan atau suara.
2- Tulisan atau Lukisan: Dakwah yang melalui media tulis atau
gambar diantaranya; Buku-buku, Majalah, Surat kabar, famplet, buletin, Spanduk atau Stiker, foto, lukisan dan lain sebaginya.
3- Audio-Visual elektronik: Yaitu suatu cara penyampaiannya
sekaligus merangsang indera penglihatan dan atau indera pendengaran. Cara ini dilaksanakan dalam bentuk televisi, film-
film, radio atau tape, dan media-media elektronik lainnya. 4-
Akhlak: Yaitu cara menyampaikan langsung ditunjukkan dalam bentuk perbuatan Amaliyah langsung yang nyata, atau biasa
dibahasakan dengan Uswatun Hasanah.
42
Dalam literatur lain dikatakan bahwa dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagaman yang dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan
teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap itu semua, artinya dakwah dituntut agar dapat dikemas dengan terapan media
komukasi sesuai dengan aneka mad’u yang dihadapi dan perkembangan zaman yang semakin canggih.
43
42
Hamzah Ya’kub, Publisistik Islam: Tehnik Dakwah dan Ledership, Bandung: Diponogoro, 1998, H. 17-18.
43
M. Bahri Ghazali, Op. Cit, H. 33.
xxx Dari penjelasan diatas, dapat ditarik keterangan bahwa musik atau lagu
termasuk dalam kelompok dakwah yang dimediakan oleh media elektronik audio- visual.
D. Musik Dan Lagu Menurut Islam