Strategi Pelayanan Sosial Melalui Pendampingan Luar Lembaga di

Tabel 1 Nama Jabatan Tugas Ibu Vivi Marlina, Aks Rehabilitasi sosial Yang mengasesment anak binaan, dan yang mengatur program pendampingan luar lembaga. Bapak Ahmad Suhada S.Sos Pendamping sosial Yang memberikan motivasi kepada orang tua anak binaan. Ibu Susi Nugroho Widyati, S.Psi Psikolog Yang meyelesaikan masalah kejiwaan, mental, dan memberikan test IQ. Ibu Suci Utami Rahayu, AMK Staff kesehatan Yang megatur obat, dan menjadi asisten dokter. Sumber : Hasil Wawancara pribadi Adapun tahap-tahap yang lembaga gunakan untuk melaksanakan program seperti berikut: 1. Memilih rumah singgah Dalam melaksanakan program pendampingan luar lembaga, pihak lembaga melakukan kerjasama dengan pihak rumah singgah daerah yang menaungi anak jalanan. Proses lembaga untuk mencari rumah singgah adalah, lembaga mencari rumah singgah yang menaungi anak jalanan, dimana lembaga memilihi empat rumah singgah di luar kota dan empat rumah singgah yang di dalam kota. Setelah menemukan rumah singgah yang menaungi anak jalanan, pihak lembaga mendatangi rumah singgah untuk melakukan kerja sama dalam membangun atau memotifasi diri anak jalanan agar bisa bersekolah lagi. Kemudian setelah rumah singgah setuju untuk berkerja sama, maka pihak lembaga membuat jadwal dengan rumah singgah agar dapat membantu mengumpulkan anak jalanan dan orang tua dengan melakukan wawancara, setelah pihak lembaga melakukan wawancara dengan anak binaan dan orang tua binaan, pihak lembaga menindak lanjuti dengan melaksanankan program motivasi kepada anak binaan dan orang tua binaan. Adapun ungkapan dari ketua Rehabilitas sosial Ibu Vivi Marlina, AKS yaitu: “..Dalam kegiatan ini kita melakukan kerja sama dengan beberapa rumah singgah, dalam permulaan kami melakukan pemilihan beberapa rumah singgah yang pernah kami ajak kerjasama, kami memilih rumah singga yang menaungi anak-anak jalanan yang tidak bersekolah. Adapun yang sudah kita patokan di luar kota 4 rumah singgah dan di dalam kota ada 4 rumah singgah juga”. 4 2. Assessment klien Dalam pemberdayaan pendampingan luar lembaga di Social Development Center For Street Children terdapat pula proses assessment yang ditujukan guna proses penseleksian kepada anak-anak jalanan yang memang kurang mampu dan memenuhi syarat lemabag Social 4 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS Development Center For Street Children untuk dijadikan sasaran pemberdayaa. Dalam melakukan assessment staff rehabilitasi sosial di Social Development Center for Street Children SDC medatangi rumah singgah yang menaungi anak jalanan. Di rumah singgah tersebut sudah menyediakan anak-anak jalanan yang akan diberikan bantuan oleh lembaga, staf lembaga mengadakan perkenalan tentang lembaga Social Development Center for Street Children SDC kepada orang tua dan anak-anak, setelah memperkenalkan tentang lembaga, setiap orang tua dan anak diwawancarai untuk mengetahui keadaan ekonomi keluarga dan perkembangan pendidikan anak jalanan tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh ibu Vivi Marlina, AKS sebagai berikut: “..iya, dalam memberikan bantuan kepada anak jalanan di daerah kita harus melakukan assesment. Kita harus wawancarai pihak keluarga anak jalanan tersebut, apakah anak tersebut masuk dalam kriteria kita atau tidak. Cara kita mewawancarai anak dan keluarganya, dengan mendatangi rumah singgah tersebut. Dimana rumah singgah sudah mengumpulkan anak-anak dan keluarganya, jadi kita tinggal datang ke rumah singgah, tidak perlu mencari- cari anak dan keluarga, Tahun sekarang agak lebih gampang ngurusinnya, tidak kaya tahun lalu yang butuh waktu lama untuk bisa menjalanin program ini”. 5 Dari hasil wawancara diatas disimpulkan bahwa assessment yang dilakukan lembaga Social Development Center For Street Children memang benar-benar dituju untuk anak-anak yang kurang mampu sehingga assessment dilakukan secara selektif guna tetap sasaran. Hal itu juga diperkuat oleh ungkapan Ibu Hj. Ijah Faizah selaku staf ketua rumah singgah LKSA Wanita Bahagia yang mengatakan: 5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina, AKS “..Dalam membantu anak jalanan, pihak SDC melakukan assessment terlebih dahulu dengan cara selektif untuk memilih anak jalanan yang di bantu, SDC juga mewawancarai anak dan orang tuanya untuk melihat kondisi ekonominya. Setelah itu lembaga memilih anak binaan yang masuk kriterianya, setalah memilih lembang kembali datang ke rumah singgah untuk memberikan dampingan atau bantuan kepada anak binaan dan orang tua anak binaan”. 6 3. Mendatangi kembali rumah singgah Setelah dua minggu dari melakukan assement klien, lembaga mendatangi kembali rumah singgah, dimana lembaga melakukan beberapa pelayanan sosial saat mendatangi rumah singgah, menurut Dwi Heru Sukoco ada 9 pelayanan sosial yang di bahas di BAB II halaman 21, sedangkan ditemuan penelitian lembaga ini hanyak melakukan 4 pelayanan sosial saja. Sebagaimana dikatakan oleh Ibu Vivi Marlina, AKS sebagai berikut : “..Setelah kita melakukan assesment, kita datangi kembali rumah singgah tersebut, disana kita membuat pelayanan untuk memberikan motivasi ke orang tua, biar orang tua bisa mengerti cara mendidik anak yang benar, dan tidak mengizinkan kembali anak untuk turun kejalanan. Pas ditempat kita juga ada pelayanan kesehatan, cek psikologi untuk anak, dan terakhir itu kita memberikan uang transport untuk anak sekolah atau disebut pelayanan pendidikan ”. 7 Wawancara diatas bisa disimpulkan bahwa program pendampingan luar lembaga memiliki beberapa pelayanan sosial yang bermanfaat untuk anak dan orang tua, tidak hanya bantuan saja yang diberi oleh Social Development Center For Street Children ada juga kegiatan kesehatan dan psikologi untuk anak dan untuk orang tua diadakannya penyuluhan untuk tujuan memotivasi diri orang tua. Selain penulis mewawancara staf 6 Wawancara Pribadi dengan Ibu Hj. Ijah Faijah Ketua Rumah Singgah LKSA Wanita Bahagia, Serang, 11 September 2014. 7 Wawancara Pribadi dengan Ibu Vivi Marlina. AKS rehabilitasi sosial Social Development Center for Street Children diatas. Untuk memperkuat data penulis melakukan wawancara dengan anak binaan Social Development Center for Street Children yakni “M”. hasil wawancara tersebut sebagai berikut: “..Iya dua minggu yang lalu pihak lembaga mendatangi rumah singgah untuk menanya-nanyakan ekonomi keluarga, setalah dua minggu pihak lembaga datang lagi, kita diperiksa kesehatannya, terus kita juga di suruh test IQ, abis itu kita dikasih uang kebutuhan sekolah deh”. 8 Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan hasil observasi, setelah dua minggu kami kembali mendatangi rumah singgah LKSA Wanita Bahagia yang terletak di Serang. Sesampainya disana orang tua binaan dan anak binan sudah berkumpul dirumah singgah, kami langsung menyiapkan keperluan untuk memberikan pelayanan ada didalam pendampingan luar lembaga. Penulis mengabsen anak binaan dan orang tua binaan untuk mengetahui sudah hadir semua atau belum. Setelah diabsen acara dimulai. Di dalam pendampingan luar lembaga ini ada beberapa pelayanan yang diberika oleh anak binaan dan orang tua binaan, pelayanan tersebut adalah: a. Pelayanan kesehatan Di lembaga Social Development Center For Street Children juga terdapat program kesehatan yang berfungsi untuk memantau kesehatan para anak jalan yang di bina di SDC. Program kesehatan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan para anak jalan. Pada program kesehatan ini di lakukan oleh staff kesehatan yang sudah berkompeten dalam bidangnya. Dalam hal ini staff kesehatan 8 W awancara Pribadi dengan “M” Anak Binaan, Serang, 11 September 2014 melakukan pemeriksaan kepada anak binaan, dimana anak-anak di periksa fisiknya oleh dokter dari lembaga, dan setelah diperiksa anak- anak diberikan vitamin C dan vitamin B-Complex. Sebagaimana dikatakan oleh ibu Suci utami Rahayu, AMK sebagai berikut; “..Tahun ini kita melakukan periksa kesehatan untuk anak. Kita memeriksa fisik anak ada yang sakit atau tidak, kalau ada yang sakit kita berikan obat gratis, jika dia sehat-sehat aja kita cuma memberikan vitamin untuk nafsu makan dan vitamin C”. 9 Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulksn bahwa program kesehatan memang sangat membantu para anak jalanan terutama yang menderita penyakit. Disamping ungkapan dokter juga diperkuat oleh ungkapan “K” anak binaan yang mengatakan: “..Aku diperiksa kesehatannya, aku disuruh tiduran, terus perut aku di teken-teken, terus aku disuruh melet, kebetulan aku juga lagi sakit ka. Karena aku lagi sakit aku dikasih obat dari dokter, sama vitaminnya itu semua gak bayar”. 10 Disamping melakukan wawancara dengan Staf dan Anak binaan. Penulis juga melakukan observasi yang dapat dilihat pada lampiran 2. Selain itu penulis juga melakukan studi dokumentasi terkait program kesehatan yang dilakukan SDC. 9 Wawancara Pribadi dengan Ibu Suci Utami Rahayu, AMK Staf Kesehatan, Serang, 11 September 2014 10 Wawancara Pribadi dengan K Anak Binaan, Serang, 11 September 2014 jika ada anak yang mengalami depresi kita langsung menanganinya”. 11 Hasil wawancara diatas disimpulkan bahwa test psikologi ini sangat bermanfaat untuk mengetahui pemikiran dan mental anak binaan, sangat bermanfaat juga untuk anak yang pemikiran dan mentalnya bermasalah. Adapun pendapat dari anak binaan tentang test psikologi yang dilakukan oleh pihak lembaga. Untuk memperkuat data penulis juga mewawancarai anak binaan Social Development Center for Street Children yaitu “N”, hasil wawancara sebagai berikut: “..Aku disuruh nyari gambar yang cocok ka, terus aku di test kecepatan berpikir gitu ka, lumayan banyak deh ka gambarnya. Aku suka ka kalau di test IQ, soalnya banyak gambar-gambar yang harus aku cocokin ka, terus aku disuruh ngelengkapin gambarnya tapi aku dikasih waktu untuk ngelengkapinnya ”. 12 Tidak hanya hasil wawancara saja yang penulis dapatkan. Dalam memperkuat data penulis juga melakukan dokumentasi terkait progam psikolog untuk mengetahui kecepatan anak dalam berpikir dan membangun mentalnya untuk bisa menjadi seseorang yang berguna. 11 Wawancara Pribadi dengan Ibu Susi Nugroho Widyati, S.Psi staf Psikologi, Serang, 11 September 2014 12 Wawancara Pribadi dengan N Anak Binaan, Serang, 11 September 2014 Hasil dokumentasi terkait program psikolog di Social Development Center For Street Children Tabel 3 Gambar Kegiatan Keterangan Dari gambar disamping adalah kegiatan psikologi, dimana staf psikologi menerangkan cara mengerjakan soal yang ada dibuku untuk test IQ. Dan gambar yang dibawah, anak- anak binaan sudah mulai mengerjakan soal test IQ. Anak- anak disuruh menggambar dan melengkapi gambar untuk mengetahui penangkap berpikir cepat. c. Pelayanan FDS family development session FDS di lakukan untuk orang tua anak, dimana orang tua diberikan motivasi atau arahan untuk mendidik anak yang benar, dan pihak lembaga motivasi untuk orang tuanya agar tidak menyuruh atau membiarkan lagi anak turun kejalanan. Di dalam FDS pihak lembaga menyampaikan materi atau penyuluhan tentang mendidik anak dan menjadi orang tua yang lebih baik. “..FDS ini program yang ada di pendampingan luar lembaga, untuk memberikan motivasi kepada orang tua, agar tidak mengizinkan anaknya turun kejalan lagi, dan memberikan cara mendidik anak yang baik dan benar, dengan cara staff pendamping memberikan penyuluhan dengan materi cara yang benar mendidik anak ”. 13 Orang tua banyak yang mendengarkan materi yang disampaikan oleh staff pendampingan sosial. Beberapa orang tua sudah melaksanakan cara untuk mendidik anak dan melarang anak turun kejalan lagi. Untuk memperkuat data penulis juga mewawancarai orang tua binaan Social Developement Center For Street Children yaitu “E”, hasil wawancaranya sebagai berikut: “..kami dikasih tahu bagaimana cara mendidik anak yang benar, terus kita juga dikasih materi tentang anak turun kejalanan, kami disuruh melarang anak kalau pergi kejalan untuk mencari duit, pokoknya anak kerjanya harus sekolah tidak boleh nyari duit. Setelah mengikuti materi ini saya juga sudah melakukan cara yang diberikan oleh pihak lembaga, saya juga sudah agak melarang anak untuk sering ada dijalanan ”. 14 Setelah beberapa program sudah dilaksanankan semua orang tua dan anak berkumpul untuk diberikan bantuan finansial untuk keperluan anak, seperti pendidikan sekolah, kebutuhan alat-alat sekolah, dan kebutuhan makanan sehari-hari. “..Saya dikasih uang buat sekolah, buat beli peralatan sekolah, dan buat tabungan juga, tapi uangnya di pegang sama ibu, saya gak boleh megang”. 15 Selain mewawancarai anak binaan, penulis juga mewawancarai orang tua binaan yaitu “S”, hasil wawancara sebagai berikut; “..Anak saya diberikan uang untuk keperluan sekolahnya, untuk membeli alat-alat menulis juga diberikan oleh SDC, pokoknya untuk keperluan anak bersekolah semua dibiayain oleh SDC, tapi setiap anak berbeda-beda dapetnya, tergantung 13 Wawancara Pribadi dengan Bapak Ahmad Suhada S.Sos Staf Pendamping Sosial, Jakarta Timur, 1 September 2014 14 Wawancara Pribadi dengan E Orang Tua Binaan, Serang, 11 September 2014 15 Wawancara Pribadi dengan S Anak Binaan, Serang, 11 September 2014 kebutuhannya juga. nanti kita disuruh nulis apa aja kebutuhan anak buat pendidikan”. 16 Dari hasil wawancara penulis dengan pihak SDC dan Anak Binaan terkait program FDS, penulis juga melakukan observasi yang terdapat pada lampiran 14. Disamping itu penulis juga melakukan studi dokumentasi terkait pelaksanaan program FDS di Social Development Center For Street Children. Hasil studi dokumentasi terkait program FDS Family Development Sassion Tabel 4 Gambar Kegiatan Keterangan Pada gambar di samping bagian atas orang tua anak binaan sedang memperhatikan pemateri yang sedang menjelaskan cara mendidik anak dengan benar. Dan untuk gambar yang bawah pemateri memberikan materi tentang mendidik anak yang benar, dan selesai materi, pemateri memberikan motivasi kepada orang tua agar tidak lagi menyuruh anak nya hidup dijalanan.

B. Hasil dan Manfaat Pendampingan Luar Lembaga

Hasil dan manfaat dalam pemberdayaan pendampingan luar lembaga adalah membantu klien untuk memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka 16 Wawancara Pribadi dengan S Orang Tua Binaan, Serang, 11 September 2014 termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial, dan merubah kehidupannya menjadi lebih sejahtera. Maka dari itu pihak lembaga mengadakan pendampingan luar lembaga untuk membantu anak jalanan agar bisa bersekolah kembali, mendapatkan pendidikan yang layak, agar kedepannya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Bisa membantu orang tua untuk merubah kehidupan keluarga. Untuk memperkuat data penulis mewawancarai anak binaan yaitu “M” untuk mengetahui sejauh mana hasil manfaat dari pendampingan luar lembaga ini, hasil wawancaranya sebagai berikut: “..dulu aku gak sekolah ka, aku lebih sering ada dijalanan buat nyari duit buat bantu mama papa aku, buat aku jajan juga. Tapi pas ada bantuan dari SDC aku jadi sekolah lagi ka,soalnya biaya sekolah aku dibayari sama SDC makanya aku jadi bisa sekolah lagi. Aku senang bisa bersekolah. Tapi kadang aku pulang sekolah suka mampir kejalan juga bareng teman- teman”. 17 Bantuan yang diberikan oleh pihak lembaga sangat bermanfaat untuk anak binaan, dan membantu untuk mengurangi jumlah anak jalanan yang ada di Indonesia. Penulis juga mewawanc arai orang tua binaan yaitu “E” untuk menanyakan manfaat dengan adanya bantuan ini, hasil wawancaranya sebagai berikut: “..Manfaatnya sangat banyak, anak saya jadi bisa bersekolah lagi, jadi tidak usah nyari-nyari duit lagi kejalan. Saya seneng banget anak saya bisa sekolah. Biar masa depannya lebih bagus dari orang tuanya”. 18 Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat yang dirasakan dari pendampingan luar lembaga yakni banyak Anak binaan 17 Wawancara Pribadi dengan M 18 Wawancara Pribadi dengan E orang tua binaan yang dapat bersekolah kembali tidak terjun kejalanan, sehingga mereka memiliki masa depan yang lebih baik dengan adanya pendidikan. Peneliti melakukan beberapa contoh hasil dan manfaatnya program pendampingan luar lembaga,sebagai berikut: Identitas Anak Nama : M JK : Perempuan Umur : 15 tahun Alamat : Pekarungan Jenis Pelayanan : Sekolah SMP kalas IX Identitas Orang tua Nama AyahIbu : E Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Pekarungan Pada saat petugas berkunjung kerumah anak penerima manfaat petugas dapat bertemu dengan oarang tua dan anak penerima manfaat sendiri. Adapun hasil pendampingan adalah sebagai berikut : 1. Anak penerima manfaat sudah mengundurkan diri dari sekolah karena keluraga anak penerima manfaat sudah menerima lamaran dan anak penerima manfaat tidak dapat berbuat apa-apa. 2. Ibu anak penerima manfaat dan anak penerima manfaat sendiri sebenarnya menyesal atas kejadian tersebut, karena ingin anak penerima manfaat masih meneruskan sekolah dan menyiapkan masa depannya. 3. Namun demikian sampai bulan Desember hak anak penerima manfaat masih di berikan 4. Anak penerima manfaat tidak dapat mengikuti kegiatan yang akan di laksanakan pada akhir bulan Desember. 5. Orang tua anak penerima manfaat memeinta maaf atas keputusan keluarga, karena memang tidak ada pilihan lain untuk mmebayar hutang keluarga yang banyak. 6. Petugas menyerahkan buku Tabungan dan meminta agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kesimpulan dari hasil manfaat pendampingan luar lembaga yang diberikan kepada anak adalah pelayanan kepada anak penerima manfaat di hentikan karena anak mengundurkan diri dari sekolah dan Social Development Center for Street Children, karena akan segera menikah. Identitas Anak Nama : F JK : Perempuan Umur : 14 tahun Alamat : Pekarungan, Serang Jenis Pelayanan : Sekolah SMP kalas IX Identitas Orang tua Nama AyahIbu : D Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Pekarungan, Serang Adapun hasil pendampingan adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas Sekolah anak penerima manfaat berjalan normal, orang tua selalu mendorong anak penerima manfaat Agar Fokus kesekolah, namun demikian anak penerima manfaat kadang masih turun kejalan. 2. Semenjak mendapatkan pelayanan dari Social Development Center for Street Children anak penerima manfaat dan Orang tuanya tumbuh komitmen agar anak penerima manfaat meninggalkan aktivitas di jalan dan fokus ke sekolah. 3. Orang tua mengijinkan dan anak penerima manfaat akan menghadiri kegiatan Pengembangan wawasan lingkungan dan terapi psikososial di alam terbuka, jika tidak ada masalah dengan sekolah. 4. Anak penerima manfaat dan orang tua menerima penyerahan Buku tabungan, dan memahami penggunaan bantuan tersebut. 5. Pelayanan yang sudah di berikan sudah dirasa cukup, hanya untuk pendampingan lebih jangan cuma satu bulan sekali, karena pengaruh jalan dalam diri anak penerima manfaat sudah cukup mendalam. 6. Ada kegiatan yang bersifat pengembangan ketrampilan praktis untuk mengisi waktu luang anak penerimaan manfaat di rumah. 7. Jika di mungkinkan ada pemberdayaan ekonomi untuk keluarga, baik dalam wujud bantuan modal maupun dalam bentuk pembinaaan kewirausahaan. 8. Orang tua berharap anak penerima manfaat mendapatkan pelayanan lagi tahun depan. Kesimpulan dari hasil dan manfaat pendampingan luar lembaga yang diberikan oleh anak penerima manfaat adalah. Dalam kurun waktu 6 bulan