Jenis-Jenis Pelayanan Sosial Pelayanan Sosial 1. Pengertian Pelayanan Sosial

Yaitu suatu proses penjajagan awal, konsultasi dengan pihak-pihak terkait, sosialisasi program pelayanan, identifikasi calon penerima pelayanan, pemberian motivasi, seleksi, perumusan kesepakatan, penempatan calon penerima pelayanan, serta identifikasi sarana dan prasarana pelayanan. b. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah assessment Adalah suatu proses kegiatan dan pengumpulan dan analisis data untuk mengungkapkan dan memahami masalaha, kebutuhan dan sistem sumber penerima klien. c. Perencanaan Pemecahan Masalah planning Adalah suatu proses perumusan tujuan dan kegiatan pemecahan masalah, serta penetapan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. d. Pelaksanaan Pemecahan Masalah intervention Yaitu suatu proses penerapan rencana pemecahan masalah yang telah dirumuskan. Kegiatan pelaksanaan pemecahan masalah yang dilaksanakan adalah melakukan pemeliharaan, pemberian motivasi, dan pendampingan kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik, bimbingan keterampilan, bimbingan psikososial, bimbingan sosial, pengembangan masyarakat, resosialisasi dan advokasi. e. Tahapan Bimbingan Tahapan pelayanan yang diberikan kepada klien untuk memenuhi kebutuhan mental, jiwa dan raga klien. Bimbingan ini terdiri dari fisik, keterampilan, psikososial, sosial, resosialisasi, dan advokasi. f. Tahapan Bimbingan dan Pembinaan Lanjut Adalah suatu proses pemberdayaan dan pengembangan agar penerima pelayanan dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan lingkungan sosialnya. g. Tahapan Evaluasi Yaitu proses kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pemecahan masalah atau indikator-indikator keberhasilan pemecahan masalah h. Tahapan Terminasi Adalah suatu proses kegiatan pemutusan hubungan pelayanan atau bantuan ataupertolongan antar lembaga dan penerima pelayanan klien. i. Tahapan Rujukan Yaitu kegiatan merancang, melaksanakan, mensupervisi, mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan rujukan penerimaan program pelayanan kesejahteraan sosial. 5 5 Buku Saku Pekerja Sosial, Jakarta: Departemen Sosial, 2004, h. 3.

C. Anak Jalanan 1. Pengertian Anak Jalanan

Menurut Ferry Johannes anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian waktunya di jalanan, baik untuk bekerja maupun tidak yang terdiri dari anak-anak yang mempunyai hubungan dengan keluarga dan anak yang hidup mandiri sejak masa kecil karena kehilangan orang tua atau keluarga. 6 Menurut Soedijar, anak jalanan adalah anak usia tujuh samapai dengan tujuh belas tahun yang berkerja di jalan raya dan tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain dan membahayakan bagi dirinya sendiri. 7 Tata Sudrajat mengemukakan, menurut Departemen Sosial dan United National Development Program UNDP telah membatasi anak jalanan sebagai berikut: anak jalanan sebagai anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya. 8 Ada beberapa pengertian anak jalanan menurut beberapa ahli hukum, antara lain: 6 Ferry Johannes, “Melonjak Jumlah Anak Jalanan”, Pikiran Rakyat Bandung, 10 Januari 1999, h. 6 7 A. Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan Di DKI, Jakarta: Media Informatika, 1989, h.33. 8 Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, Jakarta: YKAI, 1995, h. 34.