serta pandangan militer tahun 1967–1990 terhadap politik Islam di Indonesia. Bermula dari persoalan dan permasalahan diatas maka penulis bermaksud
menuangkannya dalam skripsi yang berjudul “PERAN POLITIK MILITER ABRI ORDE BARU TERHADAP DEPOLITISASI POLITIK ISLAM DI
INDONESIA “Studi hegemoni politik militer Orde Baru terhadap politik Islam tahun 1967 – 1990”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Praktek politik militer telah mendominasi panggung perpolitikan nasional di Indonesia lebih kurang dua dekade. ABRI Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia yang pada masa Orde Baru terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian merupakan tulang punggung
penggerak dari sistem pengelolaan dan pengaturan sistem pemerintahan Orde Baru. Dari ketiga angkatan dan satu dari kepolisian, Angkatan Darat merupakan
aktor atau pelaku utama dalam merekayasa sistem perpolitikan nasional. Dominasi atau hegemoni kelompok elit militer terhadap panggung politik nasional
berimplikasi terhadap peran politik masyarakat sipil. Dengan permasalahan ini, penulis akan membatasi pembahasan skripsi ini yaitu tentang peran yang telah
dilakukan oleh politik militer yang merupakan kekuatan nyata real power yang didesain melalui institusi formal sistem pertahanan dan keamanan negara
Indonesia. Pembahasan ini akan ditinjau dari tahun 1967 – 1990. Dan juga akan menganalisa proses serta peran atau kiprah yang telah dilakukan politik militer
dalam menghancurkan dan menyingkirkan peran politik Islam.
Dari tema yang penulis ajukan dalam penulisan skripsi ini agar supaya lebih terarah dan jelas dalam pembahasannya, maka obyek penelitian akan penulis
batasi hanya pada peran politik yang telah dimainkan oleh kelompok militer pada masa Orde Baru yaitu dari tahun 1967-1990. Dan dampak apa yang telah
ditimbulkan oleh politik militer tersebut terhadap politik Islam, yaitu sebuah usaha atau gerakan politik untuk menerapkan kembali Islam secara formalistik
sebagai sebuah ideologi politik atau disebut juga Islam politik. Pembahasan skripsi ini penulis batasi hanya sampai pada tahun 1990
oleh karena penulis melihat kebijakan dan strategi politik pemerintahan Orde Baru ketika mulai memasuki era 90-an sudah mulai berbalik arah, yaitu pemerintahan
Orde Baru ketika dimulainya dekade 90-an sudah banyak mengakomodir dan menempatkan tokoh-tokoh muslim di dalam lingkaran kekuasaannya dan pada
waktu yang sama Soeharto juga menyingkirkan tokoh-tokoh militer ABRI yang sudah mulai terlihat sulit untuk dikendalikan oleh Soeharto, dan mencapai
puncaknya ketika presiden Soeharto waktu itu mengizinkan berdirinya ICMI Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia pada tahun 1991 yang dimotori oleh
tokoh muslim kepercayaan Soeharto yaitu B.J.Habibie. Sikap akomodatif presiden Soeharto terhadap tokoh-tokoh muslim ketika itu berarti menandai berakhirnya
dominasi politik militer Orde Baru dan strategi depolitisasi politik Islam oleh kelompok militer ABRI.
Dalam penulisan ini, agar pembahasan skripsi lebih terarah, jelas dan mudah untuk dipahami penulis akan merumuskan masalah mengenai peran politik
yang dijalankan oleh kelompok elit militer, khususnya angkatan darat dalam
rangka melakukan depolitisasi politik Islam di Indonesia yang merupakan kelompok mayoritas.
Untuk lebih rinci dan jelasnya dapat penulis ajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa peran yang telah dimainkan oleh kelompok politik militer ?
2. Bagaimakah kelompok militer menjalankan peran politiknya
pada masa dua dekade awal Orde Baru ? 3.
Bagaimanakah kelompok militer memandang politik Islam yang diperankan oleh kelompok muslim sebagai mayoritas penduduk ?
4. Bagaimanakah elit politik militer mereduksi dan bahkan
menyingkirkn kelompok politik Islam pada masa dua dekade awal Orde Baru ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian