Akad Qard Akad Dirham Card 1. Akad Ijarah

“Abu A’shim dari Yazid Ibn U’baid dari Salmah Ibn Akwa bahwasanya Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang laki-laki untuk disolatkan. Rasulullah SAW bertanya, Apakah ia mempunyai hutang?’sahabat menjawab,’Tidak’. Maka, beliau mensolatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya,’Apakah ia mempunyai utang?’Sahabat menjawab,’Ya’. Rasulullah berkata,’Salatkanlah temanmu itu’ beliau sendiri tidak mensolatkannya. Lalu Abu Qatadah berkata,’Saya menjamin utangnya, ya Rasulullah’. Maka Rasulullah pun mensolatkan jenazah tersebut. HR. Bukhari. 3 Hadits Riwayat Muslim : ﺥ 9 6 ﻝ ﻝ 9 6 9 4 Bﻝ . 9 5 “Allah menolong hamba selama hamba menolong saudaranya”

3. Akad Qard

a. Pengertian Al Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqh klasik, qard dikategorikan dalam akad tathawwu atau saling membantu dan bukan transaksi komersial. 41 Qard adalah akad tamlik, tidak sah kecuali orang yang boleh secara hokum menggunakan harta dan tidak sah apabila tidak ada ijab kabul seperti akad jual beli. Untuk akad qard, penerbit kartu adalah pemberi pinjaman kepada pemegang kartu melalui penarikan tunai dari bank atau ATM bank penerbit 41 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: EKONISIA Kampes Fakultas Ekonomi UII, 2003, h. 74 kartu. Pemegang kartu dengan demikian berkewajiban untuk mengembalikan sebesar jumlah dana yang ditarik pada waktunya. b. Landasan syariah Landasan syariah mengenai qard adalah : 1 Firman Allah SWT QS. Al-Baqarah 2 : 282 : RnU T6 U pqGQC8 : 1 ; U r`-q s t + uH n:  e3vw x “ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya” 2 Firman Allah SWT QS. Al-Baqarah 2 : 280 : [Q 1 yE 4z {E JGBE| xs t yE z : x “Dan jika ia orang yang berhutang itu dalam kesulitan,berilah tangguh sampai ia berkelapangan…” 3 Hadis Riwayat Muslim : B ﻥ C 7 C , D B E F 6G 7 = ﻥ ﻝ 6Gﻝ ﻝ ﻝ = 6G - ﻝ H - ﻝ 4 I ﻝ ﺕﻝ Bﻝ 5 42 “Dari Abu Huraira r.a dari Nabi SAW bersabda : Barang siapa yang meringankan menghilangkan dari seseorang muslim suatu kesusahan petaka dari kesusahan dunia, Allah akan meringankan baginya kesulitan petaka dari kesusahan akhirat hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan atas seseorang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memudahkan baginya didunua dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya dikeluarkan oleh Muslim dan Tarmidzi dan Nasai dan Ibn Majah”. 42 Imam Hafiz Sulaiman, Shahih Sunan AbiDaud, Riyadh: Al Ma’arif, 1998, Cet. 1, Jilid 3, h. 213

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. BANK DANAMON SYARIAH 1. Sejarah Singkat Bank Danamon Syariah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon Indonesia hingga kini. Bank Danamon menjadi bank devisa swasta pertama di Indonesia tahun 1976 dan Perseroan Terbuka pada tahun 1989. Pada tahun 1997, sebagai akibat krisis moneter Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN sebagai bank BTO. Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN merekapitalisasi Bank Danamon dengan obligasi pemerintah senilai RP 32 triliun. Saat itu juga, sebuah bank BTO dilebur ke Perseroan sebagai bagian dari program pembenahan BPPN. Pada tahun 2000, delapan bank BTO lainnya dilebur ke dalam Bank Danamon. Namun sebagai surviving entity, Bank Danamon bangkit menjadi satu pilar perbankan nasional. Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi luas mencakup manajemen, manusia, organisasi, ssistem, nilai prilaku serta identitas perusahaan. Upaya ini berhasil meletakkan fondasi maupun prasarana baru bagi Perseroan guna meraih