peningkatan rasio pembelanjaan pemerintah terhadap Gross National Product GNP.
b. Perubahan populasi penduduk; perubahan populasi bisa merupakan suatu penentu utama porsi pengeluaran pemerintah. Perubahan tingkat pertumbuhan populasi
menyebabkan perubahan distribusi umur dan kecenderungan ini direfleksikan dalam perubahan pengeluaran seperti kebutuhan pendidikan, fasilitas perumahan,
dan sebagainya. Oleh sebab itu kebutuhan akan pelayanan umum dipengaruhi pula oleh faktor-faktor seperti mobilitas penduduk yang dapat mendorong
pertumbuhan kota-kota baru dan berakibat meningkatnya permintaan fasilitas publik.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah tinjauan atas penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
akuntansi sektor publik :
a. Rahmansyah 2004 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-Propinsi di
Indonesia” dengan metode Ordinary Least Square OLS dan Generalized Least Square GLS. Data yang digunakan adalah jenis data time series selama kurun
waktu tahun 1975 – 2001 yang diperoleh dari BPS. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi yang dinilai dengan PDRB sedangkan
variabel independennya yaitu pengeluaran pemerintah daerah baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Kesimpulan penelitian ini bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengeluaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di 24 provinsi. Selanjutnya Rahmansyah 2004
menyimpulkan bahwa dari hasil estimasi GLS menunjukkan bahwa variabel pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variasi pertumbuhan ekonomi di provinsi-provinsi Indonesia. b. Adi 2006 meneliti mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah,
belanja pembangunan, dan PAD. Data yang digunakan adalah APBD realisasi pemerintah kabupaten dan kota se-Jawa-Bali tahun 1998 – 2003. Data kemudian
dikelompokkan menjadi data sebelum dan sesudah desentralisasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil penghitungan
menunjukkan bahwa belanja pembangunan mempunyai efek langsung terhadap PAD. Belanja pembangunan mempunyai hubungan positif dengan pertumbuhan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan positif dengan peningkatan PAD. Adi 2007 menyatakan bahwa hubungan tidak langsung
antara belanja pembangunan dengan peningkatan PAD dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian Adi 2006 adalah pertumbuhan
ekonomi daerah mempunyai dampak yang signifikan terhadap peningkatan PAD serta belanja pembangunan memberikan dampak yang positif dan signifikan
terhadap PAD maupun pertumbuhan ekonomi. c. Nurlina 2004 meneliti mengenai analisis pengaruh anggaran belanja rutin dan
anggaran belanja pembangunan terhadap pertumbuhan ekonomi Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini menggunakan data time series dari tahun 1976 – 2001
yang bersumber dari BPS. Variabel dependen yang digunakan yaitu pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan PDRB dengan harga konstan dengan satuan
ukurannya adalah persen. Variabel independen yang digunakan pengeluaran pemerintah daerah, anggaran belanja rutin daerah, dan anggaran belanja
pembangunan. Metode analisis yang digunakan adalah persamaan regresi linier berganda. Kesimpulan yang diperoleh Nurlina 2004 yaitu anggaran belanja
pembangunan mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi NAD, anggaran belanja rutin memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi NAD, pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi NAD, dan pengeluaran pembangunan dua tahun sebelumnya memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi NAD. d. Harianto dan Adi 2007 meneliti mengenai hubungan antara DAU, belanja
modal, PAD dan pendapatan perkapita. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah kabupaten dan kota se-Jawa-Bali. Tahun data yang digunakan diperoleh
dari BPS dan memiliki rentang waktu tahun 2001 – 2004. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis jalur. Hipotesis yang dikemukakan
yaitu : DAU berpengaruh positif terhadap belanja modal; belanja modal berpengaruh positif terhadap PAD; belanja modal berpengaruh positif terhadap
pendapatan perkapita; PAD berpengaruh positif terhadap pendapatan perkapita. Kesimpulan yang mereka peroleh yaitu DAU berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perubahan belanja modal; belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan PAD; belanja modal berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap perubahan PAD; dan PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan pendapatan perkapita. Selanjutnya Harianto dan Adi 2007
dengan menggunakan analisis jalur menyimpulkan bahwa belanja modal mempunyai dampak yang signifikan dan negatif terhadap pendapatan perkapita
dalam hubungan langsung, tetapi juga mempunyai hubungan yang positif dalam hubungan tidak langsung melalui PAD dan DAU mempunyai dampak yang
signifikan terhadap PAD melalui belanja modal efek tidak langsung. e. Simanjuntak 2006 menganalisis pengaruh PAD terhadap pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Labuhan Batu. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data time series selama kurun waktu 2001 – 2004. Data yang digunakan
bersumber dari Dinas Pendapatan Kabupaten Labuhan Batu Dispenda, BPS, Departemen Keuangan, dan sumber-sumber lainnya seperti jurnal-jurnal serta
hasil penelitian. Variabel dependen yang digunakan yaitu PDRB berdasarkan harga berlaku. Variabel independen yang digunakan yaitu PAD, DAU, APBD,
Derajat Otonomi Fiskal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square. Hasil penelitiannya yaitu PAD dan DAU
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhan Batu serta pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun berjalan di Kabupaten Labuhan Batu.
f. Ramzuhri 2008 meneliti pengaruh pertumbuhan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi pada enam kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yaitu
Toba Samosir, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, dan Asahan. Data realisasi belanja modal berasal dari Laporan Realisasi
APBD pemda dari tahun 2001 – 2006 yang diperoleh dari Bagian Keuangan atau Badan Pengelola Keuangan Keuangan dan Kekayaan Daerah pada setiap
kabupaten. Data pertumbuhan ekonomi dinyatakan dalam bentuk PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 dalam bentuk data tahunan pada tahun anggaran
2001 – 2006 yang diperoleh dari BPS. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak ada pengaruh pertumbuhan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi.
g. Saragih 2006 menganalisis pengaruh keuangan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari berbagai instansi dalam lingkungan Pemerintahan Kabupaten Simalungun selama periode tahun 1986 – 2005. Metode analisis yang digunakan
adalah OLS. Variabel dependen yang digunakan yaitu PDRB berdasarkan harga berlaku sedangkan variabel independennya yaitu PAD, DBH, dan DAU.
Kesimpulan yang diperoleh adalah PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun, Dana Bagi Hasil
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun, serta DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Simalungun.
h. Solin 2007 meneliti mengenai pengaruh anggaran sektor pertanian, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan sektor lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Dairi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait yaitu Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Kimpraswil, BPS, Bappeda, jurnal-jurnal, dan hasil penelitian. Jenis data adalah time series dengan kurun waktu tahun 1985 – 2004. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui PDRB atas harga konstan tahun 1993 dalam rupiah. Variabel independennya
adalah anggaran sektor pertanian, anggaran sektor pendidikan, anggaran sektor kesehatan, anggaran sektor transportasi, dan anggaran sektor lainnya. Metode
analisis yang digunakan adalah OLS. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh anggaran sektor pertanian, anggaran
sektor pendidikan, anggaran sektor kesehatan, anggaran sektor transportasi dan otonomi daerah; secara parsial anggaran pertanian dan sektor pendidikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi; secara parsial anggaran sektor kesehatan, transportasi, dan lainnya berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi; dan secara parsial otonomi daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
i. Irawan 2009 meneliti mengenai pengaruh PAD, transfer pemerintah pusat, dan belanja modal terhadap pendapatan perkapita masyarakat di kabupatenkota se-
Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
dan situs BPS dengan tahun amatan 2004 – 2006. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah pendapatan perkapita yang diperoleh dari hasil pembagian PDRB dengan jumlah penduduk. Variabel independen penelitian ini adalah PAD, transfer
pemerintah pusat, dan belanja modal. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara individual hanya PAD yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan perkapita sedangkan transfer pemerintah pusat dan belanja modal secara individual berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pendapatan
perkapita. Kesimpulan berdasarkan uji simultan diperoleh hasil bahwa PAD, transfer pemerintah pusat, dan belanja modal berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan perkapita kabupatenkota se-Sumatera Utara. j. Walidi 2009 meneliti pengaruh DAU terhadap pendapatan perkapita dengan
belanja modal sebagai variabel intervening. Populasi yang digunakan adalah seluruh kabupatenkota yang terdapat di Sumatera Utara dengan rentang waktu
tahun 2004 – 2006. Metode analisis yang digunakan adalah regresi bertingkat. Data sekunder diperoleh dari BPS dan situs Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah. Kesimpulan penelitian ini yaitu secara individual DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan perkapita dan
belanja modal secara individual berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pendapatan perkapita. Kesimpulan berdasarkan uji simultan ditemukan bahwa
DAU dan belanja modal berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perkapita kabupatenkota se-Sumatera Utara.
Tabel 2.1. Tinjauan atas Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti
dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Metode yang
Digunakan Hasil Penelitian
1. Armin Rahmansyah
2004 Analisis Pengaruh
Pengeluaran Pemerintah
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Propinsi- Propinsi di
Indonesia Variabel Dependen
: Pertumbuhan
ekonomi PDRB Variabel
Independen : Pengeluaran rutin
pemda, Pengeluaran pembangunan
pemda Ordinary Least
Square OLS dan Generalized
Least Square GLS
- Terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan
antara pengeluaran
pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi di 24
provinsi.
- Hasil estimasi GLS
menunjukkan bahwa variabel
pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variasi
pertumbuhan ekonomi di
provinsi- provinsi
Indonesia.
2. Priyo Hari Adi
2006 Hubungan antara
Pertumbuhan Ekonomi Daerah,
Belanja Pembangunan dan
PAD Studi pada Kabupaten dan
Kota se Jawa Bali Belanja Modal
Pembangunan, Pertumbuhan
Ekonomi PDRB, PAD
Analisis deskriptif,
Analisis jalur path analysis
- Pertumbuhan ekonomi
berdampak signifikan
terhadap peningkatan
PAD.
- Belanja pembangunan
berdampak positif dan
signifikan terhadap PAD
maupun pertumbuhan
ekonomi.
3. Nurlina 2004
Analisis Pengaruh Anggaran Belanja
Rutin dan Anggaran Belanja
Pembangunan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Nanggroe Aceh Darussalam
Variabel Independen :
Pertumbuhan ekonomi PDRB
Variabel Dependen :
Pengeluaran pemda, Anggaran belanja
rutin daerah, Anggaran belanja
pembangunan Ordinary Least
Square OLS - Anggaran
belanja pembangunan
mempunyai pengaruh yang
negatif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi NAD.
- Anggaran belanja rutin
memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi NAD.
- Pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya memberikan
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi NAD.
- Pengeluaran pembangunan
dua tahun sebelumnya
memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi NAD.
Lanjutan Tabel 2.1
4. David Harianto
dan Priyo Hari Adi
2007 Hubungan Antara
Dana Alokasi Umum, Belanja
Modal, Pendapatan Asli Daerah dan
Pendapatan Perkapita
DAU, Belanja Modal, PAD,
Pendapatan Perkapita PDRB
dibagi jumlah penduduk
Analisis jalur path analysis
- DAU sangat berpengaruh
terhadap Belanja Modal.
- Belanja Modal berdampak
signifikan dan negatif
terhadap PAD.
- PAD sangat berpengaruh
terhadap Pendapatan
Perkapita.
- DAU berdampak
signifikan terhadap PAD
efek tidak langsung.
5. Daslan Simanjuntak
2006 Analisis Pengaruh
PAD terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten
Labuhan Batu Variabel Dependen
: Pertumbuhan
Ekonomi PDRB Variabel
Independen : PAD dan DAU
Ordinary Least Square OLS
- PAD dan DAU berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten
Labuhan Batu.
- Pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi tahun berjalan di
Kabupaten Labuhan Batu.
6. Ramzuhri 2008
Pengaruh Pertumbuhan
Belanja Modal terhadap
Pertumbuhan Ekonomi pada
Kabupaten di Sumatera Utara
Variabel Dependen :
Pertumbuhan Ekonomi PDRB
Variabel Independen :
Pertumbuhan Belanja Modal
Analisis regresi sederhana
- Tidak ada pengaruh
pertumbuhan belanja modal
terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Lanjutan Tabel 2.1
7. Jan Waner Saragih
2006 Analisis Pengaruh
Keuangan Daerah terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Simalungun
Variabel Dependen :
Pertumbuhan Ekonomi PDRB
Variabel Independen :
PAD, Dana Bagi Hasil DBH, DAU
Ordinary Least Square OLS
- PAD berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten
Simalungun.
- DBH berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten
Simalungun.
- DAU berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten
Simalungun.
8. Jonni Feber Solin
2007 Pengaruh
Anggaran Sektor Pertanian,
Pendidikan, Kesehatan,
Transportasi dan Sektor Lainnya
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Dairi
Variabel Dependen :
Pertumbuhan ekonomi PDRB
Variabel Independen :
Anggaran sektor pertanian, anggaran
sektor pendidikan, anggaran sektor
kesehatan, anggaran sektor transportasi,
anggaran sektor lainnya, variabel
dummy dimana D=1 adalah sesudah
otonomi dan D=2 adalah sebelum
otonomi Ordinary Least
Square OLS - Pertumbuhan
ekonomi dipengaruhi
oleh anggaran sektor
pertanian, anggaran sektor
pendidikan, anggaran sektor
kesehatan, anggaran sektor
transportasi dan otonomi
daerah.
- Secara parsial anggaran
pertanian dan sektor
pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Lanjutan Tabel 2.1
Lanjutan Tabel 2.1
Secara parsial anggaran sektor
kesehatan, transportasi, dan
lainnya berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
- Secara parsial
otonomi daerah berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi.
9. Ari Irawan
2009 Pengaruh
Pendapatan Asli Daerah, Transfer
Pemerintah Pusat dan Belanja Modal
terhadap Pendapatan
Perkapita Masyarakat di
KabupatenKota se- Provinsi
Sumatera Utara Variabel Dependen
: Pendapatan
Perkapita Variabel
Independen : PAD, Transfer
Pemerintah, Belanja Modal
Regresi Linier Berganda
- Secara parsial PAD
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pendapatan perkapita.
- Secara parsial Transfer
Pemerintah dan Belanja Modal
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
pendapatan perkapita.
10. Walidi 2009
Pengaruh Dana Alokasi Umum
terhadap Pendapatan
Perkapita, Belanja Modal sebagai
Intervening Variabel Studi
Kasus di Propinsi Sumatera Utara
Variabel Dependen :
Pendapatan Perkapita
Variabel Independen :
DAU Variabel
Intervening : Belanja Modal
Analisis Regresi Bertingkat
- Dana Alokasi Umum dan
Belanja Modal berpengaruh
secara signifikan
terhadap pendapatan
perkapita di kabupatenkota
se- Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori dan penjelasan pada bab sebelumnya maka kerangka konseptual yang dibentuk adalah sebagai berikut :
DAK
DAU
PAD Pendapatan Perkapita
PPKT Variabel independen
Variabel dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan penjelasan literatur dan hasil penelitian sebelumnya peneliti membentuk kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel
dependen dan independen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu DAK, DAU, dan PAD yang diduga akan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap
variabel dependen yakni pendapatan perkapita. Tanda panah menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen diduga berpengaruh baik secara parsial maupun
simultan terhadap variabel dependen.