47
para pengunjung. Sehingga Hotel Melati juga mempunyai peran yang cukup besar dalam penerimaan pajak hotel.
B. ASAS PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL
Dalam melakukan pemungutan pajak hotel, ada asas yang mengatur cara pemungutannya. Asas tersebut adalah :
a. Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata.
b. Penetapan pajak tidak ditentukan dan sewenang-wenang, oleh karena itu
Wajib Pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya pajak terhutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu pembayaran.
c. Wajib Pajak dapat membayar pajak sesuai dengan saat yang tidak
menyulitkan Wajib Pajak. d.
Biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi wajib pajak diharapkan semaksimal mungkin, demikian pula beban yang dipikul
Wajib Pajak.
C. PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK HOTEL
1. Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel
Pemungutan pajak tidak boleh dilakukan secara borongan, dimana wajib pajak juga wajib membayar pajak terhutang berdasarkan SPTPD. Pajak yang terhutang
dibayar ke kas daerah melalui bank atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh kepala daerah. Dimana Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan dengan
dibayar sendiri berdasarkan SPTPD, SKPDKB, dan SKPDKBT.
48
Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terhutangnya pajak, kepala daerah dapat menerbitkan :
a. SKPDKB dalam hal :
1. Jika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terhutang
tidak atau kurang dibayar. 2.
Jika SPTPD tidak disampaikan kepada Kepala Daerah dalam jangka waktu 7 tujuh hari dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada
waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. 3.
Jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terhutang dihitung secara jabatan.
b. SKPDKBT jika ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap
yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terhutang. c.
SKPDN jika jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak
Jumlah kekurangan pajak terhutang dalam SKPDKB sebagaimana tertulis dalam pasal 13 ayat 1 huruf a angka 1 dan 2 Perda Kota Medan Nomor 4 Tahun
2011 tentang Pajak Hotel , dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan dihitung dari pajak yang atau terlambat dibayar untuk
jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan dihitung sejak saat terhutangnya pajak.
15
________________________
15
http:dispenda.pemkomedan.go.idcontent20156keteranganumumpajakhotel diakses tanggal 15 Juni 2015
49
Jumlah pajak yang terhutang dalam SKPDKB sebagaimana dimaksud akan dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 25 dua puluh lima persen
dari pokok pajak ditambah sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan, dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka
waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan dihitung sejak saat terhutangnya
pajak.
Dalam hal surat tagihan pajak, Kepala Daerah dapat menerbitkan STPD jika : a.
Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar. b.
Dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung.
c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan atau denda.
Jumlah kekurangan pajak yang terhutang dalam STPD sebagaimana dimaksud ditambah dengan sanksi administratif berupa bunga 2 dua
persen setiap bulan untuk paling lama 15 lima belas bulan sejak saat terhutangnya pajak.
2. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Hotel