5.7. Pembahasan
Pengujian hipotesis pertama secara simultan variabel informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian
fasilitas kredit modal investasi. Secara parsial, ada tujuh variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Variabel
yang berpengaruh tersebut adalah likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, profit margin, dan reputasi bisnis. Sedangkan variabel
persediaan piutang, skala usaha, jaminan kredit, pendidikan debitur dan diversifikasi usaha tidak berpengaruh signifikan. Uraian dari masing-masing variabel dapat dilihat
sebagai berikut : 1.
Likuiditas Dari hasil pengujian pada Tabel 5.6. diperoleh nilai thitung sebesar 2,288
dengan signifikansi sebesar 0,024. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih kecil dari
α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi diterima. Dengan demikian likuiditas berpengaruh terhadap keputusan pemberian
fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003 yang menyatakan bahwa
likuiditas berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi karena jika likuiditas perusahaan baik berarti perusahaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
mampu membayarkan hutangnya kepada bank. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-
Karo 20011 yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit.
2. Posisi Kas
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh nilai thitung -3,510 dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai
t0,05, 123 1,979 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari α0,05, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan posisi kas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi diterima.
Dengan demikian posisi kas berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003 yang menyatakan bahwa posisi kas berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal
investasi karena jika kas perusahaan besar berarti perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka
perusahaan tersebut bisa membayar hutangnya kepada bank sehingga bank bisa memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut. Namun hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa posisi kas tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit.
Universitas Sumatera Utara
3. Struktur Modal
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh nilai thitung 3,813 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai
t0,05, 123 1,979 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari α0,05 dengan
demikian dinyatakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi diterima.
Dengan demikian struktur modal berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi karena jika modal perusahaan besar maka
perusahaan tersebut mampu untuk mengembangkan usahanya. Jika usahanya semakin berkembang maka perusahaan tersebut akan mendapatkan
keuntungan sehingga perusahaan tersebut mampu membayar hutangnya kepada bank. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Suroso 2003, Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh
terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit. 4.
Kelayakan Usaha Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar -2,393 dengan
signifikansi sebesar 0,018. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih kecil dari
α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan kelayakan usaha berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi diterima.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian kelayakan usaha berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003 yang menyatakan bahwa Kelayakan Usaha berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas
kredit modal investasi karena jika perusahaan layak maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan tersebut mampu
membayarkan hutangnya kepada bank. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Hasibuan 2003, yang menyatakan bahwa
kelayakan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit.
5. Perputaran Piutang
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar -2,529 dengan signifikansi sebesar 0,013. Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai
t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi
diterima. Dengan demikian perputaran piutang berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi karena jika perputaran
piutang baik maka jalannya perusahaan akan lancar. Kalo perusahaan lancar maka perusahaan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan tersebut bisa
membayar hutangnya kepada bank. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
Universitas Sumatera Utara
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003, Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa perputaran
piutang tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit. 6.
Perputaran Persediaan Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar 0,544 dengan
signifikansi sebesar 0,588. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari
α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan perputaran piutang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi ditolak. Dengan demikian perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap
keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003,
Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap keputusan
pemberian fasilitas kredit karena jika perputaran persediaan buruk maka operasi perusahaan akan terhambat. Jika operasi perusahaan terhambat maka
perusahaan mendapatkan kerugian sehingga perusahaan tersebut tidak bisa membayar hutangnya kepada bank.
7. Skala Usaha
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar -0,115 dengan signifikansi sebesar 0,909. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai
Universitas Sumatera Utara
t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan skala usaha berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi ditolak. Dengan
demikian skala usaha tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003, Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa skala usaha tidak
berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit karena jika skala usaha buruk maka pendapatan perusahaan akan menurun sehingga perusahaan
tidak mampu membayar hutangnya kepada bank. 8.
Profit Margin Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar 3,767 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari
α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan profit margin berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi diterima. Dengan demikian profit margin berpengaruh terhadap keputusan pemberian
fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa
profit margin berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi karena jika profit margin besar maka perusahaan mampu
Universitas Sumatera Utara
membayar hutangnya kepada bank. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003 dan
Hasibuan 2003 yang menyatakan bahwa profit margin tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit.
9. Jaminan Kredit
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar 0,892 dengan signifikansi sebesar 0,374. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai
t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan jaminan kredit berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi ditolak. Dengan
demikian jaminan kredit tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003, Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa jaminan kredit tidak
berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit karena jika jaminan kecil maka debitur tidak akan sungguh-sungguh membayar
hutangnya kepada bank sehingga apabila terjadi kredit macet maka bank akan mencairkan jaminan kredit dengan nilai yang rendah sehingga bank akan
mengalami kerugian.
Universitas Sumatera Utara
10. Reputasi Bisnis
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar 2,053 dengan signifikansi sebesar 0,042. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai
t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan reputasi bisnis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi diterima.
Dengan demikian reputasi bisnis berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi karena jika reputasi bisnis baik maka
perusahaan akan mampu mengembalikan hutangnya kepada bank karena perusahaan tersebut tidak ingin nama perusahaan jelek di mata pihak lain.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003, Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-
Karo 2011 yang menyatakan bahwa reputasi bisnis tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit.
11. Pendidikan Debitur
Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar 1,476 dengan signifikansi sebesar 0,142. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai
t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, dengan
demikian hipotesis yang menyatakan pendidikan debitur berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi
ditolak. Dengan demikian pendidikan debitur tidak berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003,
Hasibuan 2003, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa pendidikan debitur tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit
karena jika pendidikan debitur rendah maka debitur tidak akan mampu untuk mengelola perusahaan sehingga perusahaan akan merugi sehingga perusahaan
tidak mampu membayarkan hutangnya kepada bank. 12.
Diversifikasi Usaha Dari hasil penelitian pada Tabel 5.6. diperoleh thitung sebesar -1,537 dengan
signifikansi sebesar 0,127. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t0,05; 123 1,979 dan nilai signifikansi lebih besar dari
α 0,05, dengan demikian hipotesis yang menyatakan diversifikasi usaha berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi ditolak. Dengan demikian diversifikasi usaha tidak berpengaruh terhadap
keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso 2003,
Hasibuan 2003, Handayani 2004, Karo-Karo 2011 yang menyatakan bahwa diversifikasi usaha tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian
fasilitas kredit karena jika badan usaha yang dikelola dabitur sedikit maka kelangsungan hidup perusahaan tidak berjalan baik sehingga perusahaan akan
Universitas Sumatera Utara
mengalami kerugian sehingga perusahaan tidak mampu membayar hutangnya kepada bank.
Dari duabelas variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya tujuh variabel yang memberikan pengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas
kredit modal investasi. Hal ini diduga terjadi karena kreditur masih kurang memperhatikan variabel-variabel independen dalam penelitian ini untuk pengambilan
keputusan. Kemudian sebab lainnya adalah data yang sangat bervariatif mempengaruhi hasil analisis.
Pengujian hipotesis kedua secara simultan diperoleh Fhitung 10,606 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Sedangkan secara parsial diperoleh thitung -2,387 dan nilai
signifikan sebesar 0,019 untuk variabel kelayakan usaha yang sudah dimoderatingkan dengan pengalaman karena jika debitur memiliki pengalaman yang tinggi maka
debitur bisa menjalankan perusahaan dengan baik sehingga perusahaan tersebut menjadi layak untuk berbisnis. Apabila perusahaan layak maka perusahaan tersebut
akan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan tersebut mampu membayarkan hutangnya kepada bank. Akan tetapi tidak berpengaruh signifikan kepada variabel
likuiditas, posisi kas, struktur modal, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, dan
diversifikasi usaha karena kondisi perekonomian yang relatif tidak stabil dan terjadinya bencana alam yang tidak dapat dihindari.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN