15 dengan bantuan mono-laurin tersebut. Selain itu, beberapa penelitian juga telah
memperlihatkan efek antimikrobial dari asam laurat itu sendiri tanpa diubah menjadi mono-laurin Sutarmi, 2005; Darmoyuwono, 2006; Lieberman, et al.,
2006. Minyak kelapa murni hasil hidrolisis mampu meningkatkan aktivitas
antibakteri dibandingkan minyak kelapa tanpa hidrolisis.Semakin tinggi tingkat hidrolisis minyak kelapa murni maka semakin besar daya hambatnya terhadap
bakteri patogen daripada bakteri probiotik Permata, 2012; Hasibuan, 2012.
2.6 Minyak Kelapa Murni sebagai Obat Luka Bakar
Penyembuhan luka bakar meliputi pembentukan jaringan baru, mencegah infeksi serta mengurangi inflamasi. Minyak kelapa murni memiliki sifat
antimikroba dari minyak kelapa tergantung pada adanya monogliserida dan asam lemak bebas.MCFA Medium Chain Fatty Acid yang merupakan salah satu
kandungan dari minyak kelapa yang meningkatkan metabolisme, sehingga sel-sel akan bekerja lebih efisien membentuk sel-sel baru serta mengganti sel yang rusak
dengan lebih cepat. Serta memiliki kandungan fitosterol untuk mengurangi inflamasi.Minyak kelapa murni efektif dan aman bila digunakan sebagai
pelembab, dengan tidak adanya efek samping.Dalam beberapa hal dapat memperbaiki kulit yang rusak atau yang sakit.MCFA dengan cepat memberi
sumber energi pada sel-sel, yang membantu meningkatkan metabolik dan kemampuan penyembuhannya.
Oleh karena itu minyak kelapa murni dapat memperpendek waktu sembuh luka bakar Hutagalung, 2012; Srivastava, dkk;
2008.
16 Minyak kelapa hasil hidrolisis meningkatkan kandungan asam lemak
bebas dan menghasilkan monogliserida yang aktif sebagai antimikroba. Semakin tinggi tingkat hidrolisis minyak kelapa murni maka semakin besar daya
hambatnya terhadap bakteri patogen dibandingkan bakteri probiotik Permata, 2012; Hasibuan 2012.
2.7Minyak Kelapa Murni
Pohon kelapa telah mendampingi kehidupan bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang ribuan tahun yang lalu. Pohon kelapa adalah pohon yang memiliki
daya guna yang sangat tinggi. Pohon kelapa termasuk keluarga Palmae merupakan tanaman tropis yang penyebarannya di pantai habitat asli.Namun dalam
pengembangan budidaya,akhirnya pohon kelapa dapat ditemui sampai di pegunungan.Semua bagian pohon kelapa memberikan manfaat bagi kehidupan
sehari-hari, termasuk buah kelapa yang digunakan sebagai minyak makan atau santan dalam sayur-sayuran. Namun, saat ini telah ditemukan sebagai obat.
Minyak kelapa yang dijadikan sebagai obat biasanya disebut minyak kelapa murni virgin coconut oilVCO Sutarmi, 2005.
Buah kelapa berbentuk bulat lonjong dengan ukuran bervariasi, tergantung pada keadaan tanah, iklim, dan varietasnya. Warna luar kelapa juga
bervariasi, mulai dari kuning sampai hijau muda, dan setelah masak berubah menjadi cokelat.Adapun struktur buah kelapa terdiri dari sabut 35, daging
buah 28, air kelapa 15, tempurung 12, serta beberapa bagian lainnya. Hampir semua bagian kelapa tersebut bisa dimanfaatkan, tetapi daging buah
merupakan bagian yang paling banyak dimanfaatkan untuk bahan makanan dan bahan baku industri Setiaji dan Surip, 2002.
17 Minyak kelapa murni Virgin Coconut Oil, VCO merupakan salah satu
hasil olahan dari buah kelapa Cocos nucifera yang tidak mengalami perubahan kimiawi. Agar tidak mengalami proses perubahan kimiawi, maka ekstraksi
minyak kelapa tersebut dilakukan dengan proses dingin. Misalnya, secara fermentasi, pancingan, sentrifugasi, pemanasan tidak lebih dari 60 °C,
pengeringan parutan kelapa secara cepat, dan lain-lain Sutarmi, 2005; Darmoyuwono, 2006. Pada Tabel 2.1 dapat dilihat standar mutu VCO untuk
beberapa karakteristik berdasarkan SNI 7381:2008.
Tabel 2.1
Standar mutu Virgin Coconut Oil, VCO N
Jenis uji Satuan
Persyaratan
1
2 3
4 5
6 Keadaan:
1.1 Bau 1.2 Rasa
1.3 Warna
Air dan senyawa menguap Bilangan penyabunan
Bilangan iod Asam lemak bebas dihitung
sebagai asam laurat Asam lemak:
Mg KOHg minyak G iod100 gram
khas kelapa segar,tidak tengik
normal,khas minyak kelapa tidak
berwarna hingga pucat
Maks 0,2 250,07-260,67
4,1-11,0 Maks 0,2
18 6.1 Asam kaproat C6:0
6.2 Asam kaprilat C8:0 6.3 Asam kaprat C10:0
6.4 Asam laurat C12:0 6.5 Asam miristat
C14:0 6.6 Asam
palmitatC1 6:0
6.7 Asam stearat C18 6.8 Asam oleat C18:1
6.9 Asam linoleat C18:2
6.10 Asam linolenat C18:3
ND-0,7 4,6-10,0
5,0-8,0 45,1-53,2
16,8-21
7,5-10,2
2,0-4,0 5,0-10,0
1,0-2,5
ND-0,2
Sumber: SNI, 2008 VCO dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar. VCO terbuat dari
kelapa tua yang masih segar. Proses pengolahannya tidak menggunakan bahan kimia dan pemanasan tinggi. Pada umumnya pembuatan VCO dibedakan atas cara
kering dan cara basah. Pada cara kering, daging buah diekstrak tanpa penambahan air, sedangkan cara basah, parutan daging buah kelapa diekstrak dengan
penambahan air untuk mendapatkan santan kemudian diolah menjadi VCO Syah, 2005.
19 Minyak kelapa murni disebut juga sebagai obat segala penyakit. Hal ini
karena minyak kelapa murni dapat mengatasi berbagai macam penyakit akibat virus, mikroba, protozoa, jamur dan cacing. Selain itu, juga terdapat manfaat-
manfaat yang lain seperti sebagai sumber energi tubuh dan kebugaran, sebagai bahan kecantikan dan lain-lain Darmoyuwono, 2006.
2.7.1 Komposisi Minyak Kelapa Murni
Komponen minyak kelapa terdiri dari asam lemak jenuh 90 dan minyak tak jenuh 10.Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat
VCO mengandung ± 53 asam laurat dan sekitar 7 asam kaprilat.Keduanya merupakan asam lemak rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty
Acid MCFA.MCFA merupakan komponen asam lemak berantai sedang yang memiliki banyak fungsi, antara lain mampu merangsang produksi insulin sehingga
proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal. Selain itu, MCFA juga bermanfaat dalam mengubah protein menjadi sumber energi.Asam laurat dan
asam lemak jenuh berantai pendek, seperti asam kaprat, kaprilat dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa murni dapat berperan positif dalam proses
pembakaran nutrisi makanan menjadi energi. Fungsi lain zat ini, antara lain sebagai antivirus, antibakteri dan antiprotozoaSutarmi, 2005.Komposisi asam
lemak minyak kelapa murni dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni
Asam Lemak Simbol
asam lemak Rumus Kimia
Jumlah
20 Asam Lemak Jenuh:
Asam kaproat Asam kaprilat
Asam kaprat Asam laurat
Asam miristat Asam palmitat
Asam stearat Asam arachidat
C6 : 0 C8 : 0
C10 : 0 C12 : 0
C14 : 0 C16 : 0
C18 : 0 C20 : 0
C
5
H
11
COOH C
7
H
15
COOH C
9
H
19
COOH C
11
H
23
COOH C
13
H
27
COOH C
15
H
31
COOH C
17
H
35
COOH C
19
H
39
COOH 0,2
6,1 8,6
50,5 16,18
7,5 1,5
0,02 Asam Lemak Tak Jenuh:
Asam palmitoleat Asam oleat
Asam linoleat C16 : 1 9
C18 : 1 9 C18 : 2 9,12
C
15
H
29
COOH C
17
H
33
COOH C
17
H
31
COOH 0,2
6,5 2,7
Sumber: Syah, 2005 Lemak merupakan senyawa kimia yang tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik yang padat pada suhu kamar. Sedangkan Minyak merupakan suatu lipid yang cair pada suhu kamar. Asam lemak terdiri dari elemen
karbon C, hidrogen H, dan oksigen O yang tersusun berupa rantai karbon dengan gugus karboksil -COOH pada salah satu ujungnya. Gliserol adalah
alkohol trihidrat mengandung tiga gugus hidroksil, atau -OH yang dapat bergabung dengan sampai tiga asam lemak sehinnga membantuk monogliserida,
digliserida dan trigliserida.Asam lemak dapat bergabung dengan ketiga gugus hidroksil sehingga menghasilkan berbagai macam senyawa kimia. Monogliserida,
digliserida dan trigliserida digolongkan sebagai senyawa ester yaitu senyawa yang
21 terbentuk dari reaksi antara asam dan alkohol yang melepaskan air H
2
O sebagai hasil samping Darmoyuwono, 2006; Gani, dkk., 2006.
Trigliserida adalah komponen utama minyak nabati dan lemak hewan, trigliserida memiliki berat jenis lebih rendah dibandingkan air dan pada suhu
kamar normal dapat berada dalam keadaan padat atau cair.Apabila padat maka disebut lemak atau mentega, sedangkan apabila cair disebut minyak.Trigliserida
juga disebut triasilgliserol TAG, yaitu senyawa kimia yang terbentuk dari satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemakDarmoyuwono, 2006.
Sifat dan daya tahan minyak terhadap kerusakan sangat bergantung pada komponen penyusunnya, terutama kandungan asam lemak.Minyak kelapa murni
mengandung sekitar 90 asam lemak jenuh sehingga cenderung lebih mudah mengalami ketengikan Ketaren, 2005.
2.8 Hidrolisis Lemak dengan Alkali