12 dan lain-lain. Sedangkan tanaman obat tradisional yang juga sering digunakan
dalam penyembuhan luka bakar antara lain: lidah buaya, tapak dara, minyak kelapa murni, gambir, dan lain-lain Agoes, 2010.
2.3 Sediaan Yang Dapat Digunakan Sebagai Obat Luka Bakar
Salep, krim, sistem pemberian pemberian obat melalui kulit, lotio, larutan topikal dan tinktur menggambarkan bentuk sediaan dermatologi yang paling
sering dipkai, tetapi bagaimanapun preparat lain seperti pasta, liniment, serbuk dan aerosol juga bisa digunakan Ansel, 1989
Bentuk sediaan setengah padat lain selain salep adalah gel, gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi partikel anorganik kecil atau molekul
organik besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Sediaan dalam bentuk gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin dikulit, mudah mengering membentuk
lapisan film sehingga mudah dicuci Suardi, dkk., 2008 Absorpsi bahan dari luar kulit keposisi dibawah kulit tercakup masuk
kedalam aliran darah, disebut sebagai absorpsi perkutan. Kulit merupakan perintang yang efektif terhadap penetrasi perkutan dan senyawa eksternal. Pada
umumnya, absorpsi perkutan dari bahan obat ada pada preparat dermatologi seperti cairan, gel, salep, krim atau pastatidak hanya tergantung pada sifat kimia
dan fisika dari bahan obat saja, tapi juga padasifat apabila dimasukkan kedalam pembawa farmasetika dan pada kondisi dari kulit. Pada pemakaian obat secara
topikal, obat berdifusi dalam pembawanya dan kontak dengan permukaan kulit stratum korneum dan sebum serta obat selanjutnya menembus epidermis
Ansel,1989.
13 Berdasarkan pelarut yang digunakan gel dapat dibedakan atas hidrogel dan
organel gel. Hidrogel merupakan gel dengan pelarut air, sedangkan organogel merupakan gel dengan pelarut organik seperti etanol, propilenglikol, paraffin cair,
etil asetat, gliserol, dan lain-lain. Pelarut organik ini dapat digunakan untuk bahan-bahan obat yang tidak larut dalam air.
Sistem dispersi pada gel merupakan sistem koloid yang dapat dibedakan menjadi gel fase tunggal dan gel fase dua.Fase tunggal terbentuk dari makro
molekul yang terdispersi merata dalam cairan sedemikian rupa hingga tidak terlihat adanya batas antara molekul yang terdispersi. Sedangkan pada gel fase
dua, massa gel terdiri dari kelompok partikel kecil yang terpisah yang sering disebut juga magma. Baik gel maupun magma dapat berupa tiksotropik yaitu
membentuk semi padat jika dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokkan Ansel, 1989.
2.4 Metode Pengukuran Diameter Luka Bakar