Obligasi Sebagai Surat Berharga

kepada pemilik ORI yang tercatat pada tanggal pencatatan kepemilikan record date dengan mengkredit rekening dana pemilik ORI. Apabila pembayaran ORI tidak diselenggarakan oleh Bank Indonesia, maka pembayarannya akan dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga. 5. Pembelian Kembali buy back Pemerintah dapat membeli kembali ORI sebelum jatuh tempo pada harga yang ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan harga pasar di pasar sekunder secondary market. Program buy back obligasi dilakukan untuk mengurangi eksposur jumlah obligasi yang beredar di pasar atau di tangan investor. Dengan melakukan pembelian kembali obligasi yang sudah diterbitkan, berarti pihak pemerintah mempunyai dana lebih dari sisa usaha yang dilakukan untuk membeli kembali obligasi sebelum jatuh tempo. Pemerintah yang melakukan buy back akan menghemat biaya bunga dan bisa mendapatkan untung bila harga obligasi di pasar sedang mengalami penurunan.

1. Obligasi Sebagai Surat Berharga

Obligasi adalah surat berharga tanda pengakuan utang pada atau peminjam uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya tiga tahun dengan memberikan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 ditentukan lebih dahulu oleh penerbitnya. Dalam defenisi tersebut dapat dirinci unsur- unsur utama obligasi sebagai berikut: 62 a. Surat berharga, ini berarti pada obligasi itu tertulis sejumlah uang yang menjadi hak pemegang, hak tersebut dibuktikan dengan menguasai obligasi itu, dan obligasi itu dapat dipindah tangankan kepada pihak lain. b. Tanda pengakuan utang, ini berarti sama dengan aspek yang diatur dalam KUHD, setiap pemegang yang menunjukkan obligasi pada tanggal yang telah ditetapkan berhak menerima sejumlah uang seperti yang tertulis pada obligasi dan sejumlah bunga yang diperjanjikan penerbitnya. c. Bentuk tertentu, artinya memenuhi syarat-syarat formal seperti yang diatur oleh Undang-undang KUHD. d. Jangka waktu tertentu, ini menunjukkan bahwa obligasi merupakan surat kredit, yang hanya dapat dilunasi setelah jangka waktu yang ditetapkan berakhir. e. Penerbit, setiap penerbit obligasi adalah badan hukum, yaitu perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha perbankan, lembaga keuangan non bank, atau usaha pembangunan vital. Dalam literatur-literatur 63 diketahui bahwa agar suatu surat dapat digolongkan sebagai surat berharga waarde papier harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: 62 Abdulkadir Muhammad, Hukum Dagang tentang Surat Berharga, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, hlm 264. 63 Emmy Pangaribuan, Hukum Dagang Surat-Surat Berharga, Yogyakarta: FH. Universitas Gadjah Mada, 1982, hlm.27. Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 a. Berbentuk suatu akta atau surat 64 Akta atau surat dalam hukum perdata mempunyai peranan yang esensial. Akta atau surat merupakan salah satu alat bukti. Akta atau surat merupakan alat bukti utama dalam hukum perdata, yaitu sebagai alat bukti tertulis. 65 Dalam kaitannya dengan suatu perikatan, akta atau surat mempunyai fungsi sebagai alat bukti adanya suatu perikatan terutama adanya suatu hak. Dalam surat berharga, akta atau surat ini tidak hanya semata-mata sebagai suatu alat bukti, tetapi juga mempunyai fungsi mempermudah penagih hutang menuntut haknya terhadap penghutang di luar proses. Dengan kata lain, surat berharga adalah suatu surat legitimasi yang menunjuk pemegangnya sebagai orang yang berhak, khususnya di luar suatu proses. 66 b. Dapat diperdagangkan Surat berharga mempunyai sifat khusus yaitu bahwa dibuat untuk dapat diperdagangkan atau diperalihkan. Oleh karena itulah untuk memudahkan perdagangannya, surat berharga dibuat bersifat atas unjuk aan toonder atau atas pengganti aan order. 67 Dengan adanya klausula-klausula tersebut pada surat berharga, menjadikan bahwa surat berharga yang bersangkutan dapat dengan mudah diperalihkan kepada orang lain. 68 64 Ibid.,hlm.28. 65 Pasal 1866 KUHPerdata di mana bukti tertulis ditempatkan pada posisi utama. 66 Emmy Pangaribuan, Op.cit,.hlm.19. 67 Selain dibuat atas unjuk aan toonder atau atas pengganti aan order, surat berharga mungkin juga dibuat atas nama op naam meskipun hal ini jarang sekali, kecuali biasanya pada saham dan beberapa surat berharga lainnya. Dalam Emmy Pangaribuan 68 Mengenai sifat mudah diperalihkannya surat-surat berharga yang bersifat atas unjuk aan toonder maupun atau pengganti aan order lihat lebih lanjut ketentuan Pasal 613 KUHPerdata. Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 c. Diterbitkan berdasarkan suatu perikatan dasar tertentu Surat berharga harus diterbitkan atas dasar suatu perikatan yang disebut sebagai perikatan dasar onderliggende rechtsverhoudingen. Adanya perikatan dasar merupakan unsur yang mutlak harus dipenuhi agar suatu surat dapat disebut surat berharga. Meskipun suatu surat berharga bersifat dapat diperdagangkan, tetapi apabila unsur adanya perikatan dasar, tidak terpenuhi, maka surat berharga tersebut tidak dapat dikatakan sebagai surat berharga menurut pengertian hukum. 69 Perikatan dasar onderliggende rechtsverhoudingen merupakan kuasa dari diterbitkannya surat berharga tersebut. Perikatan dasar merupakan perikatan yang melatar belakangi penerbitan surat berharga. Perikatan ini dapat berupa perikatan apa saja, yang penting adalah perikatan tersebut melahirkan suatu kewajiban berprestasi, terutama prestasi pembayaran sejumlah uang. Penerbitan surat berharga yang tidak didasarkan pada suatu kewajiban prestasi dari penerbit, tidak dapat dikatakan sebagai ”surat berharga”. d. Mempunyai nilai sebesar nilai perikatannya Surat berharga selalu mempunyai nilai sebesar nilai perikatan dasarnya. 70 Artinya nilai dari surat berharga adalah sama dengan nilai perikatan dasar yang melandasi penerbitan surat berharga tersebut. Obligasi diterbitkan sebagai bukti hutang evidence of debt yang dibuat oleh penerbitnya emitennya. Obligasi diterbitkan dalam bentuk khusus dan tertulis. Dalam hal ini berarti obligasi memenuhi 69 Zevebergen, dalam Emmy Pangaribuan, Hukum Dagang Surat-Surat Berharga, Ibid., 70 De Groot dan P.A. Stein, dalam Setiadi, Op.cit., hlm.16. Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 syarat sebagai suatu akta atau surat. Obligasi biasanya diterbitkan atas unjuk aan t sejoonder atau atas nama. 71 Meskipun demikian khusus untuk obligasi atas nama, hal ini tidak berarti obligasi tersebut tidak dapat diperdagangkan terutama di pasar modal. Hanya saja pada obligasi atas nama, sifat dapat diperdagangkannya obligasi tersebut tidak seperti obligasi atas unjuk, dalam arti likuiditas obligasi atas nama tidak seperti likuiditas obligasi atas unjuk. Penerbitan obligasi merepresentasikan suatu pinjaman sejumlah uang. Pinjam meminjam ini merupakan perikatan dasar atau kuasa dari diterbitkannya obligasi. Sedangkan jumlah pinjaman dari penerbit biasanya adalah sama dengan yang tertera dalam surat obligasi yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa obligasi adalah termasuk dalam pengertian surat berharga. Dalam struktur pembagian surat berharga yang terdapat dalam KUHD, para sarjana 72 mengelompokkan surat berharga ke dalam tiga jenis, yaitu: a. Schuldvorderingspapieren, yaitu surat yang berisi suatu klaim atas sejumlah uang vorderingsrechten tot voldoening van een geldsom, misalnya cek dan wesel. 71 Selama ini obligasi pada umumnya diterbitkan atas unjuk aan toonder. Namun demikian dimungkinkan pada penerbitan obligasi atas nama. Dalam Emmy Pangaribuan, Op.cit., 72 De Groot dan P.A. Stein, dalam Setiadi, Obligasi dalam Perspektif Hukum Indonesia, Op.cit., hlm.17. Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 b. Zakenrechtelijk papieren, yaitu surat-surat yang mempunyai sifat kebendaan. Ciri dari surat tipe ini adalah bahwa isi perikatan surat itu adalah bertujuan untuk penyerahan barang. 73 Misalnya konosemen dan ceel. c. Lidmaatschapspapieren atau surat-surat tanda keanggotaan. Ke dalam klasifikasi ini misalnya ialah surat saham. Saham membuktikan pemiliknya memiliki hak terhadap perseroan yang mengeluarkannya. Apabila dilihat klasifikasi surat berharga seperti diuraikan di atas, maka obligasi niscaya tidak termasuk dalam salah satu tipe tersebut. Namun demikian tidak perlu ragu lagi bahwa obligasi adalah termasuk sebagai suatu surat berharga. Pembagian surat berharga seperti tersebut di atas adalah menurut suatu ketentuan yang berasal dari abad ke-18. Pada saat itu perkembangan pasar modal belumlah sepesat sekarang. Di samping itu, perkembangan hukum surat berharga juga tidak begitu berarti dibandingkan seperti sekarang. Dalam Undang-Undang Pasar Modal Pasal 1 angka 5, secara tegas disebutkan bahwa efek merupakan surat berharga. Dan oleh karena obligasi merupakan salah satu jenis efek, maka obligasi juga merupakan surat berharga. Dewasa ini pengertian surat berharga telah meluas sedemikian rupa. Sekarang pengertian surat berharga tidak hanya meliputi wesel, promes, cek dan bentuk-bentuk surat berharga lain sebagaimana dalam KUHD, tetapi lebih banyak lagi jenisnya. Dewasa ini dikenal dua kategori besar pengelompokan surat-surat berharga, 74 yaitu: 73 Emmy Pangaribuan, Op.cit., hlm 35. 74 Ibid., hlm 37. Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 a. Surat Berharga Pasar Modal Capital Market Securities, yaitu surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dan biasanya berjangka panjang. Dalam hal ini termasuk saham, obligasi, sekuritas kredit, klaim right, warrant opsi dan sebagainya. Surat berharga pasar modal ini di Indonesia dan juga di Belanda, disebut juga dengan istilah efek effecten. b. Surat Berharga Pasar Uang Money Market Securities, yaitu merupakan surat- surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang dan biasanya berjangka pendek. Dalam kelompok ini termasuk wesel, promes, sertifikat deposito dan sebagainya. Selain itu, dalam dunia bisnis dikenal pula surat hutang yang lain yang mirip obligasi, tetapi jangka waktunya lebih pendek, yaitu yang disebut sebagai commercial paper. 75 Surat berharga komersial adalah surat utang yang sangat praktis bagi kalangan perusahaan yang membutuhkan dana karena setelah diterbitkan instrumen ini cukup likuid dan mudah diperdagangkan. Surat utang jangka pendek ini mempunyai kisaran jatuh tempo sampai dnegan 270 hari. Tingkat suku bunganya berbentuk fixed rate dan menerapkan pola diskon di depan. Biasanya surat ini diterbitkan oleh perusahaan, bank, atau pihak yang membutuhkan dana kepada investor yang mempunyai kelebihan dana. Jenis mata uang penerbitan bisa berbentuk Rupiah atau US Dollar. Commercial paper tidak perlu tercatat di bursa seperti obligasi. Proses pemberian peringkat oleh lembaga rating tetap diperlukan untuk memberikan informasi yang transparan kepada calon investor. Biasanya metode 75 Setiadi, Op.cit., hlm.7. Elvira Fitriyani Pakpahan : Analisis Hukum Terhadap Penerbitan Obligasi Negara Ritel ORI, 2009 USU Repository © 2008 penerbitan dan penjualannya tidak harus melalui penawaran umum tetapi langsung kepada calon investor. 76

2. Obligasi Sebagai Surat Pengakuan Hutang