OPIOID OPIAD Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Tindak Pidana Narkoba Di Sumatra Utara

lelah dan bosan menanamkan norma-norma dan kebiasaan yang baik sebagai warga masyarakat, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun dengan Tuhannya. Melalui ketiga langkah penting tersebut, dapat dipastikan akan mampu membangun remaja bebas narkoba di masa depan. Agar hasilnya lebih efektif pihak pemerintah perlu mencanangkan gerakan bebas narkoba dengan berbagai kegiatan yang enarik dan bernilai pesan tinggi seperti menyelenggarakan pentas seni, pengajian akbar, tika dan UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika secara luas dan ber Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver kaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. m lomba karya tulis, talkshow, dan sebagainya. Disamping mensosialisasikan UU No 22 tahun 1997 tentang Narko jenjang. Tindakan lain yang tidak kalah pentingnya adalah meminimalisir kegiatan yang bisa bersinggungan dengan peredaran narkoba seperti membabat habis kegiatan pornografi dan pornoaksi, club malam atau tempat dansa yang menyalahi prosedur perijinan, salon plus, atau tempat-tempat pelacuranperjudian yang secara langsung maupun tidak langsung akan memberi jalan terhadap maraknya peredaran narkoba.

C. Jenis-Jenis Narkotika Dan Psikotropika Yang Sering Di Gunakan Oleh Remaja

1. OPIOID OPIAD

somniverum, yang mengandung kira-kira 20 al Elizabeth Siahaan : Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Tindak Pidana Narkoba Di Sumatra Utara, 2009 USU Repository © 2008 opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin diacet resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui eracunan Opioid atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya in tasi atau retardasi psikomotor, sial atau pekerjaan yang berkem hylmorphine, kodein 3-methoxymorphine, dan hydromorphone Dilaudid. Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis.

a. Gejala Intoksitasi

K Konstraksi pupil atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat dan satu atau lebih tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk gat. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agi gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi so bang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.

b. Gejala Putus Obat

Elizabeth Siahaan : Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Tindak Pidana Narkoba Di Sumatra Utara, 2009 USU Repository © 2008 G agonis narkotik. Si at, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, dem , hipertensi takikardia disregulasi temperatur, term es ninggal akibat putus opioid, k u ng parah, seperti enyakit jant i temperatur, dan ecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu tau heroin kan semua gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilit ejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian ant ndroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama.

c. Gejala Putus Obat Dari Ketergantungan Opioid

Kram otot parah dan nyeri tulang, diare ber am, dilatasi pupil asuk pipotermia dan hipertermia. eorang dengan ketergantungan opioid jarang me ali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar ya ung. Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulas S ec p k selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin a menghilang Elizabeth Siahaan : Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Tindak Pidana Narkoba Di Sumatra Utara, 2009 USU Repository © 2008 as, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah. Gambar 1. Opiad

d. Turunan OPIOID OPIAD yang sering disalahgunakan adalah : 1. Candu

etah ta nyadap menggores uah yang hend ai Lates. etah ini dibiar arna coklat ehitama nyerupai aspal ah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengand njing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap. . Morfin G naman Papaver Somniferum didapat dengan me ak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinam kan mengering pada permukaan buah sehingga berw n dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang me b G k lunak. Inil ung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap a Gambar 2. Candu 2 Elizabeth Siahaan : Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Tindak Pidana Narkoba Di Sumatra Utara, 2009 USU Repository © 2008 Morfin adalah hasil olahan dari opiumcandu mentah. Morfin merupaakan opium C17H19NO3 . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus be . Heroin putaw Heroin me kali lebih kuat dari morfin dan erupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada hir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyeba dan euforik-nya yang baik. Gambar 4. Heroin Putaw alkaloida utama dari rwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. Gambar 3. Morfin 3 mpunyai kekuatan yang dua m akhir - ak bkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik Elizabeth Siahaan : Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Tindak Pidana Narkoba Di Sumatra Utara, 2009 USU Repository © 2008 . Codein Codein term opium candu. Efek codein lebih mah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. ual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntik 4 asuk garam turunan dari le Biasanya dij kan. Gambar 5. Codein

5. Demerol