Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadi Asphyxia Neonatorum

janin. Perubahan homeostatis ini berhubungan erat dengan beratnya dan lamanya anoksia atau hipoksia yang diderita dan mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi system kardiovaskuler. Aminullah,A, 2005

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadi Asphyxia Neonatorum

Toweil 1966 menggolongkan penyebab asphyxia neonatorum terdiri dari : Depkes. 1996 1 Faktor ibu a Hipoksia ibu Dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesi dalam, dan kondisi ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya. b Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Umur ibu tidak sacara langsung berpengaruh terhadap kejadian asphyxia neonatorum, namun demikian telah lama diketahui bahwa umur berpengaruh terhadap proses reproduksi. Umur yang dianggap optimal untuk kehamilan adalah antara 20 sampai 30 tahun. Sedangkan dibawah atau diatas usia tersebut akan meningkatkan risiko kehamilan maupun persalinan Martaadisoebrata,1992, sementara itu Towell 1966 menjelaskan penyebab asphyxia neonatorum pada bayi yang tergolong pada foktor ibu antara usia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun Jumiarni,dkk,1993 Evi Desfauza : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di Rsu Dr Pirngadi Medan Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 Pertambahan umur akan diikuti oleh perubahan perkembangan dari organ – organ dalam rongga pelvis. Keadaan ini akan mempengaruhi kehidupan janin dalam rahim. Pada wanita usia muda dimana organ-organ reproduksi belum sempurna secara keseluruhan, disertai kejiwaan yang belum bersedia menjadi seorang ibu. Dalam penelitian Zakaria di RSUP M.Jamil Padang tahun 1999 dikutip oleh Ahmad menemukan kejadian asphyxia neonatorum sebesar 36,4 pada ibu yang melahirkan dengan usia kurang dari 20 tahun dan 26,3 pada ibu dengan usia lebih dari 34 tahun. Hasil penelitian Ahmad di RSUD Dr Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000 menemukan bayi yang lahir dengan asphyxia neonatorum 1,309 kali pada ibu umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun c Paritas. Kehamilan yang paling optimal adalah kehamilan kedua sampai dengan ketiga. Kehamilan pertama dan kehamilan setelah ketiga mempunyai risiko yang meningkat. Grande multi para adalah istilah yang digunakan untuk wanita dengan kehamilan kelima atu lebih. Kehamilan pada kelompok ini sering disertai penyulit, seperti kelainan letak, perdarahan ante partum, perdarahan post partum, dan lail-lain Martaadisoebrata,1992. Primipara perlu disangsikan , bahwa kekakuan jaringan panggul yang belum pernah menghadapi kehamilan akan banyak menentukan kelancaran proses kehamilan. Belum dicobakannya kemampuan panggul tersebut, mengharuskan penilaian yang cermat dari keseimbangan ukuran panggul dan kepala janin Tjipta G, D, 2002 Evi Desfauza : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di Rsu Dr Pirngadi Medan Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 Grande multipara kemunduran daya lentur elastisitas jaringan yang sudah berulang kali diregangkan kehamilan, membatasi kemampuannya berkerut untuk menghentikan perdarahan sesudah persalinan. Disamping itu dinding rahim dan perut sudah kendor, kekenyalannya sudah kurang hingga kekuatan mendesak kebawah tidak seberapa banyak pula dijumpai tidak cukupnya tenaga untuk mengeluarkan janin, yang dikenal dengan sebutan merits uteri. Keadaan ini akan lebih buruk lagi pada kasus dengan jarak kehamilan yang singkat.Sastrawinata S, 1983 Menurut Sujudi, jarak kelahiran anak merupakan kunci kelangsungan hidup anak. Tingkat kematian anak dilahirkan dengan jarak kelahiran dua tahun tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dilahirkan dengan jarak kelahiran lebih empat tahun Kompas 2003. Hasil penelitian Ahmad di RSUD Dr Adjidarmo Rangkasbitung tahun 2000 menemukan kejadian asphyxia neonatorum 1,480 kali pada ibu yang melahirkan dengan paritas primipara dan grandemultipara dari pada ibu dengan multipara d Penyakit yang Diderita Ibu Penyakit pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran gas janin ; hipertensi, hipotensi, gangguan kontraksi uterus dan lain-lain Wiknjosastro H. .dkk,2005 Hipertensi adalah tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab utama morbioditas dan mortalitas pada ibu dan fetus. Klasifikasi hipertensi pada kehamilan menurut The Seven Report ofthe Joint National Committee on Evi Desfauza : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di Rsu Dr Pirngadi Medan Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure JNC VII dibagi atas 5 kategori yaitu Zen U, 2008 : 1 Hipertensi kronik yaitu tekanan darah sistolik 14090 mmHg atau tekanan darah diastolik ≤ 90 mmHg sebelum kehamilan atau sebelum 20 minggu gestasi, menetap sampai 12 minggu atau lebih post partum 2 Preeklamsi tekanan darah sistolik 14090 mmHg atau tekanan darah diastolik ≤ 90 mmHg dengan proteinuria 300 mg24 jam setelah 20 minggu gestasi. Dapat berkembang menjadi eklamsi kejang. Sering pada wanita nullipara, multipel gestasi, wanita dengan riwayat preeklamsi, wanita dengan riwayat penyakit ginjal. 3 Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsi adanya proteinuria muncul setelah 20 minggu protein naik tiba-tiba 2 – 3 kali lipat, tekanan darah meningkat tiba-tiba peninggian SGOT atau SGPT 4 Gestasional hipertensi yaitu hipertensi tanpa proteinuria timbul setelah 20 minggu gestasi

5. Transien hipertensi diagnosa restrospektif, Tekanan darah normal dalam 12

minggu postpartum, dapat berulang pada kehamilan. Zen U, 2008 Hipertensi dalam kehamilan dapat menimbulkan berkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan juga ke janin Mochtar, 2004 Preeklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan. Pada preeklamsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Perubahan pada organ ibu yang mengalami Evi Desfauza : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di Rsu Dr Pirngadi Medan Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008