Pengaruh Persalinan Tindakan dengan Kejadian Asphyxia Neonatorum

terdahulu adanya pengaruhi berat badan lahir rendah dengan kejadian asphyxia neonatorum Berat badan bayi mempunyai pengaruh langsung terhadap kualitas bayi, berat badan lahir rendah BBLR adalah berat bayi kurang dari 2500 gram, BBLR bisa terjadi premature dan dismatur. Bayi premature organ-organ tubuh belum sempurna sehingga mudah terjadi gangguan pernafasan dan asphyxia neonatorum. Dismatur disebabkan oligohidramion, amnion kental, mekonium diaspirasi oleh janin.

5.8 Pengaruh Gemeli dengan Kejadian Asphyxia Neonatorum

Berdasarkan hasil analisis bivariat didapat hasil Chi Square p value 1,000 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gemeli dengan kejadian asphyxia neonatorum. Hal ini tidak sejalan dengan apa yang dikatakan Toweil 1996 bahwa bayi lahir gemeli atau bayi lahir kembar akan mengalami asphyxia neonatorum. Pada penelitian ini penulis menemukan 1 bayi gemeli dengan kejadian asphyxia neonatorum sehingga tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara gemeli dengan kejadian asphyxia neonatorum.

5.9 Pengaruh Persalinan Tindakan dengan Kejadian Asphyxia Neonatorum

Berdasarkan analisis bivariat risiko terjadinya asphyxia neonatorum pada persalinan dengan tindakan sebesar 54,2 , dan ibu yang melahirkan secara spontan berisiko terjadinya asphyxia neonatorum sebesar 45,4 dari hasil chi-Square didaptakan pvalue adalah 0,262 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang Evi Desfauza : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di Rsu Dr Pirngadi Medan Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 signifikan antara persalinan tindakan yang dialami ibu dengan kejadian asphyxia neonatorum pada bayi baru lahir. Dengan demikian dalam penelitian ini persalinan dengan tindakan tidak mempengaruhi kejadian asphyxia neonatorum. Hal ini tidak sesuai dengan hasil-hasil penelitian atau teori terdahulu yang menyatakan bahwa persalinan tindakan mempengaruhi terjadinya asphyxia neonatorum. Ahmad melaporkan persalinan dengan tindakan 9,635 kali terpajan persalinan tindakan dibandingkan dengan ibu melahirkan secara normal. Persalinan tindakan biasanya dilakukan pada kasus persalinan lama. Dari hubungan persalinan lama dengan terjadi asphyxia neonatorum sebesar 1,701 kali dengan p. value adalah 0,721 Hal ini mungkin karena adanya upaya-upaya untuk pencegahan asphyxia neonatorum pada bayi baru lahir dengan mengurangi tekanan langsung pada kepala ;.menekan pusat-pusat vital pada medula oblongata, aspirasi air ketuban, mekonium, cairan lambung dan perdarahan atau odema jaringan pusat saraf pusat dengan melakukan tindakan pembedahan. Dalam penelitian ini dijumpai tindakan pembedahan lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan ekstraksi vakum dimana pada pembedahan tidak memberikan anaestesi umum anaestesi local yang dapat mempengaruhi pusat pernafasan pada bayi. Terjadinya asphyxia neonatorum pada dengan tindakan pembedahan akibat dari faktor lain seperti perdarahan ante partum, hipertensi dan preeklamsi, sedangkan pada kontrol dilakukan persalinan tindakan atas indikasi panggul sempit, operasi yang berulang. Evi Desfauza : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di Rsu Dr Pirngadi Medan Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 5.10 Pengaruh Persalinan Lama terhadap Asphyxia Neonatorum Berdasarkan analisis Bivariat didapatkan hasil chi-Square p. value adalah 0,721 berarti nilai p value 0,05 menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi bayi yang mengalami asphyxia neonatorum pada ibu yang mengalami persalinan lama dengan ibu yang tidak mengalami persalinan lama. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukanan Toweil 1966 dan kosim,M.S, dkk 2005 dan juga penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilaporkan Ahmad 2000 bahwa ibu yang mengalami persalinan lama 8,364 kali terjadi asphyxia neonatorum Hal ini dimungkinkan karena adanya motto bahwa “ seorang parturien tidak boleh melihat matahari terbit dua kali,’ artinya persalinan harus dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam. mungkin sudah diterapkan pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf dapat cepat dalam pengambilan keputusan Sehingga pasien dapat dilakukan persalinan dengan tindakan. Dan sudah adanya pemahaman dari pasien bahwa Melahirkan secara pembedahan bukan lagi hal yang menakutkan.

5.11 Pengaruh Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asphyxia Neonatorum