persentase ini, meskipun masih jauh dari 100 harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah karena hal ini berhubungan dengan kinerja pemerintah daerah
dalam menghasilkan PAD. Walaupun ada peningkatan persentase tapi untuk saat ini pemerintah kabupaten Aceh Utara masih dapat dikatakan efisiensi dalam
penggunaan dana-dana untuk menghasilkan PAD
Tabel. 4.1 Rasio Efektivitas dan Rasio Efisiensi
Kabupaten Aceh Utara No.
Keterangan Tahun Anggaran
2006 2007
2008
1. Realisasi PAD Target PAD
182,76 95,73 106,26
2. Biaya Pungutan PAD Realisasi PAD
0,10 20,77
28,73 Rata-rata 1
128,25 Rata-rata 2
16,53
3. Rasio Keserasian
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, belanja dibagi ke dalam dua kelompok: belanja
tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung adalah belanja yang tidak terkait langsung dengan adanya program dan kegiatan. Sedangkan belanja
langsung adalah belanja yang terkait secara langsung dengan adanya progam dan kegiatan.
Belanja langsung harus ditetapkan indikator kinerjanya sebab akan diukur kinerja pelaksanaan programkegiatannya. Sedangkan belanja tidak langsung tidak
dapat atau sulit untuk ditetapkan indikator kinerjanya, karena itu belanja tidak langsung tidak perlu diukur kinerjanya. Berdasarkan konsep tersebut maka
Universitas Sumatera Utara
perbandingan yang serasi adalah bila belanja lansung lebih besar dan semakin besar dibandingkan belanja tidak langsung.
Dari tabel 2 dapat dijelaskan bahwa rasio keserasian belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara yaitu pada tahun 2006 sebesar 308,16, pada
tahun 2007 terjadi penurunan sebesar 141,58 dan pada tahun 2008 sebesar 134,46, terlihat bahwa belanja langsung masih sangat mendominasi sehingga
dapat dikatakan bahwa Kabupaten Aceh Utara dalam membelanjakan dana APBDnya lebih memprioritaskan belanja langsungnya dibandingkan dengan
belanja tidak langsung. Namun demikian adanya penurunan yang sangat signifikan antara tahun 2006 dan 2007 yang mencapai lebih dari setengah dari
yang didapat pada tahun 2006 perlu menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk dapat memperhatikan penggunaan dana langsung yang seharusnya
menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah. Penggunaan dana-dana pembangunan secara maksimal ini diharapkan dapat diterima oleh masyarakat
untuk peningkatan kesejahteraan.
Tabel. 4.2 Rasio Keserasian Belanja
Kabupaten Aceh Utara No.
Keterangan Tahun Anggaran
2006 2007
2008
1. Belanja Langsung Belanja Tdk Langsung
308,16 141,58
134,46 Rata-rata 1
194,73
Universitas Sumatera Utara
4. Rasio Kemandirian
Rasio Kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber dana eksternal. Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa
tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan eksternal semakin rendah. Kabupaten Aceh Utara yang di dalam perhitungan rasio kemandirian terlihat pada
tabel. 3 menunjukkan peningkatan rata-rata rasio Kemandirian selama 3 tahun mencapai 47,85. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah sedikit demi
sedikit mulai melepaskan ketergantungannya dari bantuan provinsi maupun pusat. Keberhasilan pemerintah daerah juga dapat dilihat dari kemampuannya dalam
mendanai kegiatan pemerintahan tanpa banyak mendapatkan bantuan dana baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Tabel. 4.3 Rasio Kemandirian Daerah
Kabupaten Aceh Utara No.
Keterangan Tahun Anggaran
2006 2007
2008
1. PAD: Bantuan Pemerintah Pusat Provinsi 43,10
39,61 60,84
Rata-rata 1 47,85
Kemampuan Kabupaten Aceh Utara dalam mencukupi kebutuhan pembiayaan untuk melakukan tugas-tugas pemerintahan sangat terlihat
peningkatannya pada tahun 2008 yaitu sebesar 60,84. Kasi. Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Aceh Utara menjelaskan
bahwa peningkatan itu disebabkan oleh tingginya pajak daerah dan hasil perusahan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya. Selain itu
Universitas Sumatera Utara
di Kabupaten Aceh Utara juga terdapat perusahaan minyak Exxon Mobil dan PT.Arun yang secara langsung menjadi penyumbang PAD terbesar bagi Aceh
Utara. Dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan komponen terbesar dari Pendapatan Asli Daerah. Melalui dua perusahaan besar tersebut, pemerintah
Kabupaten Aceh Utara mendapatkan pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak BHBP yang berupa minyak bumi dan gas alam.
Untuk mengurangi tingkat ketergantungan pemerintah terhadap pihak eksternal, pihak pemerintah daerah perlu melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan kapasitas finansial dengan sedikit lebih meningkatkan dan mengembangkan basis pajak, meningkatkan pengumpulan pajak dan retribusi,
merasionalkan belanja daerah serta meningkatkan penyediaan lahan daerah sebagai sumber daya yang penting. Karena dengan meningkatnya pajak maka
akan terlihat jelas bagaimana kesejahteraan masyarakat dan kesadaran masyarakat dalam hal membaya pajak kepada Negara.
5. Rasio Likuiditas