27
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Sejarah Singkat Kabupaten Aceh Utara
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 dan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1959, Aceh Utara masuk ke dalam wilayah Propinsi
Daerah Istimewa Aceh. Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara terbagi dalam 3 tiga Kewedanan yaitu:
a. Kewedanan Bireuen terdiri atas 7 kecamatan, b. Kewedanan Lhokseumawe terdiri atas 8 kecamatan, dan
c. Kewedanan Lhoksukon terdiri atas 7 kecamatan.
Pada tahun 1959 keluar Undang-undang Nomor 18 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Undang-undang tersebut menghapuskan wilayah
kewedanan dan menetapkan wilayah kecamatan langsung dibawah Kabupaten Daerah Tingkat II. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Aceh Nomor: 07SK11Des1969 tanggal 6 Juni 1969, wilayah bekas kewedanan Bireuen ditetapkan menjadi daerah perwakilan Kabupaten Daerah
Tingkat II Aceh Utara yang dikepalai seorang kepala perwakilan. Kemudian pada tahun 1974 dikeluarkan Undang-undang Nomor 5 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan Daerah, sebutan untuk kepala perwakilan digantikan dengan Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II, sehingga daerah perwakilan Bireuen
Universitas Sumatera Utara
berubah menjadi Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Utara di Bireuen.
Dengan adanya kemajuan dan perkembangan penduduk yang semakin pesat maka pada tahun 1986 dibentuk Kota Administratif Kotif Lhokseumawe
yang membawahi 5 kecamatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 126.21-526 tanggal 24 Juni 1988 tentang pembentukan wilayah kerja
Pembantu Bupati Pidie dan Pembantu Bupati Aceh Utara dalam wilayah Propinsi Daerah Istimewa Aceh, maka terbentuklah Pembantu Aceh Utara di Lhoksukon,
sehingga pada saat itu Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 2 Pembantu Bupati, 1 Kota Administratif, 26 wilayah kecamatan.
Sebagai penjabatan dari Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 pasal 11 yang menegaskan bahwa titik berat otonomi daerah diletakkan pada Daerah
Tingkat II maka pemerintah melaksanakan proyek percontohan otonomi daerah. Aceh Utara ditunjuk sebagai Daerah Tingkat II percontohan otonomi daerah. Pada
tahun 1999 Kabupaten Aceh Utara yang terdiri dari 26 kecamatan dimekarkan lagi menjadi 30 kecamatan dengan menambah empat kecamatan baru berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1999. Seiring dengan pemekaran kecamatan baru tersebut, berdasarkan Undang-undang Nomor 48
tahun 1999 Aceh Utara harus merelakan hampir sepertiga wilayahnya untuk menjadi kabupaten baru, yaitu Kabupaten Bireuen dengan wilayah mencakup
bekas wilayah Pembantu Bupati di Bireuen. Kemudian pada Okober 2001, tiga kecamatan diwilayah Aceh Utara yaitu Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan
Muara Dua dan Kecamatan Blang Mangat dijadikan Pemerintah Kota
Universitas Sumatera Utara
Lhokseumawe. Dengan demikian saat ini luas wilayah Kabupaten Aceh Utara menjadi sebesar 3.296,86 Km
2
yang terletak pada geografis 96,52 – 97,31 BT dan 4,46 – 5,40 LU membawahi 27 kecamatan.
2. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara