Perkembangan Jumlah Uang Beredar

9.030USD hingga pada triwulan IV nilai tukar berada pada posisi Rp 9.162USD. Sedangkan pada tahun 2005 secara umum nilai tukar rupiah terdepresiasi. Selama tahun 2005 nilai tukar berada pada Rp 9.250USD terus melemah hingga berada pada Rp 10.284USD di bulan September 2005. nilai tukar mengalami penguatan di bulan Oktober hingga akhir tahun 2005 berada pada Rp 9.906USD. Kelemahan rupiah pada 2005 tidak terlepas dari pengaruh negatif faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berhubungan dengan meningkatnya harga minyak dunia, serta berlanjutnya kenaikan kebijakan suku bunga di AS. Kondisi ini memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah sejalan dengan melemahnya kinerja neraca pembayaran dan memburuknya sentimen pasar terhadap pergerakan rupiah kedepan. Sedangkan faktor internal terkait dengan tingginya impor serta kebutuhan untuk pembayaran kewajiban luar negeri turut memberikan tekanan terhadap rupiah. Pelemahan rupiah lebih lanjut diperburuk akibat akselerasi ekspektasi depresiasi yang dipicu oleh melemahnya kepercayaan terhadap kondisi stabilitas makro ekonomi terkait dengan kondisi moneter dan fiskal.

4.4 Perkembangan Jumlah Uang Beredar

Perkembangan jumlah uang beredar sangat tergantung pada kebijakan otoritas moneter yaitu bank sentral. Perkembangan jumlah uang yang beredar periode 2001-2005 dapat dilihat pada grafik berikut. Universitas Sumatera Utara 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 J a nua ri Fe br ua ri Ma re t Ap ril Me i J uni Ju li A gus tus S e pt e m be r O k tobe r N o ve m b er D e sem b e r Periode J u m la h U a ng B e re da r 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber: Bank Indonesia Gambar. 4.8 Grafik Perkembangan Jumlah Uang Beredar Periode 2001-2005 Perkembangan jumlah uang beredar di tahun 2001 mengalami peningkatan yang signifikan. Di awal tahun 2001 jumlah uang beredar sebesar Rp 145.345 Milyar. Peningkatan jumlah uang beredar diharapkan dapat menekan tingkat bunga yang tinggi namun tingginya angka inflasi dan lemahnya nilai tukar masih belum dapat mengatasi permasalahan tersebut. Angka indeks obligasi tahun 2001 tetap mengalami peningkatan dikarenakan meningkatnya emiten yang masuk ke bursa. Jumlah uang beredar tahun 2002 lebih berfluktuasi namun tetap relatif stabil. Jumlah uang beredar pada Maret 2002 mengalami penurunan tipis menjadi Rp 166.173 Milyar dari Rp 168.643 Milyar pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan uang beredar tahun 2002 ini mengalami perlambatan diiringi oleh relatif stabilnya angka yang pengganda uang, sehingga lambatnya Universitas Sumatera Utara pertumbuhan uang beredar lebih disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan uang primer. Rendahnya pertumbuhan uang beredar dibandingkan dengan laju inflasi menyebabkan likuiditas perekonomian secara riil mengalami pertumbuhan yang negatif. Akhir tahun 2002 jumlah uang beredar sebesar Rp 191.939 Milyar turun dibandingkan bulan sebelumnya. Uang beredar di tahun 2003 masih mengalami peningkatan. Peningkatan ini masih mengalami perlambatan. Jumlah uang beredar Januari 2003 sebesar Rp 180.112 Milyar dan di akhir tahun Rp 223.799 Milyar. Turunnya suku bunga dikarenakan naiknya jumlah uang beredar. Turunnya inflasi dan meningkatnya laju perekonomian juga sebagai penyebab pertumbuhan uang beredar secara riil mengalami peningkatan. Peningkatan ini menyebabkan angka indeks obligasi menguat. Jumlah uang beredar tahun 2004 juga masih mengalami peningkatan. Januari 2004 uang beredar sebesar Rp 216.343 Milyar dan di akhir tahun sebesar Rp 253.818 Milyar. Pertumbuhan uang beredar ini mencerminkan semakin baiknya daya beli masyarakat. Seiring terus membaiknya pertumbuhan ekonomi dan terkendalinya inflasi. Pertumbuhan uang beredar ini juga terus mendongkrak kenaikan indeks obligasi karena semakin menariknya imbal hasil di pasar obligasi. Pertumbuhan jumlah uang beredar di tahun 2005 mengalami pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan jumlah uang beredar di tahun 2005 ini tidak terlalu besar dikarenakan inflasi yang tinggi, suku bunga yang meningkat dan nilai tukar yang lemah. Jumlah uang beredar tahun 2005 sebesar Rp 281.905 milyar pada Desember Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar Rp 276.729 milyar.

4.5 Hasil Estimasi dengan Menggunakan OLS