Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t pada Regresi yang Pertama Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

Tabel 4.5 Hasil Hipotesis Secara Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 626.199 1 626.199 13.494 .001 a Residual 1763.432 38 46.406 Total 2389.631 39 a. Predictors: Constant, CSP b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh nilai F hitung sebesar 13, 494 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α = 5 adalah 4,10. Nilai F hitung 13,494 F tabel 4,10 dengan tingkat signifikansi 0,001. Dengan demikian berarti H 1 diterima dan H ditolak, atau dapat dinyatakan CSPberpengaruh signifikan terhadap ROA Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting.

2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t pada Regresi yang Pertama

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen CSP secara parsial terhadap ROA. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .796 3.173 .251 .803 CSP 16.705 4.548 .512 3.673 .001 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Dari Tabel 4.6 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: ROA = β + β 1 CSP + € Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = n – k = 40 – 2 = 38. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 38 adalah 2,024. 1. Pengujian CSP X terhadap ROA Y menunjukkan signifikansi 0,001 α 0,05 dan t hitung adalah 3,673 dimana t hitung 3,673 t tabel 2,024, maka H 1 diterima dan H ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial CSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R 2 ≤ 1. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .512 a .262 .243 6.81220 a. Predictors: Constant, CSP b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R 2 adalah 0,243. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 24,3 Return on Asset Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesiadipengaruhi oleh variabel independen yang digunakan yaitu Corporate Social Performance Sedangkan sisanya sebesar 75,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik pada Regresi yang Kedua 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas adalah Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dalam Tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CSP ROE N 40 40 Normal Parameters a,,b Mean .6563 23.1268 Std. Deviation .23987 9.27073 Most Extreme Differences Absolute .165 .137 Positive .127 .137 Negative -.165 -.078 Kolmogorov-Smirnov Z 1.046 .865 Asymp. Sig. 2-tailed .224 .443 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai K-S untuk CSP adalah 1,046 dengan signifikansi 0,224, ROE memiliki K-S sebesar 0,865 dengan signifikansi 0,443. Hal ini berarti bahwa CSP dan ROE berdistribusi secara normal karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05. Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histrogram ataupun dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Berdasarkan tampilan grafik histogram dapat dilihat pada Gambar 4.4, Uji normalitas dengan melihat grafik secara histogram dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal karena data mengikuti arah garis grafik histogramnya. Gambar 4.4 Grafik Histogram Sedangkan berdasarkan grafik normal plot dapat dilihat pada Gambar 4.5, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.5 Normal Plot 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa variabel CSP, ROE bebas dari multikolinearitas yang ditunjukkan dengan nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant CSP 1.000 1.000 a. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut : Gambar 4.6 Normal Plot Berdasarkan hasil scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .391 a .153 .131 8.64439 2.396 a. Predictors: Constant, CSP b. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.10 diperoleh hasil bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 2,396 dan nilai du sebesar 1,544. Penelitian ini berada antara du d 4-du 1,544 2,396 2,456. Hal ini berarti dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif.

4.2.4 Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F pada Regresi yang Kedua

Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen CSP yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen ROE. Hasil dari Uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Hipotesis Secara Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 512.340 1 512.340 6.856 .013 a Residual 2839.568 38 74.725 Total 3351.908 39 a. Predictors: Constant, CSP b. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai F hitung sebesar 6,856 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α = 5 adalah 4,10. Nilai F hitung 6,856 F tabel 4,10 dengan tingkat signifikansi 0,013. Dengan demikian berarti H 1 diterima dan H ditolak, atau dapat dinyatakan CSP berpengaruh signifikan terhadap ROE Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting.

2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t pada Regresi yang Kedua

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen CSP secara parsial terhadap ROE. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.12 berikut ini:

Dokumen yang terkait

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI)

0 35 19

PERBEDAAN CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL PERFORMANCE SEBELUM DAN SEASONED EQUITY OFFERINGS

0 8 75

ANALISIS INTELLECTUAL CAPITAL, MEKANISME CORPORATE Analisis Intellectual Capital, Mekanisme Corporate Governance, Corporate Social Responsibility Terhadap Financial Performance (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Go publik yang Terdaftar di Bursa Ef

0 2 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA WORKING CAPITAL MANAGEMENT DAN CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE.

0 1 5

PENGARUH CORPORATE SOCIAL PERFORMANCE TERHADAP CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE.

0 0 17

PENGARUH CORPORATE ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN CORPORATE SOCIAL ACCOUNTING DISCLOSURE TERHADAP CORPORATE ECONOMIC PERFORMANCE

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 8

Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 11

Pengaruh corporate governance, corporate social Responsibility, dan financial performance Terhadap tax avoidance - Perbanas Institutional Repository

1 0 21