Teknik analisis laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah analisis rasio. Teknik ini sudah
banyak digunakan para analis keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan Harahap, 2011:297.
2.4 Hubungan antara CorporateSocialPerformance CSP dengan Corporate
FinancialPerformance CFP
Peran perusahaan di tengah komunitas suatu bangsa adalah tidak hanya sebagai “institusi ekonomi” yang mengejar tujuan ekonomi, tetapi juga sebagai
“institusi sosial”. Sebagai institusi sosial, perusahaan dituntut melakukan pembaruan-pembaruan sosial dan mendonasikan sumber daya ekonominya untuk
membantu mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan. Selain itu, setiap peningkatan skala operasi perusahaan juga secara otomatis akan meningkatkan skala dampak
negatifnya pada lingkungan dan masyarakat, sementara profits-nya hanya dinikmati para pemegang saham. Hal ini menyebabkan ketidakadilan sehingga
pebisnis dan korporasi harus bertindak adil dengan menyisihkan keuntungan untuk membantu mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan. Meskipun dalam jangka
pendek akan meningkatkan cost dan menurunkan laba, namun dalam jangka panjang akan mendatangkan economic benefits bagi perusahaan. Sebagai contoh,
pangsa pasar yang meluas karena loyalitas konsumen kian banyak, kelangsungan bisnis yang aman dan kondusif karena meningkatnya kepercayaan para
stakeholder, serta profitabilitas yang juga akan meningkat Lako A, 2011:105.
Hubungan antara CSP dan CFP menurut penelitian Poddi Vergali 2009 menjelaskan bahwa biaya intangible lebih besar dilakukan oleh perusahaan
yang melakukan pengungkapan CSP. Sementara hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ROE lebih besar dimiliki oleh perusahaan yang secara
sukarela mengungkapkan CSP dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan CSP. Penelitiannya juga menujukkan terdapat hubungan positif
antara CSP dengan kinerja pasar perusahaan Hubungan positif antara CFP dengan CSP juga dijelaskan oleh Waddock
Graves, 1997 yang menyatakan jika perusahaan tidak berperilaku etis dan bertanggung jawab, dengan mencoba untuk mengurangi cost pertanggungjawaban
sosial maka dalam jangka panjang perusahaan tidak akan mendapat manfaat berkelanjutan. Selain itu CSP dianggap sebagai Good Management yang akan
meningkatkan hubungan dengan stakeholder dan dalam waktu yang sama akan meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Alasan berikutnya, dengan
mendasarkan pada theory of scarce resources, bahwa perilaku CSP merupakan suatu konsekuensi dan bukan suatu sebab dari peningkatan kinerja. Ketika
perusahaan memiliki sumber daya yang lebih besar maka sebaiknya dialokasikan untuk aktivitas semacam CSP,
Menurut model teori stakeholder, perusahaan perlu menjalin hubungan dengan stakeholdernya, terutama stakeholder yang mempunyai power dalam
mengendalikan ketersediaan sumber daya Chariri dan Ghozali 2007:410. Perusahaan juga perlu mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan dari masing-
masing kelompok stakeholder jadi bukan hanya kebutuhan dan keinginan dari
shareholdernya saja yang perlu diakomodasi oleh perusahaan, melainkan seluruh stakeholdernya.
Oleh karena itu perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan dari pemangku kepentingan karena adanya komitmen moral dari manajemen
perusahaan terhadap para pemangku kepentingan. Komitmen moral ini akan mendorong perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan di mana strategi
perusahaan akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja keuangan perusahaan. Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan stakeholder adalah dengan
mengungkapkan CSR, dimana kinerja sosial perusahaan dilihat dari peran CSR yang dimainkannya ditengah masyarakat. Menurut model teori stakeholder ini
juga menyebutkan bahwa kenaikan dan penurunan kinerja keuangan sejalan dengan kenaikan dan penurunan dari pengungkapan kinerja sosialnya.
Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam
masyarakat atau lingkungan di mana perusahaan berada, di mana mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktifitas mereka perusahaan diterima oleh pihak luar.
Teori legitimasi kaitannya dengan kinerja sosial dan kinerja keuangan adalah apabila terjadi ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai
masyarakat legitimacy gap maka perusahaan dapat kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk mensinergikan aktivitas operasionalnya dalam memperoleh tujuan finansialnya dengan suatu sistem sosial yang berlaku di masyarakat dalam rangka
mendapatkan legitimasi sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan
dalam waktu yang panjang. Perusahaan perlu merumuskan strategi yang dapat mengakomodasi ketidakselarasan tersebut yaitu salah satunya dengan
mengungkapkan CSP yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja sosial perusahaan. berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
kinerja sosial perusahaan dan kinerja keuangan adalah positif dimana hubungan positif tersebut menunjukkan arti yaitu pencapaian tinggi rendahnya kinerja
keuangan sejalan dengan pencapaian tinggi rendahnya kinerja sosial perusahaan.
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sosial dan Kinerja Keuangan