dalam waktu yang panjang. Perusahaan perlu merumuskan strategi yang dapat mengakomodasi ketidakselarasan tersebut yaitu salah satunya dengan
mengungkapkan CSP yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja sosial perusahaan. berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
kinerja sosial perusahaan dan kinerja keuangan adalah positif dimana hubungan positif tersebut menunjukkan arti yaitu pencapaian tinggi rendahnya kinerja
keuangan sejalan dengan pencapaian tinggi rendahnya kinerja sosial perusahaan.
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sosial dan Kinerja Keuangan
2.5.1 Size
Ferry dan Jones 1979, ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara
lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total aktiva, penjualan,
log size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga
kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium size, dan perusahaan kecil small firm. Sedangkan Yusuf dan Soraya 2004 ukuran
perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan, ditunjukan oleh natural logaritma dari total aktiva.
Menurut Sawir 2004:101ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang
berbeda :
1. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir baik untuk obligasi
maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika
penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga
sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.
2. Kedua, ukuran perushaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam
kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termaksud penawaran spesial yang lebih
menguntungkan dibandigkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar jumlah uang yang
digunakan, semakin besar kemungkinan-kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari
penggunaan kontrak standar hutang. 3.
Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada
akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti
perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan
rencana keuangan dan tidak mengembangakan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen.
Company Size didefinisikan sebagai ukuran suatu perusahaan yang dapat diukur dengan jumlah aset suatu perusahaan, penjualan dan kapasitas pasar.
Dalam penelitian ini menggunakan jumlah aset sebagai cara untuk pengukuran company size. Karena total aset suatu perusahaan lebih stabil dari tahun ke tahun.
Semakin banyak jumlah aset suatu perusahaan seharusnya semakin baik juga kondisi suatu perusahaan tersebut dan menarik perhatian bagi para investor untuk
menanam sahamnya pada perusahaan tersebut Yustiana, 2011.
2.6 Penelitian Terdahulu