yang dia temui. Tetapi dia juga bisa marah apabila dia sedang menjalani tugas apabila diganggu dia marah dan tidak mau
menyapa oaring tersebut, tetapi keesokan harinya dia langsung meminta maaf kepada orang tersebut. Menurut beliau keluarganya
tidak pernah memberikan nasehat, motifasi dan jarang menjenguknya. Ibu Yuli mempunyai harapan agar di perhatikan
dan mempunyai umur panjang.
5
B. Peran Orang tua dalam Proses Penyembuhan
Peran orang tua dalam proses penyembuhan pasien yang penulis lihat selama melakukan penelitian di Rumah Sakit memang sangat
besar. Karena selama penulis berada di lapangan, penulis melihat pasien yang selama ini terlihat murung atau diam, setelah orangtuanya
datang pasien tersebut menjadi ceria. Karena selama ini pasien merasa kangen dengan keluarganya karena jarang mengunjunginya. Selama
penulis berada di Rumah Sakit Jiwa tersebut juga penulis melihat pasien di ruang Melati, sering berteriak memanggil-manggil nama
anaknya dan setelah anaknnya datang pasien tersebut kembali tenang dan tidak berteriak memanggil nama anaknya lagi. Pasien tersebut
dirawat di rumah sakit karena pasien merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh keluarganya untuk tinggal di Arab, pasien tersebut juga
merasakan kehilangan seseorang yang di sayanginya.
5
Wawancara Pribadi dengan Ibu Yuli Suci, pada tanggal 11 Februari 2010.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan kepada orangtua dan pasien sangat terlihat
perbedaan antara pasien rawat jalan, rawat inap dan day care. Peran orang tua yang paling berperan adalah pasien rawat jalan dan pasien
day care. Karena sehari-hari pasien bersama atau berada dalam lingkungan keluarganya yang memperhatikannya. Pasien juga berada
di lingkungan keluarga dengan komunikasi yang baik dan di berikan kepercayaan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas dengan baik dan
di bimbing oleh pihak keluarga. Sedangkan pasien yang menjalani pengobatan rawat inap agak
lambat proses kesembuhannya, para pasien ada yang sudah bertahun- tahun berada di rumah sakit dan orangtua mereka jarang
menjenguknya, mereka merasa dilupakan oleh keluarga sendiri, sehingga proses penyembuhannya juga lama karena pasien
membutuhkan perhatian dari orangtua dan kasih sayangnya. “ jadi masa penyembuhannya lama lagi, kadang-kadang jadi kambuh lagi,
kambuh lagi. Selama disini udah tenang kambuh, sayang kan tidak merasa aman yang timbulnya depresi”.
6
Seperti yang dikatakan pasien ibu Yuli Suci, “kaka Saya datang naik sepeda malah buat
memperpanjang disini orang pengen ketemu kangen sama ponakan”.
7
Berbeda dengan pasien rawat inap di ruang Melati pasien di ruang tersebut setiap hari pasien di jenguk oleh orangtuanya, setelah
6
Wawancara Pribadi dengan Dr. laila Bahasoen pada tanggal 17 Februari 2010.
7
Wawancara Pribadi dengan Ibu Yuli Suci, Pada tanggal 11 Februari 2010.
beberapa hari di rawat pasien tersebut sudah kembali ke keluarganya. Selama penulis berada di ruang Melati memang sangat berbeda
dengan pasien yang berada di ruang Mawar. Pasien di ruang Melati memang pasien-pasien baru tetapi tingkat kesembuhannya lebih cepat.
Seperti pasien inisial A, ibu tersebut baru datang ke rumah sakit setiap hari di jenguk oleh suaminya setelah ia bilang kangen ingin bertemu
dengan anaknya keesokan harinya suaminya kembali menjenguk ibu A dan suaminya membawa anaknya, ibu tersebut memang sudah
sangat kangen dengan anaknya, setelah bertemu dan mencurahkan rasa kangennya dengan anaknya maka keesokan harinya ibu tersebut
sudah di bawa pulang oleh suaminya. Memang dengan menjenguk pasien dan memberikannya perhatian kepadanya maka proses
penyembuhannya akan cepat dan dapat bergabung dengan keluarga dan masyarakat.
Pasien day care atau pasien yang menjalani pengobatan pulang pergi dan mengikuti semua kegiatan yang dilakukan oleh rumah sakit
juga proses kesembuhannya sangat cepat karena mereka berada di lingkungan keluarga dan mendapatkan perhatian dari orangtua.
Karena pasien day care melanjutkan intervensi psikososial setelah pasien pulang. Pasien day care juga melakukan aktifitas-aktifitas yang
mengandung unsur terapi yang diberikan kepada pasien pasca sakit. Orangtua dari pasien day care itu sangat berperan karena mereka
melakukan kerja sama dengan pihak rumah sakit untuk penyembuhan
pasien dan orang tua juga selalu mengantar dan menjemput pasien setiap hari untuk melakukan kegiatan atau terapi yang di lakukan oleh
rumah sakit. Proses penyembuhan ini memang sangat baik untuk para pasien dan mengalami perubahan yang sangat besar sebelum mereka
menjadi pasien day care. Karena, sebelum mereka menjadi pasien day care mereka merasa di kurung oleh orangtua di rumah sakit dan
setelah mereka menjalani terapi pengobatan day care mereka mulai merasakan perubahan sikap orangtua dan mereka memberikan
kebebasan dan kepercayaan untuk melakukan aktifitas sehingga otak pasien dapat bekerja sehingga mereka tidak banyak melamun. Seperti
yang dikatakan oleh Dr. Laili Bahasoean, “jauh..jauh perbedaannya Nopi bagus dulunya ngamuk, terus si Wulan bagus, terus Supriadi
juga bagus, juga komunikasi interpersonalnya baik.”
8
Memang peran orang tua penting sehingga pasien akan cepat sembuh adapun peran yang paling penting adalah seorang ibu yang
selalu mendampingi dan mendo’akan anaknya. obat yang paling mujarab adalah do’a dari orang tuanya terutama seorang Ibu.
Memang peran orang tua sangat berpengaruh karena orangtua akan memberikan perhatian, kasih sayang kepada pasien, karena hal-
hal tersebut yang selama ini di butuhkan oleh pasien jika sedang berada di rumah sakit. Pasien merasa kesepian dan tidak di perhatikan
oleh orangtuanya, pasien merasa dibuang oleh keluarganya. Karena
8
Wawancara Pribadi dengan Dr. Laila Bahasoean, pada tanggal 17 Februari 2010.
peran orangtua juga ikut mengambil bagian atau turut aktif dalam proses penyembuhan pasien, seperti memberikan motivasi, nasehat dan
do’a-do’a kepada pasien. Orangtua yang berperan aktif dalam proses penyembuhan pasien sangat membantu pasien dan pihak rumah sakit,
karena sangat terlihat jelas selama penulis berada di rumah sakit jiwa tersebut. Pasien yang sering di kunjungi atau orangtuanya sering
datang untuk menjenguknya pasien akan cepat proses kesembuhannya di bandingkan dengan pasien yang orangtuanya yang tidak pernah
mengunjunginya. Karena selama pasien di jenguk orangtua memberikan motivasi dan menghilangkan rasa rindu yang ada pada
diri pasien dan pasien menganggap dirinya masih diperhatikan dan tidak di buang oleh keluarganya.
Pasien yang sering di kunjungi juga terlihat lebih ceria di bandingkan dengan pasien yang jarang di kunjungi oleh orangtuanya,
karena pasien yang jarang atau bahkan tidak pernah di kunjungi akan terus menerus menanyakan kepada petugas rumah sakit sehingga
petugas rumah sakit menelpon orangtua dan apabila orangtuanya datang mereka tidak melihat kondisi pasien, orangtua hanya
memperpanjang masa perawatan pasien dan obat-obatan pasien. orangtua hanya menanyakan kondisi pasien kepada perawat saja,
sebenarnya bukan itu yang dibutuhkan oleh pasien. Pasien hanya membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya.
Pasien yang tidak pernah dikunjungi oleh orang tua adalah orang-orang yang dilupakan oleh masyarakat dan oleh keluarganya
sendiri, sehingga rumah sakit itulah yang menjadi rumahnya dan dokter, perawat yang menjadi sanak saudara dan orang tua mereka.
Sungguh sangat mengharukan hati apabila pembaca melihat sendiri kondisi mereka lebih dekat.
Sering terjadi pasien-pasien yang di bawa ke rumah sakit oleh orangtuaanya, setelah beberapa hari atau beberapa minggu sudah
pulang untuk meneruskan perawatan di rumah. Akan tetapi banyak keluarga yang tidak mau menerimanya kembali takut akan kambuh
penyakitnya di rumah. Dan biasanya orangtua pasien takut untuk menerimanya kembali, bahkan ada orangtua yang merasa malu untuk
mengakui pasien itu sebagai salah satu anggota keluarganya. Bahkan ada orangtua yang sengaja menitipkan pasien di rumah sakit karena
ingin mengadakan acara dirumahnya karena takut menganggu para undangan maka pasien di titipkan di rumah sakit.
9
Peran orangtua memang sangat dibutuhkan, karena orangtua yang mengetahui semua hal tentang pasien mulai dari penyebabnya
dan semua hal yang pasien lakukan selama berada dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pasien yang berada dalam lingkungan
keluarga juga akan cepat proses penyembuhannya di bantu dengan obat yang di berikan oleh dokter atau psikiater atau dengan pantaun
9
Wawancara Pribadi dengan Dr. Laila Bahasoen, pada tanggal 17 Februari 2010.
dokter. Pasien yang menganggap dirinya tidak dihargai, disayang oleh keluarganya ketika berada di rumah sakit akan memperhambat masa
penyembuhannya karena pikirannya masih terpikirkan keluarganya yang tidak pernah mengunjunginya.
Banyak orangtua yang tidak mau berperan dalam penyembuhan pasien, mereka hanya memberikan semua yang diinginkan oleh pasien
karena kesibukannya mencari ekonomi. Padahal bukan itu yang diinginkan oleh pasien yang mereka inginkan hanyalah belaian lembut
orang tua, perhatiannya dan kasih sayangnya. Orang tua juga harus peka terhadap pasien dan dapat membantu
kegiatan pasien seperti makan, tidur, menjaga kebersihan dirinya, berdo’a, beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya dan
melakukan kegiatan pasien sehari-hari. Peran orang tua pasien yang mereka lakukan sangat penting dan
mereka memberikan: a.
Dukungan emosional, seperti menemaninya dan mengajak mengobrol, mendengarkan keluhan dan mengucapkan kalimat-
kalimat yang dapat membangkitkan semangat diri pasien. Menunjukan kepada pasien bahwa keluarga memahami
persoalan pasien. b.
Mengajak pasien untuk mulai beraktifitas, mengajak pasien melakukan kegiatan dengan mandiri, seperti makan, minum,
mandi sendiri. Mengajak pasien melakukan aktifitas ringan
seperti membaca, bermain, olah raga dan mengajak pasien berinteraksi dengan keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Peran seperti itulah yang dilakukan oleh keluarga untuk pasien agar pasien mempunyai kegiatan dan tidak banyak melamun di
kamar. Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerjdan juga mempunyai
peran penting untuk pasien, seperti memberikan kegiatan- kegiatan kepada pasien,
10
seperti: Tabel II
Jadwal Kegiatan Hari Jam
Kegiatan SENIN 09.30-11.30
11.30-14.00
14.00-15.00 Terapi Spiritual Islam ROHIS Pengajian, Tadarus, Iqro,
Tajwid, Tausiyah, CeramahShalat berjamaah, Kisah- kisah Rasul, Cerdas Cermat, Game
TERAPI GERAK Pingpong, _itness, dll TERAPI MUSIK Main Band dan Karaoke
TERAPI KREATIF Sablon, Melukis TERAPI PSIKOLOGI
ISOMA Istirahat, Shalat, dan Makan DAY CARE
PENDOKUMENTASIAN
SELASA 09.30-11.30
11.30-14.00 TERAPI KEPUTRIAN
Tata Boga Membuat Aneka Makanan: Nasi Uduk, Mie Kubang, Empek-empek, Otak-otak Goreng Srikaya,
Talam Ebi, Sirup, Telur Asin, Cafetaria, Menyulam, Merajut
TERAPI INDIVIDU Perpustakaan TERAPI PELATIHAN
Membuat Sabun Colek, Membuat Sabun Cair, Membuat MoltoPewangi, Sabun Cair Sunlight
10
Arsip Instalasi Rehabilitasi. Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.
14.00-15.00 ISOMA Istirahat, Shalat, Makan
TERAPI MUSIKKARAOKE TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK TAK
DAY CARE PENDOKUMENTASIAN
RABU 09.30-11- 30
11.30-14.00
14.00-15.00 TERAPI GERAK : Senam Masal semua ruangan,
Catur, Tenis Meja, Sepak Bola, Bulu Tangkis, Voli TERAPI INDIVIDU Perpustakaan
TERAPI MUSIK Karaoke, Band TERAPI GERAK Pingpong, dll
TERAPI PSIKOLOG TERAPI KREATIF Melukis dan Sablon
DAY CARE PENDOKUMENTASIAN
KAMIS 09.00-11.30
09.30-11.30
11.30-14.00
14.00-15.00 Terapi Spiritual Islam ROHIS, Pengajian, Tadarus,
Iqro, Tajwid, Tausiyah, CeramahTanya Jawab, Doa-doa Harian, Cara Berwudhu, Cara ShalatBerjamaah,
Jum’atan, Kisah-kisah Rasul, Cerdas Cermat, Game Kerohanian Kristen ROHKRIS, Membaca dan
merenungkan firman via khotbah, Memuji dan menyembah Tuhan, Sharing Pribadi dan Kelompok,
Pelayanan Doa, Kesaksian Pribadi, Simulasi TERAPI GERAK Pingpong, Fitnes, dll
TERAPI MUSIK Main Band dan Karaoke TERAPI KREATIF Sablon dan Melukis
ISOMA Istirahat, Shalat, Makan DAY CARE
PENDOKUMENTASIAN
JUMAT 09.30-11.30
13.30-14.00 TERAPI KEPUTRIAN
Tata Boga Membuat Aneka Makanan: Nasi Uduk, Mie Kubang, Empek-empek, Otak-otak Goreng Srikaya,
Talam Ebi, Sirup, Telur Asin, Cafetaria, Menyulam, Merajut, Menjahit
TERAPI INDIVIDU Perpustakaan TERAPI PELATIHAN : Menbuat Sabun Colek,
Membuat Sabun Cair, Membuat MoltoPewangi, Sabun Cair Sunlight Perabot Rumah Tangga
TERAPI MUSIKKARAOKE Terapi Aktifitas Kelompok TAK
DAY CARE PENDOKUMENTASIAN
Memang setiap orangtua mempunyai peran yang berbeda-beda. Seperti bapak Rahmat yang istrinya menderita halusinasi, beliau
menyadari bahwa keluhan istrinya benar bukan bohongan atau rekayasa, beliau juga selalu menanyakan hal-hal yang dilakukan
istrinya setiap hari, beliau juga mengajak istrinya untuk berekreasi untuk membantu mengurangi ketegangan yang ada pada diri pasien
dan bapak Rahmat juga membayar seseorang untuk membantu istrinya melakukan kegiatan di rumah dan agar istrinya tidak melamun di
rumah.
11
Setiap anggota orangtua yang datang ke rumah sakit juga di berikan waktu untuk berbicara kepada pasien dan tidak di ganggu oleh
pasien lain dan apabila pasien sedang melakukan kegiatan rumah sakit maka pasien akan di panggil oleh petugas agar pasien dapat bertemu
dengan keluarganya. Jangan sampai orangtua tidak mau bertemu dengan pasien bahkan ada orangtua yang tidak mau bertemu dengan
petugas rumah sakit dan janjian bertemu dengan pasien di parkiran rumah sakit, karena keluarga merasa takut belum membayar
11
Wawancara Pribadi dengan Bapak Rahmat, pada tanggal 8 Februari 2010.
administrasi rumah sakit.
12
Bukan hal seperti itu yang diinginkan pihak rumah sakit mereka memberikan waktu dan peluang untuk
keluarga agar dapat bertemu dengan pasien. Oleh karena itu peran orangtua sangat di perlukan untuk membantu proses penyembuhan
pasien dengan memberikan perhatian, kasih sayang dan memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan yang pasien, karena mereka akan merasa
senang dan di perhatikan oleh keluarga dan membbuat pasien bersemangat untuk menjalani pengobatan.
C. Upaya yang dilakukan orang tua untuk kesembuhan pasien