Peran Orang Tua Orang Tua

3. Peran Orang Tua

Orang tua merupakan suatu fungsi yang sangat dibutuhkan oleh pasien untuk memberikan motifasi dan dukungannya agar membuat pasien bersemangat dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya dan membuat pasien termotivasi agar cepat sembuh. Peran orang tua dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam kesehatan, ikut merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam mengatasi kecemasan klien. Orang tua merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan. Orangtua juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit. Peran atau tugas orangtua dalam kesehatan yang dikembangkan oleh ilmu keperawatan dalam hal ini adalah ilmu kesehatan masyarakat Komunitas sangatlah mempunyai arti dalam peningkatan dalam peran atau tugas orangtua itu sendiri. Perawat diharapkan mampu meningkatkan peran orang tua dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga. Alasan utama pentingnya peran orang tua dalam perawatan jiwa adalah: 1. Orangtua merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien 2. Orangtua dianggap paling mengetahui kondisi pasien. 3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan adanya cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien. 4. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam masyarakat; khususnya dalam lingkungan keluarga. 5. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien. 6. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan. 14 Beberapa hal penting yang dibutuhkan orang tua agar dapat membantu menyesuaikan diri dengan pasien psikosis, yaitu: a. Informasi atau Psikoedukasi Informasi-informasi akurat tentang penyakitnya, gejala- gejalanya, kemungkinan perjalanan penyakitnya, berbagai bantuan medis dan psikologis yang dapat meningkatkan gejala penyakitnya, merupakan sebagian informasi fital yang sangat dibutuhkan keluarga. b. Sikap yang tepat. Menurut Torrey 1988, keluarga perlu memiliki sikap yang tepat tentang penyakit keluarganya, disingkatnya sikap-sikap yang tepat itu dengan SAFE Sense of Humor, Accepthing the Illness, Family Balance, Expectations Which are realisitc. Psikoedukasi bagi keluarga dapat turut menyertakan upaya menumbuhkan sikap yang tepat ini. c. Support Group Bilamana orangtua menghadapi psikomatik dalam keluarga mereka seorang diri, beban itu akan terasa sangat berat, namun bila keluarga-keluarga yang sama-sama memiliki anggota keluarga psikosomatik bergabung bersama, beban itu akan terasa lebih ringan. Mereka dapat saling menguatkan berbagai informasi yang mutakhir, bahkan mungkin menggalang dana bersama bagi keluarga yang kurang mampu. Upaya perbedaan ketegangan emosional secara kelompok juga akan lebih efektif dan lebih murah. d. Family Therapy 14 http:id.shvoong.commedicine-and-health1920938-peran-keluarga-thdp-halusinasier, dikutip pada hari rabu malam kamis, tanggal 24-02-2010, pukul 20:30. Family Therapy atau terapi keluarga dapat menjadi bagian dari rangkaian upaya membantu keluarga, agar sebagian suatu system meningkat dan lebih membantu melakukan penyesuaian diri. 15 Adapun peran orang tua apabila ada pihak keluarga yang bersikap agresif atau berperilaku marah atau ekspresi wajahnya marah, tangan mengepal, rahang terkatup dan mempunyai perilaku menolak berhubungan dengan orang lain, menyalahkan orang lain atau tuhan, kasar dan tidak tenang, mengancam, menyerang atau merusak lingkungan maka mereka harus melakukan atau mempunyai peran sebagai berikut: 1. memahami kondisi yangg dihadapi oleh korbanpenderita 2. menemani dan mengajak berbicara 3. memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti makan, minum, kebersihan 4. melibatkan kelompokkeluarga dalam penanganan marah 5. mengajak latihan relaksasi 6. penyaluran energi melalui kegiatan bersama olahraga, mendengarkan musik, menari, berdzikir, dll. 7. membuat perencanaan kegiatan harian. 16

C. Pasien