7.Indeks Nilai Penting INP = KR + FR 8.Indeks keanekaragaman dari Shannon – Wiener
H’ = - ln niN] Keterangan:
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon – Wiener S = jumlah jenis
ni = jumlah INP jenis ke – i N = total jenis
Indriyanto, 2006.
b. Analisis Perhitungan Biomassa.
Lokasi penelitian berupa kawasan konservasi dan tidak boleh dilakukan penebangan metode destruktif, penentuan volume tanaman atau besaran
biomassanya dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan yang sudah dikembangkan oleh beberapa orang diantaranya Kettering et al., 2001, Brown et
al., 1989, Haririah et al., 2011. Persamaan untuk mendapatkan estimasi besaran biomassa tersebut, disebut juga persamaan allometri. Untuk gambar
desain pengukuran dan pengambilan sampel disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Desain penelitian untuk pengukuran karbon
100 M
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran biomassa pada tumbuhan bawah umumnya dilakukan dengan cara merusak metode destruktif. Berikut adalah prosedurnya :
1. Semua tumbuhan bawah, herba dan rumput diambil pada beberapa plot, dan
dipisahkan antara daun dan batangnya. 2.
Semua bagian tadi dimasukkan ke dalam kantong kertas, dan diberi label sesuai dengan kode.
3. Untuk memudahkan penanganan, semua kantong kertas berisi tumbuhan bawah
yang diambil dari satu plot diikat, kemudian dimasukkan dalam karung besar untuk mempermudah pengangkutan ke kamplaboratorium.
4. Penimbangan berat basah daun atau batang, dan pencatatan beratnya dalam
blangko. 5.
Pengambilan sub-contoh tanaman dari masing-masing biomasa daun dan batang dengan berat sekitar 100-300 g. Bila biomasa contoh yang didapatkan hanya
sedikit 100 g, maka tetap dilaksanakan di penimbangan semua berat basah biomasssa tadi dan dijadikan sebagai sub-contoh.
6. Kemudian tanaman bawah tersebut dioven selama 2 x 24 jam dengan suhu 80 °C
untuk mendapatkan berat keringnya. 7.
Penimbangan berat kering dan pencatatan dalam tally sheet. Lugina dkk., 2011.
Perhitungan biomassa dengan menggunakan rumus menurut Haririah et al., 2011 :
����� ����� = �� ��� ������ ����
�� ��� ������ ���� ×
����� �� ����
Keterangan: BK = Berat Kering; BB = Berat Basah
Universitas Sumatera Utara
c. Analisis Perhitungan Cadangan Karbon
Pendugaan cadangan karbon pada tanaman bawah dilakukan dengan menggunakan Rumus Karbon Cb menurut Lugina dkk., 2011 :
Cb = B x C organik Keterangan:
- Cb adalah kandungan karbon dari biomasa, dinyatakan dalam kilogram kg; - B adalah total biomasa, dinyatakan dalam kg;
- C organik adalah nilai persentase kandungan karbon, sebesar 0,5. Nilai BK didasarkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Konstanta Umum Hasil Pengukuran Tanaman Bawah
No. Berat Basah
kg Sub-contoh Berat
Basah g Sub-contoh
Berat Kering g
Total berat kering
Daun Batang
Daun Batang
Daun Batang
g4m
2
gm
2
1 2
3 4
5 ....
Total
Perhitungan cadangan karbon dilakukan pada perkebunan sawit dengan menggunakan persamaan alometri berdasarkan ICRAF 2009 dalam Hairiah et
al., 2011, yaitu:
AGBest = [0.0976 H + 0.0706] LPC
Keterangan: 1. AGB Alometrik biomassa tonha 2. H Tinggi pohon meter
3. LPC = luas petak contoh ha
Universitas Sumatera Utara
Kandungan karbon C biomassa diperoleh dari 50 biomassa tumbuhan Brown,1989.
Rumus Karbon C
C= B x 0.5
Keterangan C
= Jumlah karbon tonha B
= Biomassa tonha 0.5 = Kadar karbon
d. Proses Kegiatan Pendugaan Cadangan Karbon