Evaluasi Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan
EVALUASI KATALOG PUBLIK PERPUSTAKAAN UMUM
KOTA MEDAN
KERTAS KARYA
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan studi
untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A,Md)
Oleh:
GURNALA CLINTON PAKPAHAN
NIM : 112201003
PROGRAM STUDI D-3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
KATA PENGANTAR
Syalom, Puji dan Syukur penulis ucapkan atas segala berkat dan kesehatan yang telah diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, penulis menyelesaikan kertas karya ini dengan judul “Evaluasi Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan”.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Tujuan ini merupakan suatu studi untuk menambah wawasan penulis tentang pengevaluasian katalog publik online. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi memperbaiki kertas karya ini.
Dalam menyelesaikan kertas karya ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik materil maupun moril yang sangat berharga bagi penulis. Untuk itu, sebagai rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini, antara lain :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Perpustakaan dan Informasi.
3. Bapak Dr. A. Ridwan Siregar, M, Lib selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan, saran dan pengetahuan kepada penulis hingga selesainya kertas karya ini.
4. Ibu Himma Dewiyanna M. Hum selaku dosen pembaca yang telah meluangkan waktu dan pengetahuan sampai selesainya kertas karya ini.
5. Bapak Januari Pane selaku Kepala Perpustakaan Umum Kota Medan yang telah memberikan izin untuk dilakukannya peneletian pada Perpustakaan Umum Kota Medan oleh Penulis.
(3)
6. Seluruh staf pengajar dan Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.
7. Semua teman-teman stambuk 2011 yang menjadi teman seperjuangan menghadapi studi, praktik kerja lapangan dan kertas karya, aku akan merindukan kalian semua.
8. Orangtua Tercinta P. Pakpahan dan E. C. Br. Silitonga yang menjadi jiwa dan semangatku setiap waktu.
9. Adik-Adiku tercinta Andre, Trivans, Sharon buat kebersamaan canda tawa, Air mata dan motivasi dari kalian semua.
10.My Beloved Tuty Maria Natalia Br.Simamora yang menjadi teman terbaik saat duka maupun suka saat melaksanakan studi.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih banyak dan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, 24Juni 2014
Penulis
Gurnala Clinton Pakpahan NIM : 112201003
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………...……….………..i
DAFTAR ISI………..………….... iii
DAFTAR GAMBAR………...vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan …….……… 1
1.2. Tujuan Penulisan ..………..……….… 1
1.3. Manfaat Penulisan ……...………...….. 2
1.4. Ruang Lingkup ……….……….2
1.5. Metode Pengumpulan Data …….………….………..3
BAB II. TINJAUAN LITERATUR 2.1. Pengertian Perpustakaan Umum 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ……… 4
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum …….………..………... 4
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ………..………... 5
2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum ……….…….………...…. 7
2.1.5Struktur Organisasi Perpustakaan Umum ……..………. 8
2.2 Perangkat Lunak Aplikasi Komputer ……… ..11
2.3. Katalog dalam Perpustakaan 2.3.1. Pengertian Online Public Access Catalog ….………... 12
2.3.2. Sejarah Perkembangan OPAC………...………. 13
2.3.3. Tujuan dan Fungsi OPAC……….……….. 15
2.3.4. Unsur-Unsur Katalog Publik Online……….……….. 16
2.3.5. Opac Sebagai Sarana Temu Kembali Informasi………. 17
2.4 Perangkat Keras ……….. 18
(5)
2.6 Jaringan Internet ………. 19
BAB III. Evaluasi Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan 3.1. Gambaran Umum Perpustakaan Umum Kota Medan ………….…………... 21
3.2. Visi-Misi Dan Jam Layanan Perpustakaan Umum Kota Medan……...……… 22
3.3. Profil Perpustakaan Umum Kota Medan ………. 23
3.4. Struktur Organisasi Umum Kota Medan………. 23
3.5. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kota Medan ………...…….. 27
3.6. Koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan …...………28
3.7. Pola Penggunaan Katalog Publik Online Perpustakaan Umum Kota Medan 3.7.1. Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan……….… 30
3.7.2. Penggunaan Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan….……….. 31
3.7.3. Perencanaan fitur Pencarian Lanjutan (Advanced Search) pada katalog publik perpustakaan umum pemerintah kota Medan………....… 36
BAB IV. Penutup 4.1. Kesimpulan…….………..………. 46
4.2. Saran…..………...………... 46
DAFTAR PUSTAKA……… 48
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Jam Layanan Perpustakaan Umum Kota Medan……….. 22 Tabel 2: Daftar Pegawai Perpustakaan Umum Kota Medan………..… 25
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Struktur Organisasi Perpustakaan Umum……….… 11
Gambar 2: Akses internet oleh setiap komputer ……… 20
Gambar 3: Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Medan………...…... 24
Gambar 4: Struktur Organisasi Mikro Perpustakaan Umum Kota Medan…………. 24
Gambar 5: Komputer Yang Digunakan Untuk Akses Katalog Publik....………...… 34
Gambar 6: Situs Web Perpustakaan Umum Kota Medan………. 35
Gambar 7 Situs Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan……..………… 35
Gambar 8: Hasil Pencarian Pada Katalog Publik………... 36
Gambar 9: Deskripsi Bahan Pustaka Pada Katalog Publik……… 36
Gambar 10 Rak 620-629…....………..…...……… 37
Gambar 11: Buku Hasil Pencarian Pada OPAC……….……… 38
Gambar 12: Skema Penggunaan Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan... 39
Gambar 13: OPAC USU……….……… 40
Gambar 14: OPAC Perpustakaan Nasional Australia……… 41
Gambar 15: OPAC British Library……….……… 41
Gambar 16: Simple Search OPAC USU……… 42
(8)
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perpustakaan umum merupakan sumber informasi tercepat yang dapat di cerna masyarakat. oleh karena itu fungsi temu balik informasi tentang bahan pustaka sangat menentukan seseorang yang berkunjung ke perpustakaan. Untuk mendapatkan informasi tentang buku yang dicari. Standar perpustakaan yang baik adalah memiliki katalog yang berisi setiap informasi bahan pustaka yang terdapat di dalam perpustakaan tersebut sehingga memudahkan pengguna dalam mengetahui keberadaan akan bahan pustaka yang di cari di perpustakaan tersebut. Katalog sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu: katalog kartu, katalog buku, katalog mikro dan katalog mutahkir yang terpasang di komputer atau sering di sebut Online Public Access Catalog (OPAC). Dengan perkembangan informasi yang begitu pesat membuat kebutuhan akan informasi pada masyarakat begitu penting sehingga adanya Online Public Access Catalog (OPAC) begitu di minati karena penggunaan nya yang praktis dan merupakan inovasi yang mutakhir dalam ilmu perpustakan.
Oleh karena itu Online Public Access Catalog (OPAC) harus terus di evaluasi untuk memaksimalkan pelayanan terhadap pengguna perpustakaan. Sehingga,karena ketertarikan penulis akan evaluasi terhadap opac penulis membuat judul kertas karya “Evaluasi Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan”.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah untuk evaluasi terhadap katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan sehingga lebih fungsional dan maksimal dalam pelayanan pengguna perpustakaan dengan beberapa aspek-aspek yang dinilai perlu ditambahkan pada halaman katalog publik seperti: pencarian
(10)
lanjutan dan meminimalkan kendala-kendala yang dihadapi pengguna dalam menggunakan katalog publik perpustakaan umum kota Medan dan tentunya memahami pola penggunaan katalog publik perpustakaan umum kota Medan.
1.3. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan kertas karya ini adalah : 1. Bagi penulis :
a. Memahami pengevaluasian Katalog Publik
b. Menambah wawasan dan pengalaman tentang dunia kerja yang akan kita hadapi di masa yang akan datang
c. Sebagai persyaratan dalam mencapai gelar ahli madya sekaligus telah menyelesaikan pendidikan di ”Universitas Sumatera Utara” Medan.
2. Bagi pembaca :
a. Memahami pola pengunaan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan
b. Memahami pengertiaan dan keefektifan pencarian lanjutan 1.4. Ruang Lingkup
Sesuai dengan judul yang telah dipilih penulis dengan rumusan masalah didalamnya, yang menjadi batasan ruang lingkup penulisan kertas karya ini adalah observasi pada Perpustakaan Umum Pemerintah Kota Medan yang berhubungan dengan evaluasi katalog publik online meliputi penambahan aspek yang dinilai perlu ditambahkan pada halaman katalog publik seperti: pencarian lanjutan (Advanced Search) dan pola menggunakan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan.
(11)
1.5. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode : 1. Penelitian Kepustakaan
Mengumpulkan bahan literatur dengan mempelajari buku, dikat maupun materi-materi perkuliahan yang sesuai dengan judul kertas karya ini.
2. Penelitian Lapangan
Penulis langsung melakukan Observasi atau peninjauan dan pengamatan di Perpustakaan Umum Kota Medan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pengevaluasian OPAC
(12)
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Perpustakaan Umum
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Sejatinya perpustakaan umum adalah tempat dimana bahan pustaka disimpan dan di layankan kepada penggunaa tetapi para ahli memiliki definisi lain seperti menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009; 77) menyatakan bahwa: “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds”.
Sederhananya defenisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat seperti pajak dan APBD seperti menurut :
Sulistyo-Basuki (1991; 4) ”perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum
Penyelengaraan/pembentukan setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dalam buku pengantar ilmu perpustakaan oleh Sulistyo–Basuki (1991; 46) dinyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama, yaitu:
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah yanglebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat informasi mengenai topik yang berguna bagi merekadan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
3. Bertindak selaku agent cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya, perpustakaan
(13)
umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran buku, ceramah, pemutaran film, dan penyedia informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, apresiasi masyarakat terhadap seni budaya.
4. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, dimana lebih tepatnya lagi disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dilakukan oleh perpustakaan umum, karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum, Perpustakaan Nasional juga terbuka langsung bagi perorangan, ada kalanya harus melalui perpustakaan lain.
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum mempunyai peran atau fungsi yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna. Selain untuk memenuhi kebutuhan informasi, seperti hal nya di Inggris pembelian buku terbesar adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum menjadi tempat bertemunya para warga kota dan melalui perpustakaan umum ini mereka mengetahui banyak hal tentang kebijakan yang diambil oleh para pemimpin mereka. Fungsi perpustakaan umum sebagaimana tertuang dalam undang-undang perpustakaan Nomor: 43 Tahun 2007, perpustakaan umum mempunyai beberapa fungsi strategis dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yaitu:
1. Fungsi perpustakaan umum sebagai tempat pembelajaran seumur hidup (life-long learning).
Perpustakaan umum tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar, akan jauh lebih berhasil seandainya terintegrasi dengan perpustakaan umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka di perpustakaan umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan kemudian bersama-sama dengan anggota komunitas yang lain mencarikan solusinya. Tugas perpustakaan umum membangun lingkungan pembelajaran (learning environment) dimana anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen modern, hal ini disebut dengan Knowledge Management.
(14)
2. Fungsi perpustakaan umum sebagai katalisator perubahan budaya.
Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat, perpustakaan umum merupakan tempat strategis untuk mempromosikan segala perilaku yang meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif.
Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.
3. Fungsi perpustakaan umum sebagai agen perubahan sosial.
Idealnya, perpustakaan umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bias bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan,strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain. Perpustakaan umum sangat strategis dijadikan tempat anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menyediakan ruang publik bagi komunitasnya untuk melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusi bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan dan menyebarluaskan keanggota komunitas yang lain. seorang pustakawan dituntut tidak hanyamampu mengolah informasi, tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill berkomunikasi yang baik.
4. Fungsi perpustakaan umum sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di perpustakaan umum, fungsi perpustakaan berikutnya adalah melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik dalam memberikan masukan- masukan dalam pengambilan kebijakan publik.
Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsi di atas perpustakaan umum tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat umum maupun pemerintah daerah setempat, hal ini sesuai dengan amanat undang-undang Perpustakaan Nomor : 43 Tahun 2007 Pasal 8 huruf a s/d f yang berbunyi sebagai berikut :
Pemerintah Propinsi dan Pemerintah kabupaten/kota berkewajiban:
a) Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah
(15)
b) Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing
c) Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat
d) Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan Perpustakaan
e) Memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah dan f) Menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum
daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.
Dari uraian di atas kita ketahui bahwa peran pemerintah daerah sangat besar terhadap perkembangan perpustakaan umum di daerahnya, selain adanya dukungan yang kuat dari masyarakatnya. Hal inilah kiranya yang dapat mendorong perlunya pemikiran oleh masyarakat dan Pemerintah kota untuk dikembangkan, agar perpustakaan umum berkembang sesuai dengan standar Perpustakaan Nasional, yang akhirnya perpustakaan umum dapat berkiprah sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat yang mampu mengembangkan potensi masyarakat serta mampu sebagai pusat pelestarian kekayaan budaya bangsa.
2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum berada di tiga tingkatan pemerintahan yakni (1) perpustakaan umum kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, (2) perpustakaan umum kecamatan baru sebagian kecil, sekitar 33 unit, (3) perpustakaan umum desa/kelurahan. Perpustakaan tersebut milik pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Sumber dana pembiayaan dari dana umum, yang berasal dari masyarakat, (4) Taman bacaan, rumah baca, pondok baca dan sebagainya, baik yang diselengarakan oleh masyarakat mampu perorangan.
Adapun tugas dari perpustakaan umum adalah:
1. Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan tingkatan pendidikan dan latar belakang suku, agama dan kebudayaan
2. Memberikan pelayanan berupa informasi
3. Memberikan bimbingan belajar melalui koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan
(16)
4. Memberikan pelayanan berupa rekreasi, yaitu sebagai tempat rekreasi bacaan.
5. Melestarikan koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tersebut. 6. Menyediakan berbagai macam informasi yang dapat digunakan sebagai tempat penelitian.
2.1.5 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum
Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan dan koordinasi, perpustakaan umum harus melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta pengaturan hubungan antara bagian-bagian yang ada di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Soeatminah (1992; 54) bahwa :
“Setiap perpustakaan perlu diatur dan ditata dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Pengetahuan tentang seluk beluk susunan, pelaksanaan, dan teknik kepustakawanan disebut organisasi dan administrasi perpustakaan”.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2003; 167) kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum :
“Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perpusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga, dan pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien”.
Teori tentang struktur organisasi dewasa ini oleh para peneliti dapat dijadikan panduan dalam menyusun struktur organisasi perpustakaan secara baik, salah satunya yang dikemukakan oleh T. Hani Handoko (2003; 169) bahwa :
“Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi”.
Pendapat lain tentang struktur organisasi dikemukakan oleh Mauled Mulyono (1993; 62) yang menyatakan bahwa: “Struktur organisasi merupakan kesatuan
(17)
kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, dan pola tingkah laku yang muncul dan terjadi didalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, diperoleh gambaran bahwa struktur organisasi perpustakaan umum berguna untuk memperlihatkan pembagian kerja antara pimpinan dan bawahan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan-hubungan antara fungsi, bagian, kedudukan, wewenang tugas, dan tanggung jawab setiap bagian.
Perpustakaan umum sebagai salah satu unit lembaga tehnis daerah kabupaten/kota, merupakan wadah penyedia sumber informasi pada satuan kabupaten/kota. Struktur organisasi perpustakaan secara makro akan menggambarkan kedudukan perpustakaan pada organisasi pemerintahan kabupaten/kota, sehingga kegiatan kerja sebuah perpustakaan umum tidak diatur semata-mata untuk kepentingan perpustakaan umum itu sendiri, namun juga untuk mendukung rencana kerja lembaga induk dari perpustakaan umum.
Yusuf (1996; 37) menyatakan bahwa :
“Perpustakaan umum di Indonesia diselenggarakan oleh pemerintah (Depdagri) dengan jajarannya yaitu Pemda Tk. II (Kabupaten/Kota), kecamatan dan kelurahan,bekerjasama dengan masyarakat sebagai mitra kerja dalam pelaksanaannya. Selain itu, berdasarkan SK Mendagri nomor 56 tahun 1992 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja perpustakaan umum ditetapkan bahwa, perpustakaan umum diselenggarakan Pemda Dati II dan kecamatan sebagai cabangnya”. Struktur organisasi perpustakaan umum di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut:
(18)
Gambar - 1 : Struktur Organisasi Perpustakaan Umum
Sumber : Yusuf (1996; 38)
Dari uraian dan skema di atas, dapat disimpulkan bahwa organis2asi perpustakaan secara luas membutuhkan wadah dan diorganisasikan secara baik agar berjalan dengan teratur. Dengan demikian perpustakaan umum membentuk struktur organisasi yang seimbang dan sesuai dengan perencanaan operasional kerja.
Selain struktur organisasi makro yang menjelaskan kedudukan perpustakaan pada struktur organisasi kabupaten/kota, perpustakaan umum memiliki struktur organisasi mikro yang menunjukkan pengelompokan pekerjaan dan pembagian tugas yang dilaksanakan perpustakaan umum.Sebagaimana dikemukakan oleh Sutarno (2006; 56–57) bahwa: “Struktur organisasi tersebut dapat mewadahi dan menampung seluruh aktivitas perpustakaan dalam menjalankan misi dan mewujudkan visinya”.
Pengertian struktur organisasi mikro menurut Depdikbud Proyek Pengembangan Perpustakaan (1986; 9) adalah :
“Menggambarkan kedudukan unit-unit kerja dalam keseluruhan organisasi perpustakaan umum. Pada perpustakaan umum minimalnya terdiri dari seorang kepala perpustakaan, unit pelayanan teknis, unit pelayanan pengguna, dan unit pelayanan administrasi di samping unit-unit layanan lainnya”.
(19)
Menurut Siregar, Belling (2002; 2) struktur organisasi mikro sebuah perpustaakaan diuraikan sebagai berikut :
1. Pelayanan teknis, terdiri dari :
a. Pembinaan/pengembangan koleksi. b. Katalogisasi dan klasifikasi (pengolahan). c. Pemeliharaan.
2. Pelayanan pengguna, terdiri dari : a. Pelayanan sirkulasi
b. Pelayanan berkala c. Pelayanan referensi d. Penelusuran informasi e. Bimbingan pengguna f. Pelayanan audio visual g. Pelayanan anak 3. Pelayanan administrasi.
a. Umum dan perlengkapan b. Kepegawaian
c. Keuangan
Bagian-bagian dalam struktur organisasi mikro perpustakaan umum dalam pelaksanaan kegiatan/aktifitas pelayananan pengguna perpustakaan, saling berhubungan satu dengan lainnya.
2.2Perangkat Lunak Aplikasi Perpustakaan
Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pengaksesan katalog
(20)
publik perpustakaan umum kota medan adalah perangkat lunak browser atau penjelajah situs web antara lain sebagai berikut :
1. Mozilla Firefox
2. Internet Explorer
3. Opera
4. Google Chrome
5. Safari 6. Maxthon
7. dll
Dari berbagai jenis perangkat lunak penjelalah situs web tersebut yang manapun boleh digunakan asal sesuai dengan spesifikasi komputer dan perangkat lunak tersebut telah telah terinstal dengan baik pada sistem computer
2.3Katalog Perpustakaan
2.3.1 Pengertian Katalog Perpustakaan
Katalog Publik atau sering dikatakan OPAC adalah bentuk penyempurnaan secara teknologi dari jenis-jenis katalog terdahulu yang ada di setiap perpustakaan.Secara global katalog adalah pengorganisasian koleksi bahan pustaka di perpustakaan yang biasanya ada dalam bentuk buku,kartu dan database elektronik
Menurut Gates dalam Hasugian (2001; 1) :
“Katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang sistematis dari buku atau bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, buku, tahun terbit, bentuk fisik, ciri khas bahan dan tempatnya”.
(21)
Menurut Horgan (1994; 1) menyatakan bahwa :
“OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan satu sisi masukan (input) yang menggabungkan pembuatan file yang tercantum dan indeks. Pengguna dapat menggunakan OPAC untuk menjawab permintaan atau pertanyaan tertentu dan menjadi salah satu sarana atau alat bantu untuk menelusuri informasi di perpustakaan yang menggunakan sistem komputer yang terpasang jaringan LAN (Local Area Network)”.
Menurut Feather (1997; 330) menyatakan bahwa:
“OPAC adalah suatu pangkatan data dengan cantuman bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu. OPAC menawarkan akses secara online ke koleksi perpustakaan mealui terminal komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subyek, kata kunci, dan sebagainya. Misalnya Giant ingin mencari buku tentang metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dia tidak perlu repot-repot mencari satu per satu buku di rak yang belum tentu dapat ditemukan, tetapi dengan OPAC, dia hanya perlu menuliskan nama pengarangnya yaitu W.Lawrence Neuman atau judul bukunya Social Reserach Methods (Qualitative and Quantitative Approaches)”.
Jadi, Secara umum OPAC adalah sistem temu kembali informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusur koleksi suatu perpustakaan atau informasi lainnya yang berhubungan dengan bahan pustaka pada perpustakaan tersebut.
2.3.2 Sejarah Perkembangan OPAC
OPAC mempunyai sejarah yang panjang oleh karena itu sejarah perkembangannya dibagi menjadi 5 bagian besar pada tahun-tahun tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Pada Tahun 1960 dan Awal Tahun 1970
Pada tahun 1960-an, komputer digunakan di berbagai perpustakaan umum dan perguruan tinggi untuk membantu membuat kalatog. Pada saat itu, pengoperasian sistem komputer masih berada pada model atau cara yang sangat variatif sehingga kemungkinan penelusuran informasi dengan katalog terpasang (online) dianggap
(22)
masih jauh dari kenyataan. Pada awal 1970-an, sejumlah perpustakaan mulai menggunakan sistem komputer induk untuk mengembangkan sistem lokal. Sistem lokal ini didesain dan dirancang oleh staf dari pusat komputer.
2. Pada Pertengahan Tahun 1970-an
Pada masa tersebut, komputer mulai menggunakan proses pengawasan sirkulasi di perpustakaan. Sistem komputer digunakan untuk tujuan pengumpulan data, khususnya pencatatan peminjaman. COM (Computer Output on Microfilm) menjadi metode yang terkenal digunakan untuk menghasilkan katalog. Perkembangan teknologi komunikasi masa kini juga ditandai dengan munculnya sistem kerjasama pengatalogan dan pemanfaatan bersama diberbagai perpustakaan. Misalnya, di Inggris LASER (London and South Eastern Library Region), dan di Amerika Utara OCLC (Ohio Collehe Library Centre). Sistem kerjasama ini menghasilkan cantuman kalatog pada komputer untuk sejumlah pepustakaan yang berpartisipasi, baik dalam bentuk COM atau kartu katalog.
3. Pada Akhir Tahun 1970-an dan Awal tahun 1980-an
Pengenalan komputer mikro (microcomputer) di era ini, mendorong berbagai perpustakaan semakin mandiri untuk menggunakan fasilitas komputer yang diperoleh dari perusahaan sebagai pelanggannya dan pengembangan serta perancangan sistem sendiri (in-house system). Penggunaan komputer mikro menjadi terkenal karena menyediakan fasilitas untuk melakukan akses secara terpasang (online) terhadap berbagai simpanan (file) dalam sistem sirkulasi. Sistem komputer yang digunakan pada masa itu di perpustakaan mampu menelusuri cantuman bibiliografi secara online, sehingga sistem itu disebut sebagai sistem OPAC. Munculnya sistem OPAC di sejumlah perpustakaan tertentu, merupakan perkembangan utama yang terjadi dalam automasi perpustakaan sampai awal tahun 1980-an.
4. Pada Pertengahan Sampai Akhir Tahun 1980-an
Pada masa ini, perpustakaan menggunakan sistem OPAC makin meningkat. Mereka mulai menyediakan sistem yang terintegrasi untuk manajemen perpustakaan, mencakup modul atau sub-sistem yang berbeda, seperti pengatalogan, akuisisi, sirkulasi, pengawasan serial, layanan antar perpustakaan dan juga OPAC. Banyak perpusatkaan yang menyediakan anggaran khusus untuk pengembangan sistem OPAC. Misalnya, tahun 1985 The Britih Library Reserach and Development menyediakan anggaran sejumlah 317.395 found untuk setiap proyek penelitian sistem OPAC.
(23)
Pada tahun 1990-an, terlihat perubahan besar pada sitem manajemen perpustakaan dengan menawarkn kecenderungan dari sistem milik sendri (proprietary systems) bergerak ke arah sistem terbuka. Sejumlah permasalahan yang ditemui pada pengoperasian sistem di masa sebelumnya diinvetarisir dan ditemukan bahwa sejumlah besar sistem yang ada diperpustakaan pada thaun 1980-an hanya bisa dijalankan pada perangkat keras (hardware) seperti DOBIS/LIBID, Geac, LIBERTAS dan URICA.
2.3.3. Tujuan dan Fungsi OPAC
Tentunya OPAC dibuat memiliki tujuan dan fungsi yang lebih rinci selain dari memaksimalkan pelayanan dalam perpustakaan sehingga lebih cepat dalam pencarian informasi tentang bahan pustaka di perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991; 316) tujuan katalog ialah :
1.Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan: a. Pengarang
b. Judulnya, atau c. Subjeknya
2.Menunjukkan sebuah buku yang dimiliki oleh perpustakaan d. Oleh pengarang tertentu
e. Berdasarkan subjek tertentu,atau f. Dalam jenis literature tertentu 3.Membantu dalam pemilihan buku
g. Berdasarkan edisi,atau
h. Berdasarkan karakternya (sastra ataukah topik)
Pernyataan Sulistyo diatas menjelaskan bahwa segala jenis katalog sangat berguna dalam membantu penelusuran informasi tentang bahan pustaka pada perpustakaan baik melalui pengarang,judul,maupun subjeknya. Katalog juga mempunyai tujuan untuk mengetahui daftar bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan. Selain itu katalog juga membantu dalam pemilihan bahan pustaka baik berdasarkan edisi ataupun karakternya yang tentunya sesuai dengan kebutuhan informasi pencarinya.
Menurut Yusuf (1995; 76) fungsi katalog secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan menggunakan lambang-lambang angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil (Call Number)
2. Mendaftarkan semua buku dan bahan lain dengan susunan alfabetis nama pengarang,judul buku,atau subjek buku yang bersangkutan,kedalam suatu
(24)
tempat khusus di perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri atau informasi yang dibutuhkan.
3. Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya mengetahui salah satu daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.
Berdasarkan ketiga fungsi katalog menurut Yusuf diatas dapat di simpulkan katalog sangat berfungsi bagi pengguna maupun pustakawan dalam mencari informasi atau membantu dalam pelaksanaan tugas pelayanan perpustakaan seperti menjadi sitem temu balik informasi bahan pustaka baik status maupun letaknya di perpustakaan.
2.3.4. Unsur-Unsur Katalog Publik Online (OPAC)
Menurut Yusuf (1995; 75) Katalog adalah daftar buku atau media lain dengan segala keterangan kelengkapan (data bibliografis) buku atau media yang didaftarnya. Sebagai alat bantu penelusuran informasi bibliografi, katalog secara lengkap memuat seluruh keterangan kondisi fisik buku sehingga isi yang dibahas dalam buku itu bisa diketahui dengan jelas. Di perpustakaan, Katalog adalah daftar sistematis dari sejumlah buku atau bahan lain yang ada di perpustakaan dengan dilengkapi keterangan judul, pengarang, edisi, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, penampilan fisik, bidang subjek, ciri-ciri khusus, dan tempat buku atau bahan tersebut disimpan. Unsur- unsur yang perlu diperhatikan dalam memuat katalog khusunya karya monografi menurut Sulistiyo-Basuki (1991; 335) antara lain adalah :
1. Daerah judul dan pengarang - Judul pengarang
- Judul sejajar,judul lain,atau anak judul, (yang terdiri atas judul tambahan atau keterangan judul)
- Pernyataan kepengarangan 2. Daerah edisi
- Pernyataan edisi
- Pernyataan keperngarangan sehubungan dengan edisi 3. Daerah Impresum
- Tempat terbit atau tempat cetak
- Nama penerbit atau nama percetakan atau pencetak - Tahun terbit atau tahun pencetakan
(25)
- Jumlah halaman dan/atau jumlah jilid - Pernyataan ilustrasi
- Ukuran
- Lampiran dan tambahan 5. Daerah serin
- Pernyataan seri
- Pernyataan anak seri (Sub Seri) - Nomor seri
- Seri disertasi
- Standart internasional terbitan berseri 6. Daerah catatan
7. Daerah ISBN dan harga
Berdasarkan unsur-unsur diatas penggunan dapat menelusur informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan diadakannya katalog. Secara umum pengguna dapat menelusur informasi dengan beberapa pilihan pencarian misalnya dengan menggunakan nama pengarang, judul buku, subjek dan lainnya.
2.3.5. Katalog Publik Online (OPAC) Sebagai Sarana Temu Kembali
Informasi akan benar-benar bermanfaat bagi penggunanya apabila dapat dengan mudah ditemukan dengan cepat pada saat yang tepat, oleh, atau untuk orang yang tepat. Perpustakaan menyediakan berbagai sarana temu kembali informasi seperti katalog baik dalam bentuk kartu, katalog tercetak berupa buku, Katalog Publik Online (OPAC), dan beberapa aplikasi CD-ROM. Katalog merupakan keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen, demikian pula katalog elektronis dari sistem perpustakaan yang terotomasi seperti Katalog Publik Online (OPAC), yaitu suatu pangkalan data koleksi perpustakaan tertentu. Katalog Publik Online (OPAC) menyediakan akses secara online tentang koleksi perpustakaan melalui terminal komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subjek, kata kunci sebagaimana biasa dilakukan pada katalog normal. Melalui OPAC, pengguna akan bisa mengetahui seberapa banyak judul,subjek, eksemplar, dan sebagainya dari koleksi suatu perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1992; 132) tentang OPAC bahwa: “Temu balik informasi merupakan istilah generik yang mengacu pada temu balik dokumen atau sumber atau data yang telah dimiliki unit Informasi”.
(26)
Menurut Guincat (1983; 101) :
“Temu balik informasi meliputi sejumlah kegiatan yang mempunyai tujuan menyediakan informasi bagi pengguna sebagai jawaban atas pencarian atau penelusuran berdasarkan informasi yang menjadi kebutuhannya”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan temu balik adalah untuk menampilkan informasi yang telah di input sebelumnya dan tersimpan datanya pada pangkalan data dan ditelusur dengan sarana penelurusan informasi.Saat ini perpustakaan sangat mengandalkan sistemasi Katalog Publik Online (OPAC) dalam temu balik bahan pustaka karena sangat dinikmati dan memudahkan pengguna dalam pencarianya akan informasi bahan pustaka.
2.4Perangkat Keras
Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Perangkat keras yang harus ada antara lain: a. Monitor
b. Motherboard c. RAM
d. Hard Disk e. Kartu Suara f. Mouse g. Keyboard
(27)
Perangkat keras tersebut harus telah siap digunakan dalam arti semua komponen telah terinstal dengan baik dan bisa digunakan.
2.5Sistem Operasi
Sistem operasi (operating system) adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer atau hardware, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting dan contoh sistem operasi adalah :
1.Windows XP, 7, 8
2.Ubuntu
3.Linux
4.MAC
5.Dll
2.6Jaringan Internet
Jaringan internet adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
(28)
Komputer dapat tersambung ke internet dengan banyak cara, mulai dengan menggunakan hardware WLAN PCI Card, WLAN PC Card, USB Modem, Kabel UTP. Internet pun bisa diakses setelah semua komponen tersambung dengan baik, berikut gambaran bagaimana setiap komputer mengakses internet:
(29)
BAB III
EVALUASI KATALOG PUBLIK PERPUSTAKAAN UMUM
KOTA MEDAN
3.1.Gambaran Umum Perpustakaan Umum Kota Medan
Perpustakaan Kota Medan, berdiri tahun 1972 sesuai dengan Surat Keputusan Walikota madya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 839/1972 tanggal 27 Desember 1972 tentang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Komadya Medan dengan tujuan dan fungsi sebagai berikut :
1. Mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Daerah Katamadya Medan 2. Tujuan dan fungsi Pusat Perpustakaan Umum tersebut adalah
a. Menghimpun bahan-bahan dokumentasi daerah, terutama bahan-bahan yang dianggap perlu diketahui masyarakat luas, berupa karya-karya tertulis sehingga dapat dimanfaatkan bagi pembangunan daerah kotamdya medan dalam segala bidang, seperti hasil-hasil seminar, symposium, musda, keputusan-keputusan/ peraturan pemerintah daerah, pidato-pidato dalam upacara resmi, dan lain sebagainya.
b. Memberikan pelayanan berupa penyediaan bahan-bahan pendidikan dan bahan lainnya sehingga bermanfaat bagi pembinaan mental spritual dan pembinaan kewarganegaraan atas landasan dasar negara Pancasila.
c. Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, masyarakat pelajar, mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber ilmiah dan untuk mengetahui kesulitan sumber pelajaran sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar samapi Perguruan Tinggi, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di daerah Kotamadya Medan.
(30)
d. Menyediakan tempat, dimana semua lapisan masyarakat dapat mengikuti perkembangan negara dan dunia dalam segala bidang, dari koran-koran, majalah-majalah dan brosur-brosur, dan menyediakan bacaan hiburan yang bernilai paedagogis, sehingga bermanfaat bagi perkembangan jiwa anak-anak dan generasi yang akan datang.
e. Membimbing, mengawasi serta mengkoordinir perpustakaan-perpustakaan umum yang diadakan diberbagai pelosok dalam wilayah kotamadya Medan.
3.2 Visi-Misi Dan Jam Layanan Perpustakaan Umum Kota Medan 1. Visi
Mewujudkan Perpustakaan yang handal dalam rangka membentuk Masyarakat Kota Medan yang memiliki budaya baca dan cinta buku.
2. Misi
a. Meningkatkan kuliatas dan kuantitas Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat.
b. Mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan mencintai buku c. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keberadaan Perpustakaan 3. Jam Layanan
Perpustakaan Umum Kota Medan dibuka untuk umum pada setiap hari kerja dengan jam layanan seperti berikut:
Hari Pukul
Senin-Jumat 08.00 - 19.00 wib
Sabtu-Minggu 09.00 - 17.00 wib
(31)
3.3 Profil Perpustakaan Umum Kota Medan
Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan melaksanakan tugas pelayanan perpustakaan kepada masyarakat sejak tahun 1972 di bawah walikotamadya Medan. Berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 839/1972 tanggal 27 Desember 1972 tetang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Kotamadya Medan. Alamat perpustakaan jalan Iskandar Muda No. 270 Medan. Sesuai dengan Peraturan Walikota Medan No. 49 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Tugas Pokok Perpustakaan Umum Kota Medan adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perpustakaan. Adapun fungsi Perpustakaan Umum Kota Medan didirikan yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan.
2. Pemberian dukungan atas penyelanggaraan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan.
3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.4 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Medan 1. Struktur Organisasi Makro Perpustakaan Umum Kota Medan
(32)
Gamba Dari g Terlihat je berdasarka daerah ke Perpustaka 2. Strukt
ar 3: Struk gambar stru elas bahwa an komando epada lem aan Umum K tur organisa
tur Organi uktur organis
Perpustaka o dan aturan mbaga tekn
Kota Medan asi mikro Pe
isasi Makro sasi makro an Umum n dari wali nis daerah. n adalah sep erpustakaan o Perpustak Perpustakaa Kota Meda ikota denga . Adapun perti berikut Umum Kot kaan Umum an Umum K an menjalan an pengawas
struktur t :
ta Medan
m Kota Me Kota Medan nkan pelaya san dari sek
organisasi dan n diatas, anannya kretaris mikro
(33)
Gambar 4: Struktur organisasi mikro perpustakaan umum kota Medan Dari struktur diatas terlihat jelas bahwa kepala perpustakaan membawahi segala operasional yang dilakukan oleh tata usaha, seksi pelayanan, seksi koleksi dan seksi pembinaan. Tenaga perpustakaan yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum Kota Medan berkisar Sembilan belas orang. Perpustakaan dipimpin dan dijalankan oleh kepala perpustakaan dan dibantu oleh 4 (empat) divisi yang masing-masing memiliki kepala seksi dan anggota dan 4 (empat) divisi tersebut adalah :
a.Tata Usaha b.Pelayanan c.Koleksi d.Pembinaan.
Tabel 2: Daftar pegawai perpustakaan umum kota Medan
NO Nama Pendidikan Jabatan
1 Januari Pane S1 Administrasi Pemerintah Kepala Perpustakaan 2 Taufik Lubis S1 Manajemen Kepala Tata Usaha
3 Nurhayati D3 Hukum Kepala Seksi Pelayanan
4 Rohani Lubis S1 IAIN Kepala Seksi Koleksi
5 Sarah Emma Bangun S1 Hukum Perdata Kepala Seksi Pembinaan 6 Huller Sinaga S1 Ilmu Hukum Staff Seksi Pelayanan 7 Habibah Lubis D3 Ilmu Perpustakaan Staff Seksi Pelayanan
(34)
9 Chairil Ansari S1 Ilmu Perpustakaan Staff Seksi Koleksi 10 Heddiana Hutagaol SMEA Tata Buku Staff Seksi Koleksi
11 Novita Lubis S1 Ilmu Perpustakaan Staff Seksi Koleksi
12 Elfrida Sijabat S1 Ilmu Perpustakaan Staff Seksi Pembinaan 13 Thamrin Siregar STM Mesin Staff Seksi Pembinaan
14 Netti SMA Biologi Staff Seksi Pembinaan
15 Mutia Syahputri S1 Ilmu Administrasi Negara Staff Tata Usaha 16 Syahfrida Hasibuan S1 Manajemen Staff Tata Usaha
17 Mahfuzariah SMA Staff Tata Usaha
18 Rehulina Girsang D3 Keungan dan Perbankan Staff Tata Usaha
19 Maskot Siregar SMA Staff Tata Usaha
20 M. Yusuf SD Pegawai Jaga Malam
21 Juliansyah SMA Pegawai Kebersihan
22 Miftah Khulzannah D-3 Ilmu Perpustakaan Tenaga Teknis
23 Chairunisa Barus SMA IPA Tenaga Teknis
24 Faisal Murshadi S1 Komputer Tenaga Teknis
25 Anna Rumandang S1 Hukum Tenaga Teknis
26 Rina Adriana S1 Pendidikan Islam Tenaga Teknis
(35)
28 Susianti S2 Ekonomi Islam Tenaga Teknis 29 Selfi Dameyanti S1 Pendidikan Tenaga Teknis
30 Yenni S1 Pendidikan Islam Tenaga Teknis
31 Ima Hasnah S1 Ilmu Administrasi Negara Tenaga Teknis Sumber : Perpustakaan Pemko Medan
3.5. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kota Medan
Pengertian sarana dan prasarana dalam perpustakaan adalah: Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses pelayanan dan prasarana sendiri mempunyai pengertian segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselengaranya pelayanan.
Dalam pelayanannya perpust Perpustakaan Umum Kota Medan akan umum kota Medan memiliki sarana dan prasarana sebagai penunjang kualitas pelayanan terhadap pengguna perpustakaan tersebut, adapun sarana dan prasarananya yaitu sebagai berikut:
1. Sarana
Tabel 3: Daftar Sarana pada Perpustakaan Umum Kota Medan
NO SARANA JUMLAH SATUAN
1 Rak Buku 58 Buah
2 Lemari Rak 2 Buah
3 Meja Kaca 4 Buah
(36)
5 Kursi 86 Buah
6 Komputer Pengguna 12 Unit
7 Komputer Katalog 2 Unit
8 Komputer Sirkulasi 2 Unit
9 Komputer Simulasi 7 Unit
10 Pendingin Ruangan 7 Unit
11 CCTV 8 Unit
12 Monitor CCTV 2 Unit
13 Loker Penitipan Tas 2 Buah
Sumber : Perpustakaan Pemko Medan
2. Prasarana
a. Bangunan Perpustakaan
Berdasarkan hasil observasi penulis pada staf pustakawan Perpustakaan Umum Kota Medan bahwa luas bangunan total dari Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan adalah seluas 450 m², yang terdiri dari ruang kepala dan staf perpustakaan, ruang koleksi, ruang baca, ruang koleksi referensi dan ruang lainnya. 3.6. Koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan
1. Pengadaan
Koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan berasal dari pengadaan yang dilakukan dengan cara :
(37)
b.Sumbangan dari badan perpustakaan provinsi c.Sumbangan dari perorangan
d.Sumbangan mahasiswa yang melakukan penelitian ilmiah 2. Jenis Koleksi
Jenis koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan terdiri dari 5 jenis bahan pustaka yaitu sebagai berikut :
a.Buku teks
b.Terbitan berkala, majalah dan jurnal c.Karya ilmiah
d.Tesis, skripsi (sifatnya bukan dilayankan kepada pengguna) e.Koran
f.E-Book pada website perpustakaan pemko medan 3. Jumlah koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan
Hasil observasi yang dilakukan penulis terhadap perpustakaan dan wawancara kepada staf Perpustakaan Umum Kota Medan tentang jumlah koleksi menyimpulkan bahwa koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan berjumlah total 49838 (empat puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh delapan) eksemplar dan buku dengan jumlah tersebut dilayankan kepada pengguna Perpustakaan Umum Kota Medan.
3.7. Pola Penggunaan Katalog Publik Online Perpustakaan Umum Kota Medan
Katalog publik online Perpustakaan Umum Kota Medan merupakan sistem temu balik informasi bibliografi setiap buku yang ada di Perpustakaan Umum Kota Medan, Katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan mempunyai server pangkalan data yang di letakkan di ruang kepala kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan menggunakan bahasa
(38)
Indonesia serta sistemasi katalog tersebut telah terintegrasi dengan sirkulasi maupun dengan sistem lainnya pada perpustakaan tersebut.
Untuk mengakses katalog publik online Perpustakaan Umum Kota Medan diperlukan perangkat komputer lengkap baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang telah terinstal dengan baik pada sistem komputer dan juga diperlukan jaringan internet aktif untuk mengakses situs web Perpustakaan Umum Kota Medan yang bisa diakses melalui link perpustakaan.pemkomedan.go.id.
Katalog publik online perpustakaan umum kota medan bisa diakses setelah tersedia unit komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak yang tentunya berfungsi dengan baik.
3.7.1. Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan
Katalog Perpustakaan Umum Kota Medan hanya tersedia menggunakan sistem online dan hanya bisa diakses melalu internet. Perpustakaan Umum Kota Medan tidak lagi menyediakan katalog manual atau katalog kartu dengan alasan katalog kartu membutuhkan ruang penggunaan yang besar dan setiap orang yang menggunakan tidak terlalu mahir memakai katalog tersebut sehingga diperlukan lagi tenaga khusus pelayanan bagi pengguna katalog manual, sehingga katalog manual tidak lagi dipakai dan digantikan katalog publik online. Saat memasuki ruangan Perpustakaan Umum Kota Medan pengguna akan dihadapkan pada 2 komputer menempel pada dinding pondasi yang bisa digunakan untuk mengakses katalog publik, seperti terlihat pada gambar berikut:
(39)
Gambar 5: Komputer yang digunakan untuk mengakses katalog publik Lingkaran merah pada gambar menunjukkan keberadaan dua komputer yang bebas digunakan pengguna umum untuk mengakses katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan..
3.7.2. Penggunaan Katalog Publik Perpustakaan Umum Kota Medan
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan bagaimana pola penggunaan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan mulai dari melakukaan pencarian buku pada katalog publik dan menemukan buku yang dicari melalui katalog publik pada rak yang terdapat pada Perpustakaan Umum Kota Medan dan melakukan peminjaman buku pada bagian sirkulasi Perpustakaan Umum Kota Medan.
1. Pencarian buku pada katalog publik online Perpustakaan Umum Kota Medan
Sebagai contoh kata kunci yang akan dicari pada katalog publik adalah “operasi sistem tenaga listrik” dan pencarian dimulai dengan menuju pada halaman situs web Perpustakaan Umum Kota Medan pada browser menggunakan alamat: perpustakaan.pemkomedan.go.id. maka akan menampilkan halaman seperti gambar berikut:
(40)
Gambar 6: Situs web Perpustakaan Umum kota Medan
Pada halaman web perpustakaan kemudian klik pada tab “Katalog Publik” yang pada gambar terdapat lingkaran merah sehingga akan membawa pada halaman dengan link : http://perpustakaan.pemkomedan.go.id/opac/ maka akan tampil seperti pada gambar berikut:
(41)
Ketik kata kunci “operasi sistem tenaga listrik” pada kolom kata kunci pencarian lalu klik pada search maka akan tampil hasil pencarian seperti gambar berikut:
Gambar 8: Hasil pencarian pada katalog publik
Pencarian menghasilkan satu hasil dengan nomor panggil “621.31 Mar o” lalu dengan mengklik judul bahan pustaka pada hasil pencarian maka akan tampil seperti gambar berikut :
(42)
Terlihat pada gambar diatas deskripsi dari bahan pustaka yang dicari dengan query “operasi sistem tenaga listrik” mulai dari judul, ISBN, golongan, pengarang, edisi sampai dengan subjek bahan pustaka tersebut dan pada bagian bawah gambar terlihat status ketersedian buku untuk dipinjam, jika status “ada’ maka buku dapat dipinjam jika “tidak ada” maka kemungkinan buku sedang dipinjam pengguna lain dan akan terlihat tanggal pada kolom tanggal kembali dimana buku tersebut akan dikembalikan pengguna yang sedang meminjam buku tersebut ke perpustakaan. Saat buku berstatus ada maka buku berada pada rak, jika contoh nomor panggil “621.31 Mar o” maka buku berada pada rak 620-629 dengan melakukan pencarian pada rak tersebut maka penulis menemukan buku tersebut seperti terlihat pada gambar berikut:
(43)
Gambar 11: Buku hasil pencarian pada opac
Praktik langsung penulis dalam melakukan pencarian bahan pustaka pada Perpustakaan Umum Kota Medan dengan menggunakan katalog publik online menghasilkan skema penggunaan katalog publik dan menemukan bahan pustaka hingga melakukan peminjaman pada layanan sirkulasi seperti pada skema berikut:
(44)
Gambar 12: Skema penggunaan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan
3.7.3 Perencanaan fitur Pencarian Lanjutan (Advanced Search) pada katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan.
Pengertian fitur pencarian lanjutan menurut penulis adalah fitur yang mempermudah melakukan pencarian pada suatu pangkalan data dengan memperbanyak subjek pencarian sehingga hasil lebih relevan dengan keinginan pencari. Dengan definisi tersebut dapat digambarkan kegunaan fitur pencarian lanjutan pada sistem pangkalan data katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan
(45)
yang mempermudah dan membuat lebih efisien maupun efektif pencari dalam melakukan pencarian bahan pustaka pada katalog publik tersebut.
Untuk menerapkan fitur pencarian lanjutan pada katalog publik online Perpustakaan Umum Kota Medan memang bukan hak dan wewenang dari penulis dan sistem pencarian yang digunakan pada katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan adalah hak cipta dari perpustakaan tersebut sehingga bukan wewenang penulis dalam mengonfigurasi setiap sistem perpustakaan jadi penulis hanya bisa menyarankan penggunaan fitur tersebut dalam sistem pencarian bahan pustaka pada katalog publik online Perpustakaan Umum Kota Medan mengingat kegunaannya yang begitu diperlukan dalam pencarian.
1. Beberapa katalog online yang menggunakan pencarian lanjutan (Advanced Search)
a. Pencarian lanjutan pada OPAC USU
(46)
b. Penelusuran lanjutan pada opac perpustakaan Nasional Australia
Gambar – 13 : OPAC Perpustakaan Nasional Australia c. Penelusuran lanjutan OPAC perpustakaan inggris
(47)
d. Perbandingan penggunaan simple search dengan advanced search pada OPAC USU
Pencarian pada situs web OPAC USU dengan menggunakan pencarian biasa dibandingakan dengan pencarian lanjutan, sebagai contoh query yang digunakan adalah “bagian-bagian mesin”. Pada pencarian umum menghasilkkan 4 hasil seperti pada gambar berikut :
Gambar 16: simple search OPAC USU
Sedangkan pada pencarian lanjutan OPAC USU dengan menggunakan query “bagian-bagian mesin” pada kolom judul dan “Anwari” pada kolom pengarang utama maka menghasilkan satu hasil seperti gambar berikut :
(48)
Gambar 17: Advanced Search OPAC USU
Terlihat perbedaan relevansi yang ditawarkan penelusuran biasa dengan penelusuran lanjutan sehingga pencaraian membuahkan hasil yang sesuai dengan keinginan si pencari saat melakukan pencarian. Oleh karena itu fitur ini sangat berguna saat pencari memerlukan tingkat relevansi yang tinggi
e. Sistem Advanced Search
Searching atau pencarian data merupakan hal penting dalam sebuah aplikasi, apalagi aplikasi yang menangani data yang banyak. Ada dua tipe searching yaitu: Simple Search dan Advanced Search. Simple search adalah pencarian sederhana seperti google search, pengguna hanya memasukkan sebuah kata kunci dari apa yang dicarinya. Sedangkan Advanced search adalah pencarian lanjut yang lebih kompleks dengan beberapa kriteria pencarian, yang memungkinkan hasil pencarian yang lebih akurat. Penerapan fitur advanced search tergantung akan di integrasikan pada sistem pangkalan data apa, karena pangkalan data memiliki jenis-jenis teknologi yang banyak, Berikut ini adalah daftar jenis-jenis teknologi database (pangkalan data), yang sebagian besar merupakan Relational Database Management System (RDBMS):
1. Apache Derby (sebelumnya dikenal sebagai IBM Cloudscape), merupakan
(49)
Apache Software Foundation. Lazim digunakan di program Java dan untuk pemrosesan transaksi online.
2. IBM DB2, merupakan aplikasi pengolah database yang dikembangkan IBM
secara proprietary (komersial). DB2 terbagi menjadi 3 varian, yaitu DB2 untuk Linux - Unix - Windows, DB2 untuk z/OS (mainframe), dan DB2 untuk iSeries (OS/400).
3. Firebird, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Firebird Project. Lazim dijalankan di Linux, Windows dan berbagai varian Unix.
4. Microsoft SQL Server, merupakan aplikasi pengolah database yang
dikembangkan oleh Microsoft dan bersifat proprietary (komersial), namun tersedia juga versi freeware-nya. Lazim digunakan di berbagai versi Microsoft Windows.
5. MySQL, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh Oracle (sebelumnya Sun dan MySQL AB). Merupakan pengolah database yang paling banyak digunakan di dunia dan lazim diterapkan untuk aplikasi web.
6. Oracle, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat proprietary
(komersial), dikembangkan oleh Oracle Corporation. Pengolah database ini terbagi dalam beberapa varian dengan segmen dan tujuan penggunaan yang berbeda-beda.
7. PostgreSQL atau Postgres, merupakan aplikasi pengolah database yang
bersifat open source, dikembangkan oleh PosgreSQL Global Development Group. Tersedia dalam berbagai platform sistem operasi seperti Linux, FreeBSD, Solaris, Windows, dan Mac OS.
8. SQLite, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh D. Richard Hipp. Dikenal sebagai pengolah database yang sangat kecil ukuran programnya, sehingga lazim ditanamkan di berbagai aplikasi komputer, misalnya di web browser.
(50)
9. Sybase, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat proprietary (komersial), dikembangkan oleh SAP. Ditargetkan untuk pengembangan aplikasi mobile.
10. WebDNA, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat freeware, dikembangkan oleh WebDNA Software Corporation. Didesain untuk digunakan di web.
11. Redis, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh Salvatore Sanfilippo (disponsori oleh VMware) Difungsikan untuk jaringan komputer.
12. MongoDB, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh 10 gen. Tersedia untuk berbagai platform sistem operasi dan dikenal telah digunakan oleh situs Foursquare, MTV Networks, dan Craigslist.
13. CouchDB, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Difokuskan untuk digunakan di server web.
Pada dasarnya semua sistem teknologi database semuanya sama akan tetapi berasal dari vendor yang berbeda dan cara penggunaan yang berbeda, Sebagai contoh penggunaan fitur advanced search pada teknologi database MySQl menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor) dengan menggunakan skrip berikut :
<!-- form advanced search -->
<form name="form1" method="get" action="">
Judul : <input type="text" name=Judul" id="Judul"/> <br/>
Pengarang Utama : <input type="text" name="Pengarang Utama" id="pengarang Utama"/> <br/>
Pengarang Kedua : <input type="text" name="Pengarang Kedua" id="pengarang Kedua"/> <br/>
(51)
Nomor Klasifikasi : <input type="text" name="nomor klasifikasi" id="Nomor klasifikasi"/>
<br/><input type="submit" value="Search" name="search"/> </form>
<!-- menampilkan hasil pencarian --> <?php
if(isset($_GET['search'])){
$conn = mysql_connect("localhost", "root", ""); mysql_select_db("test");
$nama = $_GET['Judul'];
$ayah = $_GET['pengarang utama']; $ibu = $_GET['pengarang kedua']; $alamat = $_GET['nomor klasifikasi'];
$sql = "select * from deskripsi buku '%$Judul%' and
pengarang utama like '%$Pengarang utama%' and pengarang kedua like '%$pengarang kedau%' and nomor klasifikasi like '%$nomor klasifikasi%'"; $result = mysql_query($sql);
if(mysql_num_rows($result) > 0){ ?>
<table> <tr>
(52)
<td>Judul</td>
<td>pengarang utama</td> <td>pengarang kedua</td> <td>nomor klasifikasi</td> </tr>
<?php
while($siswa = mysql_fetch_array($result)){?> <tr>
<td><?php echo $siswa['judul'];?></td>
<td><?php echo $siswa['pengarang utama'];?></td> <td><?php echo $siswa['pengarang kedua'];?></td> <td><?php echo $siswa['nomor klasifikasi'];?></td> </tr>
<?php }?> </table> <?php }else{
echo 'Data not found!';
Skrip diatas menjadi sistem yang mencari pada sistem database katalog online dengan mencocokkan pada empat kategori yaitu: judul, pengarang utama, pengarang
(53)
kedua, nomor klasifikasi dengan begitu hasil pencarian lebih akurat dengan kebutuhan yang dicari oleh pengguna katalog publik.
Jika sistem atau fitur ini diterapkan pada katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan maka akan memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian daftar pustaka yang sesuai keinginan dan kebutuhan sehingga memperkecil kemungkinan pemanggilan data yang tidak sesuai dengan query pencarian.
(54)
BAB IV
PENUTUP
4.1. KesimpulanBerdasarkan uraian bab I hingga IV dan perolehan data dari hasil observasi dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :
1. Katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan adalah satu-satunya jenis katalog yang digunakan oleh pengguna pada Perpustakaan Umum Kota Medan.
2. Katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan menggunakan bahasa Indonesia dan sistemnya terintegrasi dengan pelayanan sirkulasi maupun sistem lainnya pada perpustakaan tersebut.
3. Pola penggunaan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan adalah seperti skema pada halaman.
4. Sistem pencarian lanjutan (advanced search) lebih akurat dalam melakukan pemanggilan data dibandingkan pencarian biasa.
5. Sistem teknologi pangkalan data (database) mempunyai jenis yang banyak tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu: mempermudah pengolahan data terkhusus data yang begitu banyak.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada dan hasil penglihatan penulis saat melakukan observasi maka penulis memberikan saran sebagi berikut :
1. Pada saat ini memang sistem pencarian yang digunakan oleh katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan memang sudah baik tetapi untuk maksimal dalam pelayanannya alangkah baiknya Perpustakaan Umum
(55)
Kota Medan menambahkan pencarian lanjutan (advanced search) pada sistemasi pencarian katalog yang digunakan saat ini.
2. Penertiban pengguna saat mencari buku seharusnya lebih di soroti untuk dilakukan perubahan, karena pada saat observasi penulis banyak melihat buku yang berserakan pad arak perpustakaan sehingga memperbesar kemungkinan tidak ditemukannya buku oleh penggunlain yang mencarinya.
(56)
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1994. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
Mulyono, Mauled. 1993. Penerapan Produktifitas Dalam Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Pemerintah Republik Indonesia,(2007), Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Jakarta
Siregar, Belling. 2002. Pengembangan Koleksi. Medan: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara
Siregar. A Ridwan. 2008. Akses Informasi Elektronik: Suatu Paradigma Baru Pelayanan Perpustakaan
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1730/1/08E00501.pdf)
(diakses tanggal 17 Juni 2014)
Soeatminah. (1992). Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia. ---. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia. Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyrakat. Jakarta : Sagung Seto. Yusuf, Taslimah. 1996. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas
Terbuka.
---. 1995. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka
Komputeran. 2014. http://www.komputeran.com/2012/10/jenis-jenis-database
(57)
MyTutorialPHP. 2014.
http://www.myphptutorials.com/tutorials/40/membuat-searching-skrip-pencarian-data (diakses tanggal 29 Mei 2014)
Pengertian OPAC.
http://www.pemustaka.com/online-public-access-catalog-opac.html (diakses tanggal 17 Juni 2014)
Pemerintahan Kota Medan. 2014. http://www.pemkomedan.go.id/ (diakses tanggal 13 Mei 2014)
(58)
(1)
kedua, nomor klasifikasi dengan begitu hasil pencarian lebih akurat dengan kebutuhan yang dicari oleh pengguna katalog publik.
Jika sistem atau fitur ini diterapkan pada katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan maka akan memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian daftar pustaka yang sesuai keinginan dan kebutuhan sehingga memperkecil kemungkinan pemanggilan data yang tidak sesuai dengan query pencarian.
(2)
46
BAB IV
PENUTUP
4.1. KesimpulanBerdasarkan uraian bab I hingga IV dan perolehan data dari hasil observasi dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :
1. Katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan adalah satu-satunya jenis katalog yang digunakan oleh pengguna pada Perpustakaan Umum Kota Medan.
2. Katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan menggunakan bahasa Indonesia dan sistemnya terintegrasi dengan pelayanan sirkulasi maupun sistem lainnya pada perpustakaan tersebut.
3. Pola penggunaan katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan adalah seperti skema pada halaman.
4. Sistem pencarian lanjutan (advanced search) lebih akurat dalam melakukan pemanggilan data dibandingkan pencarian biasa.
5. Sistem teknologi pangkalan data (database) mempunyai jenis yang banyak tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu: mempermudah pengolahan data terkhusus data yang begitu banyak.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada dan hasil penglihatan penulis saat melakukan observasi maka penulis memberikan saran sebagi berikut :
1. Pada saat ini memang sistem pencarian yang digunakan oleh katalog publik Perpustakaan Umum Kota Medan memang sudah baik tetapi untuk maksimal dalam pelayanannya alangkah baiknya Perpustakaan Umum
(3)
Kota Medan menambahkan pencarian lanjutan (advanced search) pada sistemasi pencarian katalog yang digunakan saat ini.
2. Penertiban pengguna saat mencari buku seharusnya lebih di soroti untuk dilakukan perubahan, karena pada saat observasi penulis banyak melihat buku yang berserakan pad arak perpustakaan sehingga memperbesar kemungkinan tidak ditemukannya buku oleh penggunlain yang mencarinya.
(4)
48
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1994. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
Mulyono, Mauled. 1993. Penerapan Produktifitas Dalam Organisasi. Jakarta :
Bumi Aksara.
Pemerintah Republik Indonesia,(2007), Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Jakarta
Siregar, Belling. 2002. Pengembangan Koleksi. Medan: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara
Siregar. A Ridwan. 2008. Akses Informasi Elektronik: Suatu Paradigma Baru
Pelayanan Perpustakaan
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1730/1/08E00501.pdf) (diakses tanggal 17 Juni 2014)
Soeatminah. (1992). Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
---. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyrakat. Jakarta : Sagung Seto. Yusuf, Taslimah. 1996. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas
Terbuka.
---. 1995. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka
Komputeran. 2014. http://www.komputeran.com/2012/10/jenis-jenis-database dan-teknologinya.html (diakses tanggal 29 Mei 2014)
(5)
MyTutorialPHP. 2014. http://www.myphptutorials.com/tutorials/40/membuat-searching-skrip-pencarian-data (diakses tanggal 29 Mei 2014)
Pengertian OPAC. http://www.pemustaka.com/online-public-access-catalog-opac.html (diakses tanggal 17 Juni 2014)
Pemerintahan Kota Medan. 2014. http://www.pemkomedan.go.id/ (diakses tanggal 13 Mei 2014)
(6)
50