Peranan Perpustakaan Umum Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Kota Medan (Studi Pada Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan)

(1)

PERANAN PERPUSTAKAAN UMUM DALAM

MENYELENGGARAKAN PELAYANAN PUBLIK KEPADA

MASYARAKAT KOTA MEDAN

(Studi Pada Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Ekstensi

OLEH :

MUTIA SYAPUTRI

NIM : 060921016

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil’ aalami.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan skripsi ini didasarkan atas hasil penelitian yang penulis lakukan di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah : “Peranan Perpustakaan Umum dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Kota Medan”. Skripsi ini membahas secara menyeluruh mengenai kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Umum, khususnya kegiatan pelayanan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, dukungan dan fasilitas dari berbagai pihak. Sehingga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, berupa materi maupun moral. Pertama sekali penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis yaitu Ayahanda Matnur dan Ibunda Titin, yang telah memberikan perhatian serta dukungan kepada penulis secara materi, moral dan tak lupa mendoakan penulis untuk menyelesaikan


(3)

pendidikan pada program Sarjana Ekstensi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya, penulis juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bimbingan dan dukungan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A., selaku Ketua Jurusan Program Extension Ilmu Administrasi Negara yang juga merupakan Dosen Pembimbing penulis selama penyusunan skripsi.

3. Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Program Ekstensi Ilmu Administrasi Negara.

4. Ibu Dr. Erika Revida, M. Si., selaku Dosen Wali Penulis.

5. Dosen-dosen program Ekstensi jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIP Universitas Sumatera Utara yang telah membagi pengetahuan yang berharga selama penulis kuliah.

6. Staf / Pegawai FISIP USU khususnya Kak Mega dan Kak Dian, terima kasih atas bantuannya selama ini.

7. Bapak Hidayat Lufti, SE. selaku Kepala Kantor yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian serta seluruh pegawai Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan yang telah membantu penulis dalam memberikan data di skripsi ini.


(4)

8. Buat My Husband Chairil dan adik-adikku Ridho dan Rizky yang selalu memberikan doa dan dorongan semangat agar penulis sukses dalam menjalani kuliah terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman jurusan Ilmu Administrasi Negara Ekstensi angkatan 2006 khususnya Kak Lina, Doni, dan Pida yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini dan telah menjadi teman terbaik selama kuliah.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, tetapi perannya begitu penting bagi penulis.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan walaupun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun skripsi yang sempurna dan sebaik-baiknya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna sempurnanya penulisan skripsi ini dan demi perbaikan skripsi ini di masa yang akan datang. Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis sendiri khususnya dan pihak-pihak yang membutuhkannya.

Amien…..

Medan, Oktober 2009


(5)

DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR………..………...i

DAFTAR ISI……..………iv

DAFTAR BAGAN.………..………vii

DAFTAR TABEL………... …...viii

ABSTRAK……….xi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah……….………...……....………..1

1.2. Perumusan Masalah..……….………...…..………5

1.3. Tujuan Penelitian……….………...………..……6

1.4. Manfaat Penelitian……….………....….………..………..6

1.5. Kerangka Teori………....…...….……….7

1.5.1. Perpustakaan Umum…………..………...………..7

1.5.1.1 Defenisi………7

1.5.1.2. Visi dan Misi……….………10

1.5.1.3. Strategi………..11

1.5.1.4. Tugas dan Fungsi………..13

1.5.2. Pelayanan Publik………..….………....14

1.5.2.1. Defenisi ………14

1.5.2.2. Asas Pelayanan Publik………..……15

1.5.2.3. Kualitas Pelayanan Publik…….…….…………...17

1.5.2.4. Standar Pelayanan Publik……….……….………20

1.5.2.5.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Publik……….…………...….21


(6)

1.5.2.6. Kelompok Pelayanan Publik…….………21

1.5.2.7. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik………..22

1.5.2.8. Biaya Pelayanan Publik………....23

1.5.2.9. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik..24

1.5.3. Pelayanan/Layanan Perpustakan Umum...……….24

1.6. Defenisi Konsep………..………...29

1.7. Defenisi Operasional………...………...30

1.8. Sistematika Penulisan……….………..………..31

BAB II. METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian……….34

2.2. Lokasi Penelitian………..34

2.3. Populasi dan Sampel………...34

2.4. Metode/Teknik Pengumpulan Data………..37

2.5. Metode/Teknik Analisa Data………...38

BAB III. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Lokasi 3.1.1 Sejarah Kantor Perpustakaan Umum……….……....40

3.1.2. Visi dan Misi………..41

3.1.3. Tugas dan Fungsi………...42

3.1.4. Struktur Organisasi……….43

3.1.5. Profil Kepegawaian………48


(7)

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1. Deskripasi Hasil Penelitian………56

BAB V ANALISA DATA

5.1. Peranan Perpustakaan Umum dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik……….86 5.2. Dampak Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh

Perpustakaan Umum Kepada Masyarakat……….93

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan………..………..95 6.2. Saran………...96

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

ABSTRAK

PERANAN PERPUSTAKAAN UMUM DALAM MENYELENGGARAKAN PELAYANAN PUBLIK KEPADA MASYARAKAT KOTA MEDAN

(Studi pada Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan)

NAMA : MUTIA SYAPUTRI

NIM : 060921016

DEPARTEMEN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS : ILMU SOSIAL DA ILMU POLITIK PEMBIMBING : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Pelayanan public adalah berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa atau pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Penyelenggaraan pelayanan public di pemerintahan diartikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang public maupun jasa public yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan dilingkungan badan usaha milik negara/bandan usaha milik daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Perpustakaan umum sebagai penyelenggara pelayanan public harus member rasa senang dan puas kepada pengguna masyarakat. Pegawai sebagai pelaksana pelayanan public diharapkan memiliki jiwa pengabdian dan pelayanan pada kepentingan masyarakat.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan analisa deskriptif yang bertunjuan untuk mengetahui bagaimana peranan perpustakaan umum dalam menyelenggarakan pelayanan public dan untuk mengetahui dampaknya terhadap masyarakat. Teknik pengumpukan data dilakukan melalui metode wawancara dan penyebaran kuesioner. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik samplingProportionate Stratified Random karena populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proposional digunakan sebagai sampel.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Peranan Perpustakaan Umum Kota Medan secara umum telah menyelenggarakan pelayanan public dengan baik dan menunjukkan bahwa ada respon yang positif dari masyarakat terhadap tupoksi dan peranan perpustakaan umum. Hal ini terwujud dalam nbentuk kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan yaitu adanya keinginan kembali ke perpustakaan untuk memberdayakan dan memperhgunakan perpustakaan sebagai salah satu sarana informasi bagi masyarakat.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas pemerintah baik di pusat maupun di daerah adalah memberikan dan menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakatnya. Pemerintah harus melayani masyarakat sehingga memperkuat integritas dan proses yang berlangsung dalam suatu masyarakat demokratis. Prinsip dasar dalam menjalankan pelayanan publik, yang perlu dijiwai dan dijalankan oleh setiap pelayan publik yaitu bahwa setiap warga negara harus dilayani secara sama dan tidak memihak, pelayanan tersebut harus dicapai dengan menghormati dan berlandaskan pada lembaga-lembaga pemerintahan, dan administrasi internal di dalam lembaga-lembaga pemerintah tersebut harus konsisten dengan cara layanannya.

Tugas pelayanan pemerintahan dalam proses pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat dapat berfungsi optimal apabila organisasi pemerintah pemberi layanan telah mempunyai mekanisme dan standar pelayanan tertentu. Mekanisme pelayanan dimaksud harus menjamin terciptanya makna pemerintahan yang responsif, yakni sosok pemerintahan yang sensitif, akomodatif, dan antisipatif terhadap kebutuhan, keinginan, aspirasi, kepentingan, cita-cita, harapan, motivasi, tuntutan dan keluhan masyarakat serta bertanggung jawab kepada rakyat atas pelaksanaan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.


(10)

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan bagian kewenangan penting bagi pemerintah khususnya di daerah sehingga keberhasilan dalam membangun pelayanan publik secara professional, efisien, efektif dan akuntabilitas akan mengangkat citra positif pemerintah kabupaten/kota di mata warga masyarakat pada era otonomi seperti sekarang ini.

Hakekat dan tujuan otonomi daerah yang dilaksanakan pada saat ini adalah salah satunya mendekatkan pemerintah pada pelayanan publik dan peningkatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan yang diberikan lebih efisien dan responsif terhadap potensi, kebutuhan, maupun karakteristik di daerah masing-masing. Caranya ditempuh melalui peningkatan hak dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengelola rumah tangganya sendiri sesuai dengan kondisi, potensi dan keanekaragaman wilayahnya sehingga dapat pula memacu pembangunan di setiap lembaga-lembaga pemerintahan daerah, tetapi tetap dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Implementasi otonomi daerah mampu mendorong daerah berkembang dengan inisiatifnya sendiri termasuk menumbuhkan partisipasi masyarakat, akuntabilitas, transparansi, dan komitmen yang kuat untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. Dengan diberlakukannya otonomi daerah ini maka daerah dituntut untuk mampu menyelenggarakan pelayanan di bidang pemerintahan baik yang wajib maupun pilihan. Di dalam penjelasan Undang – Undang Otonomi Daerah No. 32 tahun 2004 ada 2 macam urusan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah yaitu urusan wajib dan pilihan.


(11)

Sedangkan di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 32 Ayat (2) disebutkan bahwa urusan wajib pemerintah daerah adalah :

- Pendidikan - Kesehatan

- Pekerjaan Umum - Perpustakaan - Perumahan Rakyat - Penataan Ruang

- Perencanaan Pembangunan - Perhubungan

- Lingkungan Hidup - Pertanahan

- Kependudukan dan Catatan Sipil

- Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera - Sosial

- Ketenagakerjaan

- Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

- Penanaman Modal - Kebudayaan

- Kepemudaan dan Olah Raga - Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri - Otonomi daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian - Ketahanan Pangan

- Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

- Statistik - Kearsipan

- Komunikasi dan Informatika

Sedangkan pada ayat (3) disebutkan bahwa urusan pilihan pemerintah daerah adalah :

- Pertanian - Kehutanan

- Energi dan Sumber Daya Mineral

- Pariwisata

- Kelautan dan Perikanan - Perdagangan

- Industri

- Ketransmigrasian

Urusan wajib adalah suatu unsur pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan dasar sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintah yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah bersangkutan.


(12)

Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 disebutkan bahwa Perpustakaan Umum (public libraries) merupakan salah satu urusan wajib pemerintahan daerah. Sebagai urusan wajib, Perpustakaan Umum memiliki tugas pokok dan fungsi utamanya adalah menghimpun (to collect), memelihara, melestarikan (to preserve), mengolah dan menyajikan (to make

available) informasi serta memberdayakannya (to empower) kepada seluruh

lapisan masyarakat. Perpustakaan umum menjalankan perannya sebagai suatu lembaga yang netral di dalam masyarakat. Dalam arti, perpustakaan umum menyediakan informasi tentang isu-isu muktakhir sehingga sering dijadikan tempat bahan rujukan dalam mencari informasi, dan masyarakat pun dapat memberdayakan diri mereka sendiri melalui perpustakaan dengan mendapatkan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesi dan bidang tugas masing-masing yang pada akhirnya bermuara pada tumbuhnya warga masyarakat yang berinformasi dengan baik, berkualitas, dan demokratis. Kegiatan utama di perpustakaan umum adalah melayani masyarakat sebagai pengguna perpustakaan.

Secara umum pelayanan salah satu kegiatan perpustakaan yang penting dan harus dilakukan secara baik. Pelayanan dilakukan pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan tugas pokok organisasi. Banyak perpustakaan umum di Negara kita yang sudah berkembang tetapi ada juga beberapa perpustakaan umum yang belum berkembang dengan memuaskan, hal ini dapat dilihat bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum pernah ke perpustakaan umum. Perpustakaan umum mungkin belum berhasil menarik perhatian masyarakat untuk mengunjunginya atau sebaliknya apabila perpustakaan umum dapat memberi


(13)

pelayanan yang baik dan bermanfaat maka masyarakat akan tersadar akan pentingnya keberadaan perpustakaan bagi mereka.

Keberhasilan perpustakaan umum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari masyarakat dan pelayanan yang diberikan secara efektif dan efisien. Kebutuhan masyarakat akan informasi menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan oleh perpustakaan umum. Dan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat tersebut maka perencanaan pada bidang pelayanan perpustakaan umum akan lebih bersifat strategis.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan meneliti mengenai bagaimana peranan perpustakaan umum dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Sehingga dari permasalahan di atas penulis mengambil judul penelitian yaitu “PERANAN PERPUSTAKAAN UMUM

DALAM MENYELENGGARAKAN PELAYANAN PUBLIK KEPADA

MASYARAKAT KOTA MEDAN (STUDI PADA KANTOR

PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN)”.

1.2 Perumusan Masalah

Untuk mempermudah di dalam penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan secara jelas mengenai masalah di atas sehingga proses penyajian benar-benar terarah dalam menginterpretasikan fakta dan datanya. Untuk itu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah peranan

Perpustakaan Umum dalam menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat kota Medan.”


(14)

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan judul yang dikemukakan maka tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana peranan Kantor Perpustakan Umum Kota Medan dalam menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat kota Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana dampaknya pada masyarakat Kota Medan.

. 1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait. Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak Universitas Sumatera Utara (USU), khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dapat digunakan untuk memperkaya referansi karya ilmiah menyangkut pelayanan publik pada Departemen Ilmu Administrasi Negara. Dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan yang berguna bagi pembacanya.

2. Bagi pihak Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan, dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan atau tambahan informasi mengenai pelayanan publik.

3. Bagi pihak Masyarakat, dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan agar masyarakat sendiri dapat lebih berpartisipasi/ikut


(15)

serta dalam pelayanan publik dan dapat memberdayakan Perpustakaan Umum Kota Medan.

4. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan penulis di dalam bidang pelayanan publik dan dapat melatih penulis untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan di FISIP Universitas Sumatera Utara serta penulis dapat mengembangkan dan meningkatakan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah ini.

1.5 Kerangka Teori.

Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian. (Arikunto, 2000 : 92)

Untuk menerangkan Peranan Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dalam menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat kota Medan maka penulis membuat kerangka teori yang penulis kutip dari berbagai teori para ahli.

1.5.1. Perpustakaan Umum 1.5.1.1. Definisi

Pengertian Perpustakaan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan adalah intitusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,


(16)

informasi, dan rekreasi para pemustaka (pengguna perpustakaan). Sedangkan pengertian Perpustakaan Umum Menurut Undang-Undang tersebut adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, agama, ras, dan status sosial-ekonomi.

Menurut Sutarno NS (2003 : 2) Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena melayani semua lapisan masyarakat dengan menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, strata sosial, dan umur.

Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan. (Sulistyo, 1992 : 25)

Menurut UNESCO PUBLIC LIBRARY MANIFESTO (November 1964), perpustakaan umum dinyatakan sebagai berikut : “The public library is the

local centre of information, making all kinds of knowledge and information readily available to its users… The public library, the local gateway to knowledge, provides a basic condition for lifelong learning, independent decision-making and culture development of the individual and socialgroups. (Sutarno NS,

2006 : 38)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan umum merupakan

human investment dan future investment, yaitu kegiatan untuk mempersiapkan


(17)

dengan dibekali ilmu pengetahuan yang luas, keterampilan memadai, dan sikap mandiri. Perpustakaan umum menyediakan bahan bacaan dan melayani semua orang, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, usia lanjut, laki-laki dan perempuan serta para penyandang cacat. Perpustakaan Umum sebagai salah satu pusat informasi dan ilmu pengetahuan akan selalu diperlukan masyarakat.

Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang ada dan dikembangkan di Indonesia. Sebuah perpustakaan umum sering diumpakan sebagai Universitas Rakyat. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat. Sebab posisi perpustakaan umum dalam upaya menunjang mencerdaskan kehidupan masyarakat sangat strategis, karena fungsinya melayani semua lapisan masyarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan dengan mudah dan sederhana (tanpa membayar).

Perpustakaan Umum berada di tiga tingkatan pemerintahan yakni : 1. Perpustakaan Umum Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. 2. Perpustakaan Umum Kecamatan

3. Perpustakaan Umum Desa / Kelurahan.

Perpustakaan Umum tersebut milik pemerintah daerah yang bersangkutan. Sumber dana pembiayaan dari dana umum, yang berasal dari APBD. Tugas dan fungsinya memberikan layanan kepada seluruh lapisan


(18)

masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki.

1.5.1.2. Visi dan Misi

Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi di masa depan. (Sutarno MS, 2006 : 50). Jadi Visi dapat diartikan sebagai suatu konsep filosofi tentang kemampuan untuk melihat dan memperkirakan gambaran masa depan yang akan diwujudkan. Gambaran tentang cita-cita yang akan dicapai pada suatu periode tertentu menurut perhitungan rasional sesuai dengan kemampuan yang ada sekarang sehingga diharapkan adalah suatu keadaan yang lebih baik dibandingkan yang telah dan sedang dihadapi.

Misi adalah suatu tugas yang dirasakan sebagai suatu kewajiban untuk melakukan demi terselengaranya atau terlaksanakannya kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. (Sutarno, 2003 : 9)

Menurut Sutarno (2003 : 9) Visi Perpustakaan Umum yaitu terciptanya masyarakat informasi atau masyarakat cerdas. Sedangkan misi perpustakaan umum menurut Blasius Sudarsono ( 2006:160) yaitu terdiri dari :

a) Menciptakan dan menguatkan kebiasaan membaca sejak usia dini. b) Mendukung pelaksanaan bagi pendidikan formal maupun bagi

perorangan yang belajar mandiri.

c) Memberikan peluang bagi pengembangan kreativitas perorangan. d) Merangsang imajinasi serta kreativitas anak dan kaum muda.


(19)

e) Mempromosikan warisan budaya, penghargaan atas seni, penemuan ilmiah dan inovasi.

f) Menyediakan akses pada ekspresi budaya dan semua pertunjukan seni.

g) Membina dialog antar budaya dan mendukung keanekaragaman budaya.

h) Membantu budaya lisan

i) Menjamin akses atas semua jenis informasi kemasyarakatan bagi semua warga.

j) Menyediakan cukup informasi bagi perusahaan, asosiasi, dan kelompok pemerhati setempat.

k) Memberi kemudahan dalam pengembangan keterampilan akan ketidakbutaan informasi komputer.

l) Membantu dan aktif dalam kegiatan pemberantasan buta huruf pada semua tingkatan umur, dan bahkan memulainya apabila diperlukan.

1.5.1.3. Strategi

Stategi adalah suatu rencana yang matang dan sangat cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran, target atau tujuan. Agar dalam penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan umum dapat berjalan optimal, maka diperlukan strategi yang jitu.


(20)

Strategi perpustakaan umum adalah : (Sutarno, 2003 : 9)

a) Pembinaan dan pengembangan perpustakaan umum menjadi kewajiban dan tanggung jawab pemerintah daerah dan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta.

b) Perpustakaan umum merupakan salah satu lembaga pelayanan publik di bidang informasi, ilmu pengetahuan/pendidikan, rekreasi, teknologi, dan budaya.

c) Layanan yang diberikan bersifat sosial, nirlaba, dan tidak komersil/tidak mencari keuntungan.

d) Penerapan sistem demokrasi informasi, maksudnya memberikan persamaan hak, kesempatan, dan fasilitas secara bebas, sama, adil, dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat.

e) Prinsip yang diterapkan adalah “melayani bukan dilayani”. Dengan semangat pengabdian sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kewajibannya.

f) Untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan, dibutuhkan masukan, saran, dan peran serta masyarakat sesuai dengan system dan prosedur yang berlaku.

g) Menjalin, dan mengembangkan mitra kerja dengan berbagai pihak yang mempunyai keterkaitan kegiatan.

h) Memberikan kesempatan dan fasilitas kepada anggota dan pengunjung perpustakaan untuk menampung, memupuk, mengembangkan dan menyalurkan bakat, minat dan kemampuan


(21)

(ajang prestasi dan kreativitas) melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat.

1.5.1.4. Tugas dan Fungsi

Tugas pokok perpustakaan menurut Sutarno (2006 : 53) adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatan, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Sedangkan tugas Perpustakaan umum menurut Sutarno (2003 :14) yaitu melayani masyarakat dan kedinasan dalam bidang pustaka dan informasi.

Fungsi dari perpustakaan umum adalah :

a) Pengaturan dan pendayagunaan bahan pustaka dan informasi sebagai pusat sumber belajar, layanan informasi, penelitian dan penumbuhan minat, gemar serta budaya membaca bagi seluruh lapisan masyarakat.

b) Pemeliharaan dan Pelestarian Bahan Pustaka dan Informasi c) Penghimpunan dan Pengolahan Bahan Pustaka dan Informasi d) Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga.

e) Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi sarana prasarana.


(22)

1.5.2. Pelayanan Publik 1.5.2.1. Defenisi

Pelayanan publik menurut keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Ratminto, 2007 : 5)

Pelayanan publik adalah berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa (Napitupulu, 2007 : 165). Sedangkan pengertian pelayanan publik yang lainnya adalah pemberian layanan (melayani) kepeluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. (Kurniawan, 2005 : 4)

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan dapat juga disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.


(23)

Hakikat pelayanan publik menurut keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003 adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. (Ratminto, 2007 : 19). Sedangkan tujuan dari pelayanan publik adalah memuskan dan atau sesuai dengan keinginan masyarakat/pelanggan pada umumnya. (Tjandra, 2005 : 3)

Pelayanan publik harus diberikan secara prima serta sesuai dengan tujuan dari kebijakan otonomi daerah. Untuk dapat memberikan pelayanan publik yang prima oleh pegawai setidaknya tergantung pada 2 (dua) faktor yaitu Pertama, dukungan aparatur birokrasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Kedua, faktor kepemimpinan kepala daerah yang mendorong dan memacu agar aparaturnya bekerja maksimal sebagai abdi masyarakat dengan

melakukan inovasi-inovasi untuk menggerakan roda pemerintahan. (Romli, 2007 : 72)

1.5.2.2. Asas Pelayanan Publik

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna jasa, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan sebagai berikut :

a) Transparansi

Maksud dari transparansi adalah pelayanan yang diberikan harus bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang


(24)

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti

b) Akuntabilitas

Pelayanan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c) Kondisional

Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan efektif.

d) Partisipatif

Pelayanan tersebut harus dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

e) Kesamaan Hak

Penyelenggara pelayanan di dalam memberikan pelayanan tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan status ekonomi.

f) Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.


(25)

1.5.2.3. Kualitas Pelayanan Publik

Pada dasarnya dalam memberikan pelayanan harus memperhatikan aspek kualitas untuk meningkatkan kepuasan masyarakat. Untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh para pelayan publik yang di ukur melalui kriteria-kriteria sebagai berikut (Napitupulu, 2007 : 173) :

a) Credibility

Yaitu kemampuan dan keandalan aparat menyediakan pelayanan yang terpercaya dan jujur. Hal ini mencakup nama instansi, reputasi, karakteristik dan interaksi pelanggan.

b) Security

Yaitu pelayanan yang diberikan bebas dari bahaya dan keraguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik, keamanan financial dan kerahasiaan.

c) Accessibility

Yaitu pelayanan tersebut mudah dihubungi dan didatangi. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, dan saluran komunikasi yang mudah dihubungi.

d) Communications

Yaitu kemampuan mendengarkan konsumen dan dapat memberikan informasi yang jelas serta selalu mendengarkan saran dan keluhan.


(26)

e) Understanding the costumers

Yaitu kemampuan memahami dan menangani kebutuhan konsumen f) Tangibles

Yaitu kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, peralatan, dan karyawan.

g) Reliability

Yaitu kemampuan menghasilkan jasa sesuai janji, teliti dan dapat diandalkan.

h) Responsiveness

Yaitu kesanggupan membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat, tepat serta tanggap terhadap keinginan konsumen

i) Competence

Yaitu aparat harus memiliki keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan jasa.

j) Courtesy

Yaitu kemampuan dan keramahan serta sopan santun aparat dalam meyakinkan konsumen serta kemampuan untuk penuh perhatian terhadap konsumen serta memiliki jiwa yang bersahabat.

Sedangkan menurut Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, meliputi :


(27)

a) Kesederhanaan/mudah dilaksanakan, yaitu prosedur atau tata cara pelayanan umum harus di desain sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan pelayanan umum menjadi mudah, lancer, cepat tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. b) Kejelasan/transaparan, yaitu bahwa pelanggan mengetahui seluruh

informasi yang mereka butuhkan secara jelas dan pasti tentang : tatacara, rincian biaya, dan cara pembayarannya, siapa yang bertanggung jawab, kejelasan produk maupun tempat pengaduan. c) Akurasi, bahwa produk diterima secara benar, tepat ukuran.

d) Jaminan keamanan, bahwa proses dan produk pelayanan publik memberikan jaminan keamanan (kerahasiaan) dan jaminan legalitas/kepastian hukum.

e) Tanggung jawab, bahwa dalam proses pelayanan ada yang bertanggung jawab atas proses, output maupun bila terjadi sengketa.

f) Kelengkapan sarana, yaitu tersedianya sarana maupun prasarana kerja termasuk tersedianya teknologi informasi.

g) Kemudahan akses, meliputi keterjangkauan lokasi pelayanan, kemudahan mengakses informasi, maupun kemudahan mengakses pelayanan tanpa ada perlakuan yang berbeda

h) Responsivitas (keramahan, kesopanan, dan kedisiplinan) meliputi sikap ramah, sopan dalam pelayanan serta sikap tanggap terhadap kepentingan pelanggan.


(28)

i) Kenyamanan, adalah kondisi yang mendukung dalam proses pelayanan sehingga pelanggan, atau pengguna jasa merasa nyaman (meliputi pengaturan, kelengkapan fasilitas pendukung).

1.5.2.4. Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.

Standar pelayanan meliputi : a) Prosedur Pelayanan

Setiap pelayanan publik yang diberikan harus memiliki prosedur pelayanan yang harus ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan termasuk dalam hal ini adalah pengaduan, yaitu jika terdapat ketidakcocokan di dalam prosedur tersebut.

b) Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan.

c) Biaya Pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.


(29)

d) Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

e) Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.

f) Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

1.5.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Publik

Menurut Moenir agar pelayanan dapat memuaskan orang atau kelompok orang lain yang dilayani, maka perlu yang bertugas melayani harus memenuhi 4 (empat) kriteria pokok yaitu : (Tangkilisan, 2005 : 208)

a) Tingkah laku yang sopan.

b) Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan.

c) Waktu menyampaikan yang cepat dan tepat. d) Keramah-tamahan.

1.5.2.6. Kelompok Pelayanan Publik


(30)

a) Kelompok pelayanan administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik. Misalnya : status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang, KTP (Kartu Tanda Penduduk), Akte Kelahiran dan lain-lain.

b) Kelompok pelayanan barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik. Misalnya : jaringan listrik, telepon, air bersih dan lain-lain.

c) Kelompok pelayanan jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasayang dibutuhkan oleh publik. Misalnya : pendidikan (sekolah dan perpustakaan), kesehatan, transportasi, pos, dan lain-lain.

1.5.2.7. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Pola pelayanan terdiri dari empat bentuk yaitu : a) Fungsional

Pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan.

b) Terpusat

Pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang bersangkutan.


(31)

c) Terpadu

Pola penyelenggaraan pelyanan publik terpadu dibedakan menjadi : I. Terpadu satu atap

Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melalui beberapa pintu. Terhadap jenis pelayanan yang sudah dekat dengan mayarakat tidak perlu disatuatapkan.

II. Terpadu satu pintu

Pola Pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu. d) Gugus Tugas

Petugas pelayanan publik secara perorangan atau dalam bentuk gugus tugas ditempatkan pada instansi pemberi pelayanan dan lokasi pemberian pelayanan tertentu.

1.5.2.8. Biaya Pelayanan Publik

Penetapan biaya pelayanan publik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Tingkat kemampuan dan daya beli masyarakat b) Nilai/harga yang berlaku atas barang dan atau jasa


(32)

c) Rincian biaya harus jelas untuk jenis pelayanan publik yang memerlukan tindakan seperti penelitian, pemeriksaaan, pengukuran, dan pengajuan.

d) Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan memperhatikan prosedur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.5.3.9. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik, dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut (Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004) :

a) Pengawasan melekat yaitu pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b) Pengawasan fungsional yaitu pengawasan yang dilakukan oleh

aparat pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c) Pengawasan masyarakat yaitu pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat, berupa laporan atau pengaduan masyarakat tentang penyimpangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

1.5.3. Pelayanan/Layanan Perpustakaan Umum

Layanan merupakan salah satu kegiatan utama di perpustakaan umum. Layanan tersebut merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat, dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan


(33)

perpustakaan. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai perpustakaan.

Pelayanan publik yang dilakukan oleh perpustakaan umum dapat dikatakan sebagai layanan prima yaitu cepat, tepat, mudah, sederhana, dan murah, serta memuaskan pemakai masyarakat. Prinsip layanan publik perpustakaan adalah layanan jasa, sehingga yang paling penting adalah bagaimana menciptakan kepercayaan, kepuasan, ketepatan, dan kecepatan.

Koleksi bahan pustaka yang sudah tersedia harus didayagunakan untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat pemakai. Harus diusahakan agar semua warga masyarakat dapat menggunakan perpustakaan dan bahan pustaka yang disediakan. Agar koleksi perpustakaan dibaca dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat maka perpustakaan harus menyediakan berbagai macam / jenis layanan, beserta sarana dan prasarana yang sesuai, praktis dan ekonomis, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat menggunakan koleksi. Pendayagunaan koleksi ini sangat diperlukan karena kegiatan ini adalah upaya perpustakaan merumuskan berbagai ketentuan kebijakan yang akan diterapkan pada layanan, merancang dan menyiapkan system layanan yang tepat beserta sarana dan prasarananya. Selanjutnya berusaha mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat, sebelum dan ketika memberikan layanan tersebut.

Jenis layanan informasi kepada masyarakat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


(34)

a) Menyusun rencana operasional layanan informasi. Meliputi jenisnya, sistemnya, peraturan tata tertib, kebutuhan biaya, dan peralatan tenagamya, serta penentuan fokus atau segmen pemakai. b) Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pemakai jasa

perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasi.

c) Layanan perpustakaan keliling. d) Layanan rujukan.

e) Penelusuran literatur adalah kegiatan mencari atau menentukan kembali semua kepustakaan yang pernah terbit atau pernah ada mengenai suatu bidang tertentu.

f) Layanan bahan pandang dengar. g) Menyediakan bahan pustaka.

h) Bimbingan pemakai adalah kegiatan yang bermaksud memberikan panduan, penjelasan tentang penggunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan.

i) Layanan bercerita pada anak-anak j) Membina kelompok pembaca.

k) Menyebarkan informasi terbaru/kilat.

l) Membuat analisis kepustakaan adalah kegiatan membuat karangan/tulisan baru yang diperoleh dengan jalan mengkaji dan mensarikan kepustakaan yang ada tentang suatu bidang tertentu


(35)

untuk keperluan pengguna. (resensi, tinjau kepustakaan, dan informasi teknis)

m) Membuat statistik layanan informasi kepada masyarakat.

Menurut Sutarno (2003 : 121), layanan publik yang dilakukan oleh perpustakaan umum adalah :

a) Merumuskan berbagai ketentuan/kebijakan layanan.

b) Merancang jenis layanan yang akan diterapkan dan menyiapkan tenaga serta sarana prasarananya untuk penerapannya.

c) Pembuatan pedoman dan tata tertib penggunaan perpustakaan secara tertulis (misalnya brosur/leaflet) yang kemudian disebarkan kepada masyarakat.

d) Melakukan promosi.

Pelayanan publik yang diberikan oleh perpustakaan umum mempunyai karakteristik yaitu :

a) Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan/yang dikehendaki masyarakat pemakai.

b) Berorientasi kepada pemakai.

c) Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. d) Berjalan mudah dan sederhana.

e) Murah dan ekonomis.


(36)

g) Bervariatif.

h) Mengundang rasa ingin kembali. i) Ramah tamah.

j) Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.

k) Mengembangkan hal-hal yang baru/inovatif.

l) Mampu berkompetisi dengan layanan di bidang yang lain.

m) Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri.

Ketentuan-ketentuan yang dtetapkan bagi pemakai layanan perpustakaan umum adalah :

a) Siapa sajakah warga masyarakat yang akan di layani.

b) Luas atau batas-batas wilayah pemukiman yang akan dilayani. c) Apakah menggunakan akses terbuka atau akses tertutup. d) Syarat-syarat pendaftaran menjadi anggota perpustakaan. e) Bahan pustaka yang boleh dan atau tidak boleh dipinjam.

f) Sanksi bagi keterlambatan pengembalian, menghilangkan dan merusak buku.

g) Jenis-jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. h) Penerapan otomasi.


(37)

1.6 Defenisi Konsep

Menurut Masrin Singarimbun dan Sofian Effendi (1982 : 17) Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan defenisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama.

Defenisi konsep di dalam penelitian ini adalah :

(i.) Perpustakaan umum adalah lembaga teknis pemerintahan daerah dan lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena melayani semua lapisan masyarakat dengan menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, strata sosial, dan umur.

(ii.) Pelayanan Publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(iii.) Pelayanan perpustakaan umum adalah kegiatan perpustakaan untuk melayani masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan akan informasi.


(38)

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi opersional bertujuan untuk mempermudah uraian konsep yang sudah ada, lalu dirumuskan ke dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan operasional dari suatu penelitian.

Adapun yang menjadi defenisi dalam penelitian ini adalah :

1. Perpustakaan Umum, yang dapat diukur melalui indikator sebagai berikut : a) Fungsi dan peranan Perpustakaan Umum

b) Kewenangan Perpustakaan Umum c) Program-program Perpustakaan Umum

d) Mekanisme kerja untuk pelayanan publik Perpustakaan Umum.

e) Hubungan atau mitra kerjasama Perpustakaan Umum dengan masyarakat dan lembaga-lembaga yang berkaitan. 2. Pelayanan publik, yang dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :

a) Prosedur Pelayanan, yaitu kesederhanaan dan

kejelasan/transparansi prosedur pelayanan yang harus ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan. Prosedur yang diberikan tidak berbelit-belit dan masyarakat mengetahui secara pasti mengenai informasi yang mereka butuhkan mengenai tata cara, siapa yang bertanggung jawab, dan tempat informasi pengaduan.

b) Waktu penyelesaian, yaitu ketepatan/kepastian waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan.


(39)

c) Biaya Pelayanan, yaitu kejelasan rincian biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.

d) Produk Pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan atau akurasi.

e) Sarana dan prasarana, yaitu kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik termasuk tersedianya teknologi informasi sehingga memberikan kondisi yang nyaman dan mendukung proses pelayanan.

f) Kompetensi petugas pemberi pelayanan, yaitu kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan atau respinsivitas.

g) Kemudahan akses, meliputi keterjangkauan lokasi pelayanan, kemudahan mengakses informasi, maupun kemudahan mengakses pelayanan tanpa ada perlakuan yang berbeda.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini dibuat untuk menjelaskan secara garis besar mengenai isi dari penelitian yang penulis susun ini. Sistematika penulisan penelitian yang akan penulis susun adalah sebagai berikut :


(40)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : METODELOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode dan teknik pengumpulan data, dan metode dan teknik analisa data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat mengenai profil singkat Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Berisikan data-data atau karakteristik lokasi penelitian.

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan seluruh rangkaian hasil penelitian yang dirangkum dan memuat tentang deskripsi hasil penelitian.

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang interpretasi data setelah melakukan penelitian yang menjadi pedoman untuk mengambil keputusan.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pemberian saran dari penulis yang dianggap penting.


(41)

Daftar Pustaka

Yaitu daftar bacaan atau literatur yang dipakai dan digunakan sebagai acuan dalam pembahasan penelitian.

Lampiran

Lampiran terdiri dari struktur oganisasi, dan gambar atau penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.


(42)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah – masalah atau fenomena – fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi (Nawawi, 1990:64). Sehingga penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan objek penelitian sesuai kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan, yang beralamat di Jalan Iskandar Muda No. 270 Medan.

2.3 Populasi dan Sampel A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2003 : 90)


(43)

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai dari Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dan masyarakat yang menjadi anggota perpustakaan yang berjumlah 4.680 orang, namun penulis hanya menarik dari anggota-anggota aktif yang menggunakan layanan perpustakaan setiap bulan yang diasumsikan bahwa anggota aktif tersebut adalah anggota yang rutin menerima pelayanan perpustakaan yang berjumlah 390 orang.

B. Sampel

Menurut Sugiyono (2003 : 91) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sehingga yang akan diambil sampel oleh peneliti adalah pegawai dan anggota aktif perpustakaan. Dalam hal ini pegawai digunakan sebagai key informan. Jumlah key informan yang akan diwawancarai adalah 4 orang. Dan dalam menentukan sampel anggota aktif perpustakaan, penulis mengutip pendapat Arikunto (2000 : 112) bahwa jika populasi kurang dari 100 orang maka diambil seluruhnya, namun apabila jumlah populasi lebih dari 100 orang maka sampel diambil sebesar 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih dari keseluruhan populasi. Dan untuk sampel anggota perpustakaan diambil 10% dari 390 orang = 39 orang dan penulis menggenapinya menjadi 40 orang.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan teknik untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah Sampling Proportionate Stratified Random. Sampling


(44)

Proportionate Stratified Random adalah teknik penentuan sampel apabila populasi

mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. (Sugiyono, 2005 : 93). Perincian teknik pengambilan sampel sebagai berikut :

TABEL II.1 : Jumlah Sampel Setiap Strata

STRATA SUB POPULASI SAMPEL 10%

1-2 Tahun 115 115 : 390 X 40 = 12

3-4 Tahun 80 80 : 390 X 40 = 8

5-6 Tahun 92 92 : 390 X 40 =9

7 Tahun ke atas 103 103 : 390 X 40 =11 JUMLAH SAMPEL 40 ORANG

Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

I. Key Informan yang terdiri dari 4 orang yaitu

1. Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan 1 orang. 2. Kepala Seksi Pembinaan Layanan Pustaka dan Informasi

Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan 1 Orang.

3. Pegawai Staf Pembinaan Layanan Pustaka dan Informasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan 2 orang.

Pertimbangan yang diambil adalah mereka merupakan orang-orang yang mengetahui langsung mengenai pelayanan publik di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan baik itu berupa kebijakan, program


(45)

pelayanan publik, dan kegiatan pelayanan publik di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

II. Sampel kuesioner adalah anggota perpustakaan yang terdiri dari tingkatan pelajar, mahasiswa, pegawai/karyawan/wiraswasta, dan umum (pensiunan, ibu rumah tangga dan lain-lain) berjumlah 40 orang. Pertimbangan yang diambil adalah karena anggota aktif perpustakaan yang secara langsung dan rutin mendapatkan pelayanan publik dari Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

2.4 Metode atau Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis berusaha senantiasa mengoptimalkan pengetahuan apa yang telah penulis miliki demi tercapainya kelancaran penelitian melalui berbagai macam cara. Metode dan teknik yang penulis lakukan dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam rangka memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian ini adalah :

A. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian

langsung ke lokasi penelitian guna mendapatkan data yang lengkap, akurat dan tepat sesuai dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa kegiatan langsung ke lapangan, yaitu :

(i.) Observasi (Pengamatan) yaitu dengan melakukan pengamatan dan peninjauan langsung ke lapangan penelitian, dalam hal ini adalah Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.


(46)

(ii.) Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan beberapa orang atau responden yang berkaitan dengan masalah penelitian.

(iii.) Kuesioner (Angket) yaitu dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang kemudian dijawab oleh responden dengan cara memilih jawaban yang telah tersedia.

B. Pengumpulan Data Sekunder, yaitu pengumpulan data dan informasi

yang digunakan untuk melengkapi data primer. Kegiatan ini dilakukan melalui :

(i.) Studi Kepustakaan, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data-data melalui beberapa bahan bacaan (buku) yang berkaitan dengan teori yang akan penulis bahas dalam penelitian ini.

(ii.) Studi Dokumentasi, yaitu dengan menelaah catatan tertulis, dokumen dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti dan berhubungan dengan penelitian. Misalnya perundang-undangan, surat keputusan, peraturan dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah.

2.5 Metode atau Teknik Analisis Data

Metode dan teknik analisa data di penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif yaitu mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran dan penjabaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan akhirnya menarik suatu kesimpulan dari hasil penelitian.


(47)

Sebelum data di interprestasikan, terlebih dahulu disajikan jawaban responden dalam bentuk tabel tunggal (Tabel – F) kemudian diberikan nilai frekwensi masing-masing tabel. Selanjutnya disajikan analisa kategori atas variabel penelitian, dan kemudian mengajukan kesimpulan yang diperoleh dari totalitas penelitian yang sudah dilakukan.

Untuk menghitung presentase jumlah dari responden digunakan rumus :

P = f X 100% n

Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden (Hadi, 1981 : 421)

Untuk menafsirkan besar presentase data yang diperoleh dari tabel, peneliti menggunakan penafsiran menurut Supardi (1979:20) sebagai berikut : 1 - 25 % Sebahagian besar

26 - 49 % Hampir setengah 50 % Setengah

51 - 75 % Sebahagian Besar 76 - 99 % Pada umumnya 100 % Seluruhnya


(48)

BAB III

DSKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dan pegawai-pegawai Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dikatakan bahwa Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan telah melaksanakan tugas layanannya kepada masyarakat sejak tahun 1972 di bawah naungan Walikotamadya Medan. Pendirian Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan ini berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 839 / 1972 tanggal 27 Desember 1972 tentang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Kotamadya Medan berstatus sebagai Pusat Perpustakaan Umum Kotamadya Medan.

Berdirinya Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan, awalnya disambut baik dengan antusias masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan. Yang kemudian Walikota Medan mengeluarkan Surat Keputusan No. 44 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan untuk memperkuat posisi ataupun kedudukan Kantor Perpustakaan Umum sebagai unit kerja yang membantu Kepala Daerah dalam pengelolaan, pembinaan Perpustakaan Umum Kota Medan yang berstatus sebagai kantor (Eselon III).


(49)

Perpustakaan Umum Kota Medan dibina secara berkelanjutan dan terus menjalankan tugasnya dalam memberikan informasi kepada masyarakat dengan tidak membedakan agama, suku dan ras dalam hal :

• Mencerdaskan kehidupan bangsa

• Meningkatkan dan memperluas wawasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitasnya dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

• Memberantas kebodohan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

3.1.2. Visi dan Misi

Visi dan Misi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan yaitu :

Visi :

Mewujudkan masyarakat Kota Medan gemar membaca dan cinta buku, sehingga masyarakat Kota Medan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), berdisiplin dan berkesadaran hukum dan lingkungan, bertakwa, mandiri, beraklak mulia,cinta tanah air serta pemberdayaan kelurahan.

Misi :

• Menyebarkan informasi ke seluruh lapisan masyarakat Kota Medan, sehingga menciptakan masyarakat yang kaya akan informasi dan ilmu pengetahuan.


(50)

• Menjadi tempat untuk mengumpulkan / menyimpan serta melestarikan semua hasil penerbitan agar dapat diketahui dan digunakan oleh masyarakat.

• Memberikan hiburan rekreasi batin pada masyarakat pembaca melalui bacaan sastra, agama, buku fiksi dan non fiksi.

• Sebagai tempat melakukan penelitian melalui penelusuran informasi.

• Mendidik masyarakat Kota Medan akan bertanggung jawab dan tugasnya sebagai warga masyarakat Kota Medan yang baik melalui bahan bacaan.

3.1.3. Tugas Dan Fungsi

Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kepustakaan. Sedangkan fungsi dari Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan yaitu :

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Perpustakaan. b. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, perawatan dan

penyajian bahan perpustakaan serta karya rekam.

c. Melaksanakan penyusunan bibliografi abstrak dan literatur sekunder serta penyelenggaraan pelayanan kepustakaan.

d. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.


(51)

Kepala

Perpustakaan

Seksi Pembinaan

Koleksi

Seksi Pembinaan

Layanan Pustaka

Informasi

Kelompok

Pustakawan

Bagian Tata

Usaha

3.1.4. Struktur Organisasi

BAGAN III.1 Susunan Organisasi

Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan


(52)

Sebagai mana diatur dalam Keputusan Walikota Medan No. 44 Tahun 2001, Kantor Perpustakaan Umum merupakan unit kerja Pemerintah Kota Medan yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Adapun susunan organisasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan adalah sebagai berikut :

a. Kepala Kantor

b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi-Seksi terdiri dari

1. Seksi Pembinaan Koleksi

2. Seksi Pembinaan Layanan Pustaka Informasi d. Kelompok Jabatan Fungsional (Pustakawan)

Untuk memungkinkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan sesuai Keputusan Walikota Medan No. 44 Tahun 2001, Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan memiliki uraian tugas pokok dan fungsi untuk masing-masing perangkat kerja, Dinas Kependudukan Kota Medan terdiri dari :

1. Kepala Kantor

Kepala Kantor memiliki tugas membantu Walikota dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kepustakaan dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.


(53)

2. Sub Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok di bidang ketata usahaan yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

1. Menyiapkan rencana dan program kerja

2. Mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggan dan pengadaan barang kantor.

3. Mengelola urusan administrasi kepegawaian

4. Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta rencana penyusunan laporan keuangan.

5. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya.

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.


(54)

3. Seksi Pembinaan Koleksi

Seksi Pembinaan Koleksi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Seksi Pembinaan Koleksi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kantor di bidang koleksi perpustakaan yang meliputi penyelesaian dan pemeriksaan koleksi perpustakaan.

Untuk melaksanakan tugas, Seksi Pembinaan Koleksi mempunyai fungsi : a. Menyiapkan rencana dan program kerja.

b. Melaksanakan penyeleksian dan membuat daftar bahan pustaka. c. Memesan dan membeli bahan pustaka.

d. Menyampul bahan pustaka, menyiapkan dan menyusun kartu catalog sesuai dengan koleksi perpustakaan.

e. Membuat label, memeriksa, mencatat bahan pustaka dalam buku induk. f. Melaksanakan penyusunan, pemilahan dan penyimpanan arsip serta

menyiangi bahan pustaka.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Seksi Pembinaan Layanan Pustaka Informasi

Seksi Pembinaan Layanan Pustaka Informasi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.


(55)

Seksi Pembinaan Layanan Pustaka Informasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kantor di bidang pembinaan layanan pustaka informasi

Untuk melaksanakan tugas, Seksi Pembinaan Layanan Pustaka Informasi mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan rencana dan program kerja

b. Membina, mengembangkan perpustakaan sekolah, perpustakaan kelurahan, perpustakaan keliling dan perpustakaan pada unit-unit kerja lainnya.

c. Menata ruangan perpustakaan, melayani anggota baru dan lama serta melaksanakan kegiatan administrasi peminjam buku.

d. Memasyarakatkan perpustakaan.

e. Membuat daftar statistik peminjam, pengunjung, dan buku yang dipinjam.

f. Melayani Referensi, Riset, dan Story Talking serta Book Talking. g. Menata/menyusun bahan pustaka di rak/lemari.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Kelompok Jabatan Fungsional/Pustakawan

Kelompok jabatan fungsional / Pustakawan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Perpustakaan Umum sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.


(56)

3.1.5. Profil Kepegawaian

Pegawai Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan :

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 17 Orang, yang terdiri dari :

• Kepala Kantor : 1 Orang

• Kepala Sub Bagian Tata Usaha : 1 Orang

• Kesi Pembinaan Koleksi : 1 Orang

• Kasi Pembinaan Layanan Pustaka Informasi : 1 orang

• Pegawai : 13 Orang

TABEL III.2 PROFIL KEPEGAWAIAN

NO URAIAN JUMLAH/ORANG 1 Jumlah Pegawai 17

2 Kualifikasi Pendidikan

SD sederajat 1

SLTP sederajat 1

SLTA sederajat 4

D1, D2, D3 sederajat 6

S1 sederajat 5

S2 sederajat -

3 Pangkat/Golongan

Golongan I 1

Golongan II 6

Golongan III 9

Golongan IV 1

Jumlah Pejabat Struktural 4

Jumlah Pejabat Fungsional 2

Sumber : Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan

Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa jumlah pegawai Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan sebanyak 17 orang, dengan kualifikasi pendidikan formal tingkat SLTA sebanyak 4 orang, Diploma sebanyak 6 orang dan tingkat S1 berjumlah 5 orang, sedangkan tingkat SD dan SLTP masing-masing


(57)

1 orang, sedangkan yang telah mengikuti pendidikan teknis perpustakaaan sebanyak 3 orang.

Kemudian bila dilihat dari sisi jabatan yang ada, jabatan struktural sebanyak 4 orang dan jabatan fungsional sebanyak 2 orang. Spesifikasi golongan IV sebanyak 1 orang, III sebanyak 9 orang, golongan II sebanyak 6 orang dan golongan I sebanyak 1 orang.

Keadaan ini dapat diinterpretasikan bahwa kualitas SDM aparatur Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan sedah cukup memadai, di mana tingkat pendidikan formal rata-rata di atas pendidikan SLTA.

3.1.6. Gedung. Koleksi dan Pengunjung/Anggota Keadaan gedung dan perlengkapan :

Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan terletak di Jalan Iskandar Muda No. 270 Medan Petisah dengan luas tanah ± 450 M². Ruangan yang tersedia di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan yaitu :

• Ruang Kepala Kantor

• Ruang Tata Usaha

• Ruang Pengolahan Koleksi

• Ruang Pelayanan

• Ruang Sirkulasi

• Ruang Baca Umum

• Ruang Referensi

• Ruang Terbitan Berkala


(58)

Jam Operasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan :

Senin- Kamis : 08.00 – 16.00 WIB Jumat : 08.00 – 15.30 WIB Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB

Koleksi :

Koleksi Perpustakaan yang telah dimiliki oleh Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan adalah :

a. TABEL III.3

JUMLAH KOLEKSI

NO JENIS JUDUL EKSEMPLAR

1 Koleksi Umum 4.409 13.226

2 Koleksi Referensi 2.204 8.347

3 Koleksi Perpustakaan Keliling

2.314 6.938

JUMLAH 8.925 28.511

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan memiliki koleksi ruang umum sebanyak 4.409 Judul / 13.226 Eksemplar dimana koleksi tersebut yang dapat dipinjam oleh anggota perpustakaan dan dapat dibaca oleh pengunjung perpustakaan. Di ruang referensi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan terdapat koleksi berjumlah 2.204 Judul / 8347 Eksemplar dimana koleksinya yang hanya dapat diaca di tempat tidak dapat dipinjam. Dan untuk koleksi perpustakaan keliling yang dimiliki oleh Kantor Perpustakaan


(59)

b. BAGAN III.2

KOLEKSI UMUM

Jumlah koleksi 4.409 Judul / 13.226 Eksemplar, dengan komposisi :

Karya Umum (793 Eks) Filsafat (332 Eks) Ilmu Sosial (1.455 Eks) Bahasa (881 Eks) IPA/MM (1.022 Eks) Ilmu Terapan (2.379 Eks) Seni/Budaya (699 Eks) Kesusastraa (629 Eks) Sejarah (1.691 Eks) Agama (841 Eks) Cerita (2.504 Eks) TABEL III.4 Jumlah Koleksi umum per bidang (penjelasan diagram)

NO BIDANG JUMLAH

(EKSEMPLAR)

1 Karya Umum 792

2 Filsafat 332

3 Ilmu Sosial 1.455

4 Bahasa 881

5 IPA / MM 1.022

6 Ilmu Terapan 2.379

7 Seni / Budaya 699

8 Kesusastraan 629

9 Sejarah 1.691

10 Agama 841

11 Cerita 2.504


(60)

c. BAGAN III.3

KOLEKSI REFERENSI

Jumlah koleksi 2.204 Judul / 8.347 Eksemplar, yang terdiri dari ensiklopedia, kamus, himpunan peraturan dan undang-undang, biografi dan otobiografi, dan koleksi khusus / daerah.

Kamus (754 Eks)

Ensiklopedia (1.189 Eks) Peraturan/UU ( 728 Eks) Koleksi lain (3.098 Eks)

Koleksi khusus/daerah (844 Eks)

TABEL III.5 Jumlah Koleksi referensi (penjelasan diagram)

NO BIDANG JUMLAH

(EKSEMPLAR)

1 Kamus 754

2 Ensiklopedia 1.189

3 Peraturan / UU 728

4 Koleksi lain 3.098

5 Koleksi khusus/daerah 844


(61)

d. BAGAN III.4

KOLEKSI UMUM

Jumlah koleksi 4.409 Judul / 13.226 Eksemplar, dengan komposisi :

Karya Umum (710 Eks) Filsafat (290 Eks) Ilmu Sosial (1.894 Eks) Bahasa (493 Eks) IPA/MM (660 Eks)

Ilmu Terapan (1.070 Eks) Seni/Budaya (802 Eks) Kesusastraa (559 Eks) Sejarah (763 Eks) Agama (973Eks) Cerita (458 Eks) TABEL III.6 Jumlah Koleksi keliling per bidang (penjelasan diagram)

NO BIDANG JUMLAH

(EKSEMPLAR)

1 Karya Umum 710

2 Filsafat 290

3 Ilmu Sosial 1.894

4 Bahasa 493

5 IPA / MM 660

6 Ilmu Terapan 1.070

7 Seni / Budaya 802

8 Kesusastraan 559

9 Sejarah 763

10 Agama 973

11 Cerita 458


(62)

Pengunjung :

Pengunjung Perpustakaan yang dilayani oleh Kantor Perpustakaan Umum terdiri :

• Anak-anak

• Pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD)

• Pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SLTP)

• Pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

• Mahasiswa

• Umum (Masyarakat)

• Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Layanan yang kami berikan adalah layanan terbuka atau Open

Acces yaitu pengunjung baik anggota maupun yang non-anggota dapat mencari,

memilih dan membaca buku yang diperlukannya sendiri.

TABEL III. 7 :

NO PENGUNJUNG JUMLAH PENGUNJUNG

1 Jumlah / Tahun 26.100

2 Jumlah / Bulan 2.175


(63)

Anggota Perpustakaan

Anggota Perpustakaan Umum adalah masyarakat kota Medan yang terdiri dari :

BAGAN III.5

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

ANAK-ANAK PELAJAR/MAHASISWA KARYAWAN/PNS UMUM

2006 2007 2008

TABEL III.8 Jumlah anggota Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Keliling (penjelasan diagram)

NO TAHUN ANAK-ANAK PELAJAR/MAHASISWA KARYAWAN/PNS UMUM 1 2006 901 4.268 1.469 1.395 2 2007 968 4.201 1.535 1.311 3 2008 1.035 4435 1.602 1.528 JUMLAH 5.809 25.809 6.009 8.469


(64)

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada 40 (empat puluh) orang / responden, maka diperoleh data-data yang akan digambarkan dan dijelaskan dalam bab ini.

Daftar pertanyaan atau Kuesioner di dalam penelitian ini terdiri dari 31 pertanyaan yang dibagikan kepada masyarakat yang menjadi anggota aktif perpustakaan sebagai penerima rutin layanan perpustakaan umum.

Kuesioner terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu :

1. Pertama, yaitu berisi 6 pertanyaan mengenai identitas responden.

2. Kedua, yaitu berisi 25 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk variabel peranan perpustakaan umum dan 15 pertanyaan untuk variabel pelayanan public.

Untuk memperoleh penjelasan dari data-data yang ada di kuesioner digunakan Tabel Frekuensi yang kemudian diinterpretasikan sebagai berikut :


(65)

1. Data Umum Identitas Responden

Tabel IV.9 Distribusi Frekwensi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 Laki-Laki 24 60

2 Perempuan 16 40

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Berdasarkan Tabel IV.9, dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden anggota perpustakaan yang berjumlah 40 orang adalah terdiri dari responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 24 orang (60%), dan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 16 orang (40%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa anggota Perpustakaan Kota Medan lebih banyak laki-laki.

Tabel IV.10 Distribusi Frekwensi Identitas Responden Berdasarkan Usia NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 6-17 Tahun 14 35

2 18-29 Tahun 16 40

3 30-42 Tahun 8 20

4 43 Tahun Keatas 2 5

Jumlah 40 100


(66)

Dari keseluruhan responden yang berjumlah 40 orang, sebanyak 16 orang atau 40% dari keseluruhan responden yang ada adalah responden yang berusia 18 - 29 tahun, yang berusia di antara 6 – 17 tahun sebanyak 14 orang (35%), sedangkan yang berusia antara 30 – 42 tahun berjumlah 8 orang ( 20 %) dan 43 tahun keatas berjumlah 2 orang (5%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas anggota Perpustakaan Umum Kota Medan adalah anggota yang mempunyai umur masa sekolah/belajar dimana mereka memerlukan bahan pustaka perpustakan untuk menunjang kegiatan belajar mereka di sekolah / di tempat kuliah sehingga rata-rata mereka adalah anggota yang rutin ke perpustakaan.

Tabel IV.11 Distribusi Frekwensi Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 Pelajar SD / SLTP / SLTA 14 35

2 Mahasiswa 16 40

3 Pegawai Negeri / Karyawan / Wiraswasta

6 15

4 Umum / Pensiun / Ibu Rumah Tangga dll

4 10

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Dari seluruh responden, sebanyak 16 orang atau 40% mempunyai pekerjaan sebagai mahasiswa, 14 orang atau 35% adalah pelajar, sedangkan pegawai negeri/karyawan/wiraswasta berjumlah 6 orang (15%) dan 4 orang (10%)


(67)

adalah ibu rumah tangga, pensiunan dan lain-lain. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anggota Perpustakaan Umum Kota Medan sebagian besar berstatus mahasiswa.

Tabel IV.12 Distribusi Frekwensi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 SD 2 5

2 SLTP 4 10

3 SLTA 10 25

4 D1 / D2 / D3 / D4 10 25

5 S1 / S2 / S3 14 35

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Dari keseluruhan responden dalam penelitian ini, sebanyak 16 orang (40%) mempunyai pendidikan Sarjana, sedangkan yang berpendidikan diploma dan SLTA masing-masing berjumlah 10 orang atau 25 % dan yang berpendidikan SD dan SLTP masing-masing sebanyak 2 orang (5%). Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas dari anggota yang ada di Perpustakaan Umum Kota Medan adalah berpendidikan Sarjana.


(68)

Tabel IV.13 Distribusi Frekwensi Identitas Responden Berdasarkan Masa Keanggotaan

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 1-2 Tahun 12 30

2 3-4 Tahun 8 20

3 5-6 Tahun 9 23

4 7 Tahun Ke atas 11 27

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang, dapat dijelaskan bahwa penulis mengambil 12 orang untuk kategori 1-2 Tahun, 8 orang untuk kategori 3-4 Tahun, 9 orang untuk kategori 5-6 tahun, dan 11 orang untuk kategori 7 tahun ke atas.

2. Variabel Penelitian

A. Variabel Peranan Perpustakaan Umum

Untuk mendapatkan jawaban mengenai Peranan Perpustakaan Umum Kota Medan di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan di ajukan sebanyak 10 (sepuluh) Pertanyaan, yang disusun dari nomor 1 sampai dengan nomor 10. Setiap pertanyaan diberi 3 (tiga) alternatif jawaban yaitu a, b, dan c.


(69)

Tabel IV.14 Distribusi Frekwensi Jawaban Responden Tentang Pelayanan Kebutuhan Informasi Masyarakat Oleh Perpustakaan Umum

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 Ya / Sudah 24 60

2 Sebahagian 12 30

3 Belum 4 10

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Berdasarkan Tabel IV.14 di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang responden yang ada, sebanyak 24 responden (60%) berpendapat bahwa Perpustakaan Umum Kota Medan sudah melayani kebutuhan informasi masyarakat. Dan sebanyak 12 responden (30%) berpendapat bahwa Perpustakaan Umum Kota Medan hanya melayani sebahagian informasi yang diperlukan oleh masyarakat, dan 4 responden (10%) berpendapat bahwa Perpustakaan Umum Kota Medan belum memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Jadi dapat disimpulkan dari sebahagian besar jawaban responden bahwa Perpustakan Umum Kota Medan sudah melayani kebutuhan informasi masyarakat.


(70)

Tabel IV.15 Distribusi Frekwensi Jawaban Responden Tentang Penyediaan Sarana Informasi Masyarakat Oleh Perpustakaan Umum

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 Ya / Sudah 10 25

2 Sebahagian 26 65

3 Belum 4 10

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Dari hasil Tabel IV.15 di atas dapat dilihat bahwa 10 responden (25%) mengatakan Perpustakaan Umum Kota Medan sudah menyediakan sarana informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Sementara 26 responden (65%) mengatakan Perpustakaan Umum Kota Medan masih sebahagian menyediakan sarana informasi untuk masyarakat, dan 4 responden (10%) berpendapat bahwa Perpustakaan Umum Kota Medan belum menyediakan sarana informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana informasi merupakan salah satu aspek penting dalam melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.


(71)

Tabel IV.16 Distribusi Frekwensi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Wewenang Pegawai Perpustakaan Umum

NO Kategori Jawaban Frekwensi Persentase (%)

1 Ya / Sesuai 32 80

2 Kadang-Kadang 8 20

3 Tidak Sesuai - -

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer (Kuesioner 2009)

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa 32 responden (80%) berpendapat bahwa Pegawai Perpustakaan Umum Kota Medan telah bekerja sesuai dengan wewenang yang dimilikinya dalam pekerjaan, sedangkan 8 responden (20%) mengatakan Pegawai sebagai yang memberikan layanan kadang-kadang bekerja tidak sesuai dengan wewenang yang dimilikinya dalam pekerjaan, dan tidak ada responden yang mengatakan bahwa Pegawai bekerja tidak sesuai dengan wewenangnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pegawai Perpustakaan Umum Kota Medan sudah bekerja sesuai dengan wewenang yang mereka miliki dalam pekerjaan.


(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan pokok-pokok pikiran dari uraian bab-bab terdahulu dalam bentuk butir, yang singkat dan padat, sehingga mudah dipahami. Berdasarkan uraian-uraian yang telah diinterpretasikan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat dirangkum pokok-pokok pikiran ke dalam kesirnpulan-kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

1. Peranan Kantor Perpustakaan Umum dalam menyelenggarakan pelayanan publik secara umum sudah terlaksana dengan baik dan Kantor Perpustakaan Umum memiliki peranan yang cukup besar dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Hal tersebut diperoleh berdasarkan data-data Kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan, bahwa masyarakat puss saat berurusan dengan Pegawai Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan, menyangkut ketepatan waktu, kejelasan prosedur, sarana prasarana dan lokasi yang mudah dijangkau.

2. Kinerja Pegawai Kantor Perpustakaan Umum juga tercermin baik hal ini tak terlepas dari pemahaman pegawai terhadap tugas pokok dan fungsi mereka sebagai pelayan. Selain pemahaman akan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan, pegawai Kantor Perpustakaan Umum juga memiliki kepribadian yang baik misalnya selalu bersikap ramah dan sopan kepada masyarakat


(2)

yang sedang dilayani, dimana kepribadian tersebut merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pelayanan publik.

3. Pembagian kerja yang jelas telah dilakukan di Kantor Perpustakaan Umum dan pegawai bekerja sesuai dengan wewenang yang dimilikinya juga telah dilaksanakan sehingga tidak terjadi tumpang tindih jabatan, pelayanan dilaksanakan oleh pegawai Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dengan profesionalisme. Pegawai Perpustakaan Umum Kota Medan selalu memberikan kemudahan dalam hal pelayanan tanpa membedakan status dan kedudukan masyarakat.

4. Dari kuesioner yang disebar dapat ditarik kesimpulan bahwasanya pelayanan yang diberikan Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, baik dari pelayanan kartu anggota maupun penyediaan sarana prasarana serta koleksi Perpustakaan.

6.2. Saran

Saran-saran dikemukakan berdasarkan kesimpulan, data dan fakta yang terjadi, serta observasi, kuesioner dan wawancara dari pihak-pihak yang terkait. Penulis mencoba memberikan saran untuk dapat lebih meningkatakan pelayanan publik di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan, yaitu sebagai berikut :

1. Perlunya dibuat dokumen perencanaan yang bersifat strategis yaitu penentuan standar layanan kepada masyarakat misalnya waktu yang diperlukan dalam sirkulasi peminjaman dan pengembalian buku, waktu dalam penyelesaian kartu anggota dan pelayanan lain-lainnya. Sehingga Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan dapat menjadi perhatian publik.


(3)

2. Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan sudah memiliki sumber daya manusia yang memadai, baik jumlah, mutu, maupun kapabilitasnya dengan pemanfaatan teknologi informasi. Namun Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan perlu melakukan pelatihan pengembangan diri, bakat dan potensi agar pelayanan yang diberikan dapat jauh lebih baik dari sebelumnya dan untuk membangun performs dan kinerja secara maksimal.

3. Peningkatan sarana prasarana baik koleksi maupun perlengkapan di Kantor Perpustakaan Umum perlu untuk dilakukan penambahan misalnya koleksi yang lagi hangat diperbincangkan di masyarakat dan koleksi-koleksi yang uptodate serta perlengkapan yang diperlukan untuk otomasi perpustakaan, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi dan kecepatan serta ketepatan informasi yang diperlukan masyarakat. Hal tersebut perlu dilakukan dengan terencana, bertahap dan berkelanjutan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 2000.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jogjakarta : Yayasan Penelitian Fakultas Ilmu Psikologi UGM, 1981.

Juliantara, dadang. Pembaruan Kabupaten : mewujudkan kabupaten partisipatif. Yogyakarta : Pembaruan, 2004.

Kumorotomo, Wahyudi. Etika Administrasi Negara. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005.

Kurniawan, Agung. Transpormasi Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan, 2005.

Napitupulu, Paimin. Pelayanan Publik dan Customer Satisfaction. Bandung : Alumni, 2007.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1990.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.

Romli, Lili. Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat Tingkat Lokal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.

Sinambela, Lijan Poltak. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : Bumi Aksara, 2006.

Singarimbun, Masri, dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES, 1982.


(5)

Siregar, Ridwan. Perpustakaan : energi pembangunan bangsa. Medan : USUPress, 2004.

Sudarsono, Blasius. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung : Alfabeta, 2003. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 1992.

Supardi, A. Statistik. Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1979. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto, 2006.

---. Seperempat Abad Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Tangkilis, Hessel Nogi S. Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo, 2005.

Tjandra, W. Riawan, et all. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan, 2005.

Wirartha, I Made. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2006.

Sumber lain :

Jurusan Ilmu Administrasi FISIP Univ. 11 Maret. Jurnal Ilmu Administrasi. Surakarta : Vol. 3. No. 2 Tahun 2007.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pemko Medan, Laporan Kegiatan Penelitian. Kajian Peningkatan Pelayanan Publik. Medan, 2006.


(6)

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007, Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomo. 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007, Tentang Perpustakaan.