41,9 diikuti dengan karsinoma sel skuamosa tanpa keratinisasi sebanyak 124 orang 40,3. Tipe histopatologis yang terendah adalah
karsinoma sel skuamosa yaitu sebanyak 55 orang 17,9.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Gambaran Distribusi Karakteristik Penderita Karsinoma Nasofaring Berdasarkan Kelompok Umur
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1 Distribusi frekuensi kelompok umur penderita KNF
Penelitian ini dilakukan pada 308 orang penderita Karsinoma Nasofaring KNF yang datang berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan pada Juli
2008 sehingga Juli 2011. Berdasarkan Gambar 5.1, penderita KNF terbanyak pada penelitian ini adalah pada kelompok umur 40–49 tahun,
yaitu 28,6 dan kelompok umur 50–59 tahun, yaitu 26,6. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian lain di RSUP H. Adam
Malik, yaitu Lutan 2003 mendapat insiden penderita KNF tertinggi pada kelompok umur 40–49 tahun sebanyak 40, Aliandri 2007 mendapatkan
insiden penderita KNF tertinggi pada kelompok usia 41–50 tahun dan 51– 60 tahun masing-masing sebesar 30,4. Hal ini hampir sama dengan
Roezin 1995 yang mendapatkan kelompok umur 40 – 49 tahun 25,92 dan 50–59 tahun 19,75 serta Ibrahim 2007 di Medan menjumpai
kelompok umur 40–49 tahun 24 dan 50–59 29,2. 5.2.2 Gambaran Distribusi Karakteristik Penderita Karsinoma Nasofaring
Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi frekuensi jenis kelamin pada penderita KNF dapat dilihat pada gambar 5.2.
40 53
88 82
45
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
30 tahun 30 – 39 tahun 40 – 49 tahun 50 – 59 tahun ≥ 60 tahun
Fr e
k ue
nsi o
ra ng
Tahun
Penderita KNF
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2 Distribusi frekuensi jenis kelamin penderita KNF
Pada gambar 5.2 menunjukkan bahwa selama periode 3 tahun, jenis laki- laki lebih banyak dijumpai sebesar 230 74,7 dibandingkan perempuan
dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2,9:1. Hasil ini sesuai dengan sumber lain yang mengatakan bahwa keganasan ini
sering ditemukan pada laki-laki daripada
perempuan dengan
perbandingan 2-3:1 Ganguly et al., 2003. Penelitian lain di RSUP H. Adam Malik yaitu Lutan 2003 mendapatkan perbandingan laki-laki dan
perempuan 2,3:1, Henry 2006 mendapatkan perbandingan 2,4:1, Sihotang
2007 3,4:1,
Hidayat 2009
2,1:1 dan
Puspitasari 2011 2,7:1. Hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian lain di Indonesia,
seperti oleh Muyassaroh et al. 1999 di RSUP dr. Kariadi Semarang mendapatkan perbandingan 3:1. Soehartono et al 2007 di RSU dr.
Syaiful Anwar Malang mendapatkan perbandingan 2,5:1.
5.2.3 Gambaran Distribusi Karateristik Penderita Karsinoma Nasofaring Berdasarkan Ras Suku