e. Gejala organisasional, berupa meningkatkan keabsenan dalam kerjakuliah, menurunnya produktifitas, ketegangan dengan rekan
kerja, ketidak puasan kerja dan menurunnya dorongan untuk berprestasi Safaria dan Saputra 2009
2.3.5. Pengaruh Stres terhadap Kesehatan
Banyak kasus-kasus orang sakit bahkan sampai meninggal yang diduga bersumber dari stres, namun apabila dilihat kaitan antara stres dan sakit tidak selalu
mudah karena stres mempengaruhi kesehatan fisik melalui beberapa cara, seperti yang dikemukakan oleh Camille Wortman dan kawan-kawan yaitu :
1. Stres berpengaruh langsung terhadap kesehatan fisik, stres menghasilkan perubahan fisik dan psikis yang memberikan kontribusi pada perkembangan
penyakit. Stres akan mempengaruhi daya imun atau kekebalan tubuh menjadi berkurang atau lemah sehingga rentan terserang penyakit.
2. Faktor kepribadian dapat mempengaruhi seseorang akan mudah sakit. Seperti orang yang pesimistis akan lebih mudah stres dan mengalami sakit dibanding
yang optimistis. 3. Faktor perilaku juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami
sakit karena stres. Seperti karena stres orang menjadi sulit tidur, merokok lebih banyak, makan dan minum tidak menentu yang memudahnya untuk
terkena suatu penyakit. 4. Stres juga bisa memicu timbulnya perilaku sakit seperti insomnia, gelisah dan
depresi Mangoenprasodjo, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Penemuan dari penelitian klasik dua psikiater bahwa makin tinggi stres seseorang pada perubahan yang terjadi dalam kehidupan seseorang, makin besar
kecendrungannya untuk mengalami penyakit yang serius dalam satu atau dua tahun kemudian. Sementara Segerstrom dan Miller 2004 mengatakan orang-orang yang
lanjut usia atau sudah terkena penyakit, lebih rentan terhadap perubahan stres Papalia, 2009. Stres dan penyakit yang menahun dan pengangguran yang bertahun-
tahun bisa membuat disfungsi seksual karena krisis yang berkepanjangan menghambat produksi testesteron, hormon yang berguna untuk meningkatkan libino
Mangoenprasodjo, 2005. 2.4.
Landasan Teori
Landasan tiori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiori James-Lange, yang menyatakan bahwa seseorang mengalami suatu peristiwa, atau ada stimulus
tertentu maka tubuh akan bereaksi dan akan membuat interpretasi terhadap perubahan tubuh yang merupakan suatu emosi spesifik. Stres merupakan emosi ganda multi
emotion yang bukan emosi tunggal. Stres merupakan reaksi tubuh dan psikis terhadap tuntutan-tuntutan lingkungan kepada seseorang. Reaksi tubuh misalnya
berkeringat dingin dan jantung berdebar-debar sedangkan reaksi psikis misalnya marah dan agresi, keadaan tersebut berada dalam tekanan Saam dan Wahyuni, 2012
Menurut Proverawati dan Sulistyawati 2010 pada masa pra menopause seorang perempuan akan terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron yang
dapat menimbulkan gejala fisik seperti hot flush, kekeringan pada vagina, mudah
Universitas Sumatera Utara
lelah dan gejala psikologis yaitu depresi atau stres, mudah tersinggung dan mudah marah, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan dan insomnia.
Faktor yang berpengaruh terhadap gejala pra menopause adalah : faktor psikis, sosial ekonomi, budaya dan lingkungan, faktor lain adalah wanita yang belum
menikah, wanita karir baik yang sudah atau belum berumah tangga dan mentruasi pertama menarch.
Berdasarkan uraian landasan tiori diatas, maka diperoleh skema kerangka tiori sebagai berikut :
Gambar 2.1 Skema Kerangka Teori
Persepsi pra menopause pada
perempuan menikah dan tidak
menikah Respon tubuh
- Faktor psikis, stres
- Sosial ekonomi
- Budaya dan
lingkungan
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep