Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Gejala Pra Menopause Perubahan pada Organ Reproduksi dan Gangguan Kesehatan

2.1.3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Gejala Pra Menopause

Adapun faktor yang berpengaruh terhadap gejala pra menopause menurut Proverawati dan Sulistyawati 2010 yaitu: 1. Faktor psikis Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, rasa sepi, ketakutan, keganasan, tidak sabar dan lain-lain. 2. Sosial ekonomi Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan, dan pendidikan. Apabila faktor-faktor tersebut cukup baik, akan mengurangi beban fisiologis dan psikologis. 3. Budaya dan lingkungan Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi perempuan untuk dapat atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan fase klimakterium. 4. Faktor lain Perempuan yang belum menikah, perempuan karir, baik yang sudah atau belum berumah tangga, menarch menstruasi pertama yang terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimakterium. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Perubahan pada Organ Reproduksi dan Gangguan Kesehatan

Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan : 1. Rahim Rahim mengalami atropi keadaan kemunduran gizi jaringan, panjangnya menyusut dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium otot rahim menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fribiotik dan leher rahim serviks menyusut. 2. Saluran telur Lipatan-lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis dan mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fribria menghilang. 3. Indung telur Setelah wanita melewati akhir usia 30-an, produksi indung telur berangsur- angsur menurun. Dengan demikian pelepasan sel telur tidak selalu pada setiap siklus haid. Pada saat ini jarak haid menjadi tidak teratur, yaitu terjadi pada selang waktu yang lebih lama, pola cairan haid berubah menjadi semakin sedikit atau semakin banyak. Sampai akhirnya, pelepasan sel telur tidak lagi terjadi dan haid berhenti. Ada beberapa penyakit yang timbul seiring dengan hilangnya atau melemahnya organ pada jangka panjang setelah menopause. Universitas Sumatera Utara 1. Osteoporosis Wanita dalam masa menjelang menopause dan sudah berhenti haid selama 6 bulan atau lebih bukan karena kehamilan. Hal ini disebabkan produksi estrogen pembentukan tulang sudah berkurang. 2. Penyakit jantung koroner Setelah menopause terjadinya penimbunan lemak tubuh yang merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner pada perempuan dan relative berhubungan dengan keadaan hormon estrogen, hipertensi, kelainan lemak darah dan metabolisme karbohidrat. 3. Kanker Jenis-jenis penyakit tersebut yang banyak muncul adalah kanker endometrium, kanker indung telur, kanker mulut rahim, kanker payudara dan kanker vagina. 4. Darah tinggi Darah tinggi hipertesni ada hubungannya dengan faktor keturunan, kegemukan, merokok dan komsumsi garam yang berlebihan dan jika tidak segera ditanggulangi hipertensi dapat mengakibatkan serangan jantung, strok, bahkan gagal ginjal. 5. Demensia tipe Alzheimer Bentuk kelainan tersebut seperti sulit berkonsentrasi, hilangnya fungsi memori jangka pendek dan beberapa kondisi yang berhubungan dengan Universitas Sumatera Utara kelainan psikologis seperti sulit tidur, rasa gelisah dan depresi. Demensi Alzheimer merupakan bentuk kelainan yang berat dan berlangsung lama. 6. Gairah seksual menurun Gangguan hubungan seksual ini sifatnya sangat individual. Pada beberapa perempuan tetap dapat menikmati hubungan seksualnya Kasdu, 2002.

2.2 Pernikahan