Tingkat Stres pada Perempuan Menikah dan Perempuan tidak Menikah

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Tingkat Stres pada Perempuan Menikah dan Perempuan tidak Menikah

Perempuan menikah mayoritas mengalami tingkat stres rendah yaitu sebesar 58,3 dan mengalami stres sedang sebesar 41,7 pada masa pra menopause, sedangkan perempuam tidak menikah mayoritas mengalami stres rendah sebesar 83,3 dan stres sedang sebesar 16,7. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat stres perempuan menikah lebih besar dibanding dengan perempuan tidak menikah, terlihat lebih banyak perempuan menikah mengalami tingkat stres sedang dibanding dengan perempuan yang tidak menikah dan sebaliknya tingkat stres rendah lebih banyak dialami oleh perempuan yang tidak menikah dibanding dengan perempuan yang menikah. Kebanyakan perempuan pada usia ini mengalami penurunan kerja organ dalam tubuh, seperti mudah capek, sulit konsentrasi, pikiran lelah dan lain sebagianya. Tidak hanya itu saja juga terjadi perubahan emosi, perubahan dalam prilaku, gangguan dalam hubungan sosial, keluhan fisik, gejala-gejala pada saraf vegetative, perubahan dalam kebiasaan makan, perubahan dalam keseimbangan air dan mineral, gangguan motorik. Gejala-gejala persarafan otonom dan keluhan lain, seperti berjerawat, rambut mulai memudar dan kering serta keluhan akan lebih buruk dan menonjol dalam masa pembentukan corpus luteum. Universitas Sumatera Utara Faktor yang berpengaruh terhadap gejala pra menopause yang dapat mendorong tingkat stress pada perempuan adalah perubahan-perubahan psikologis maupun fisik. Kenyataan di lapangan didapatkan bahwa perubahan psikologis dan fisik yang sering timbul pada perempuan pra menopause adalah cepat lelah, berkurangnya konsentrasi dan timbulnya perubahan emosi yaitu suka memendam kemarahan dan susah tidur dan cemas yang akan meningkatkan gejala stress pada perempuan menikah ataupun tidak menikah. Faktor ekonomi, lingkungan, dan factor lainnya perempuan yang belum menikah, perempuan karir, menerch yang terlambat juga ikut berpengaruh dalam mendorong tingkat stres. Mayoritas keadaan ekonomi di daerah tersebut menengah kebawah, keadaan ekonomi juga dapat meningkatkan stress pada perempuan masa pra menopause, disaat usia yang sudah tidak sanggup bekerja keras seperti waktu muda, tetapi mereka harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin mahal. Hal demikianlah yang membuat perempuan masa pra menopause menjadi lebih gelisah dan resah. Lingkungan sosial juga berpengaruh terhadap meningkatnya stres yang menganggap pra menopause sebagai tanda tua dan masa tidak mungkin mempunyai keturunan lagi.

5.2 Perbedaan Stres pada Masa Pra Menopause Perempauan Menikah dan Perempuan tidak Menikah