yang berfungsi mengkilapkan dan mencuci permukaan beras. Proses penyosohan dapat dilakukan sekali atau beberapa kali bergantung pada kualitas beras sosoh
yang diinginkan. Hasil penelitian Partiwi, 2006 menyebutkan semakin sering proses penyosohan dilakukan, maka beras sosoh yang dihasilkan makin putih dan
beras patah yang dihasilkan makin banyak Anonimus, 2009.
2.2 Landasan Teori
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan Umar, 2001.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus Umar, 2001.
Modal dapat diartikan secara fisik dan bukan fisik. Dalam artian fisik modal diartikan sebagai segala hal yang melekat pada faktor produksi yang dimaksud,
seperti mesin-mesin dan peralatan-peralatan produksi, kendaraan serta bangunan. Modal juga dapat berupa dana untuk membeli segala input variabel untuk
digunakan dalam proses produksi guna menghasilkan output produksi Teguh, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Biaya modal kerja dalam kegiatan usahaproyek terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya
produksi yang dihasilkan, seperti biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan, bunga bank, asuransi, dan lainnya. Sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan mentahbahan pembantu, biaya transportasi, biaya pemasaran, dan lainnya Ibrahim, 2009.
Analisis kriteria investasi merupakan salah satu alat dalam mengambil keputusan, apakah gagasan usaha proyek yang dinilai dapat diterima atau ditolak. Diterima
dalam pengertian studi kelayakan bisnis adalah feasible untuk dilaksanakan dan dikembangkan karena dapat menghasilkan benefit dilihat dari segi financial
benefit sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam studi kelayakan. Kriteria investasi yang digunakan dalam bentuk kegiatan produksi adalah Net
Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Payback Period PP Ibrahim, 2009.
Teori Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai berbagai faktor produksi dalam suatu usaha, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi berubah-ubah dalam kapasitas normal. Sedangkan biaya variabel
adalah biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi Witjaksono, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
Dimana: TC
= Total cost biaya total TFC
= Total fixed cost total biaya tetap TVC = Total variable cost total biaya variabel
Sukirno, 2005 Dalam analisis mengenai biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah
biaya rata-rata. Biaya rata-rata dibedakan atas tiga pengertian: biaya tetap rata-rata average fixed cost, biaya berubah rata-rata average variable cost dan biaya
total rata-rata average total cost. a.
Average Fixed Cost AFC AFC = TFCQ
b. Average Variable Cost AVC
AVC = TVCQ c.
Average Total Cost AC AC = TCQ
Dimana: Q = jumlah produksi tertentu Anonimus, 2007
Efisiensi kinerja produksi adalah ukuran efektivitas funsional suatu mesin, merupakan perhitungan kapasitas lapang efektif dibagi dengan kapasitas teoritik
dikali 100. Secara umum dapat dituliskan:
EF = CeCt x 100
Universitas Sumatera Utara
Dimana: EF = Efisiensi kinerja mesin
Ce = Kapasitas lapang efektif Ct = Kapasitas lapang teotitis
Kapasitas lapang efektif adalah rata-rata kecepatan penggarapan yang aktual menggunakan mesin, didasarkan pada waktu lapang total. Biasanya dinyatakan
dalam hektar per jam atau kg per jam pada mesin. Kapasitas lapang teoritis sebuah alat adalah laju mesin dalam menampilkan fungsi
seperti yang dimaksud mesin yang akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya dengan memanfaatkan 100 waktunya, pada kecepatan maju
teoritisnya dan selalu memenuhi 100 lebar kerja teotitisnya Smith dan Wilkes, 1990.
Dalam uji kelayakan finansial, kriteria-kriteria yang digunakan yaitu: a.
Net Preset Value NPV Net present value adalah kriteria investasi yang digunakan dalam mengukur
apakah suatu proyek feasible atau tidak. Secara singkat, formula untuk menghitung NPV yaitu:
��� = � �� − ��
1 + �
� �
�=0
Dimana: Bt = penerimaan total
Ct = biaya total i
= interest rate
Universitas Sumatera Utara
Dengan kriteria: • Bila NPV ≥ 0, maka usaha tersebut layak dilaksanakan
• Bila NPV 0, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan Ibrahim, 2009.
b. Internal Rate of Return IRR
Internal rate of return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present value sama dengan nol. Dengan demikian apabila hasil perhitungan IRR
lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital SOCC dikatakan proyekusaha tersebut feasible, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan
bila di bawah SOCC proyekusaha tersebut tidak layak. Secara singkat, formula untuk menghitung IRR yaitu:
��� = �
1
+ ���
1
���
1
− ���
2
�
2
− �
1
Dengan kriteria: • Bila IRR tingkat suku bunga berlaku, maka usaha tersebut layak
dilaksanakan. • Bila IRR tingkat suku bunga berlaku, maka usaha tersebut tidak layak
dilaksanakan. Ibrahim, 2009.
Universitas Sumatera Utara
c. Net Benefit Cost Ratio BC
Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah didiscount positif + dengan net benefit yang telah didiscount negatif -. Secara
singkat, formula untuk menghitung BC yaitu: ��� � �
⁄ = ∑
��
�
+
� �=1
∑ ��
�
−
� �=1
Dimana: NB = Net benefit Dengan kriteria:
• Bila Net BC 1, maka usaha tersebut layak dilaksanakan. • Bila Net BC 1, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan.
Ibrahim, 2009. d.
Payback Period PP Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus
penerimaan cash in flows secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis payback period dalam studi kelayakan perlu juga
diperhitungkan untuk mengetahui berapa lama proyekusaha yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Secara singkat, formula untuk menghitung PP
yaitu: �� =
��������� ��� �����ℎ
� 12 ����� Dimana: PP = Payback period
Ibrahim, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya penerimaan merupakan total yang diterima perusahaan dari hasil penjualannya. Secara singkat, formula untuk menghitung besar penerimaan yaitu:
TR = Y . Py
Dimana: TR = total penerimaan
Y = produksi Py = harga Y
Menurut Stigler 1947 keuntungan merupakan pendapatan yang diperoleh produsen dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Oleh karena itu semakin besar
keuntungan yang diperoleh perusahaan, semakin besar pula pendapatannya Teguh, 2010.
Secara singkat, formula untuk menghitung pendapatan yaitu:
Pd = TR – TC
Dimana: Pd = pendapatan
TR = total revenue total penerimaan TC = total cost total biaya
Soekartawi, 1993.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Pemikiran