2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial
Darmadi 2008 mengemukakan beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya infeksi nosokomial adalah:
a Faktor-faktor luar extrinsic factor yang berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi nosokomial seperti petugas pelayanan medis dokter, perawat, bidan,
tenaga laboratorium, dan sebagainya, peralatan, dan dan material medis jarum, kateter, instrumen, respirator, kaindoek, kassa, dan lain-lain,
lingkungan seperti lingkungan internal seperti ruangan bangsal perawatan, kamar bersalin, dan kamar bedah, sedangkan lingkungan eksternal adalah
halaman rumah sakit dan tempat pembuangan sampahpengelolahan limbah, makananminuman hidangan yang disajikan setiap saat kepada penderita,
penderita lain keberadaan penderita lain dalam satu kamarruanganbangsal perawatan dapat merupakan sumber penularan, pengunjungkeluarga
keberadaan tamukeluarga dapat merupakan sumber penularan. b Faktor-faktor yang ada dalam diri penderita instrinsic factors seperti umur,
jenis kelamin, kondisi umum penderita, risiko terapi, atau adanya penyakit lain yang menyertai multipatologi beserta komplikasinya.
c Faktor keperawatan seperti lamanya hari perawatan length of stay, menurunnya standar pelayanan perawatan, serta padatnya penderita dalam
satu ruangan.
Universitas Sumatera Utara
d Faktor mikroba seperti tingkat kemampuan invasi serta tingkat kemampuan merusak jaringan, lamanya paparan length of exposure antara sumber
penularan reservoir dengan penderita.
2.2.3 Gejala Klinis Infeksi Nosokomial
Gejala klinis infeksi nosokomial dapat terjadi secara lokal dan sistemik Potter Perry, 2005. Gejala klinis local akan memberikan gambaran klinik sesuai dengan
organ yang diserang misalnya bila organ paru yang diserang akan menimbulkan gejala seperti batuk, sesak nafas, nyeri dada, gelisah dan sebagainya. Bila organ
pencernaan yang terkena maka akan menimbulkan gejala klinis seperti mual, muntah, kembung, kejang perut, dan sebagainya Darmadi, 2010.
Gejala klinis sistemik menimbulkan gejala symptom yang lebih banyak dari pada gejala infeksi local. Biasanya menyebabkan demam, merasa lemas, malaise,
nafsu makan menurun, mual, pusing, pembesaran kelenjar limfe dan sebagainya Potter Perry, 2005.
2.2.4 Indikator Infeksi Nosokomial