Koordinasi Kerja Yang Efektif Dalam Organisasi

marketing research dipengaruhi orang – orang yang berbeda dibagian produksi dan keuangan. Prinsip ini menunjukkan bahwa cara untuk mencapai koordinasi sebagian besar adalah secara horizontal tidak secara vertikal. Adapun kerja sama diantara orang – orang adalah akibat dari pada adanya saling pengertian mengenai tugas – tugas. Manfaat dari koordinasi adalah : 1. Dengan koordinasi memungkinkan penyelesaian secara menyeluruh atas bagian individu. 2. Koordinasi yang baik akan bermanfaat bagi pekerjaan yang diperkirakan sebelumnya. 3. Bermanfaat bagi pekerja – pekerja dengan faktor – faktor dalam lingkungan yang berubah. 4. Bermanfaat bagi pekerjaan ketergantungan tugas adalah tinggi. 5. Dengan koordinasi dapat dihindari terjadinya kekembaran pekerjaan terhadap suatu aktivitas oleh satuan – satuan organisasi. 6. Dengan koordinasi dapat dijamin kesatuan langkah, kesatuan tindakan, kesatuan sikap dan kesatuan kebijakan antar karyawan dan pejabat dalam organisasi.

D. Koordinasi Kerja Yang Efektif Dalam Organisasi

Kebutuhan akan koordnasi aktivitas organisasi tergantung pada kelompok. Apabila kebutuhan akan adanya koordinasi meningkat, maka meningkat pula kesukaran untuk melaksanakannya secara efektif. Demikian pula halnya apabila meningkatnya spesialisasi, maka kebutuhan akan koordinasi juga akan meningkat. Tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif : 1. Menggunakan teknik – teknik manajemen dasar, seperti hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengaruh umum kegiatan – kegiatan serta aturan – aturan dan prosedur. 2. Meningkatkan koordinasi potensial. Dapat ditingkatkan dalam dua cara : a. Sistem informasi vertikal, yaitu peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan – tingkatan organisasi. b. Hubungan – hubungan lateral horizontal melalui pemotongan rantai perintah , hubungan – hubungan lateral membenarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki bila informasi dibutuhkan ada. Beberapa hubungan lateral : 1. Kontak langsung antar individu – individu yang dapat meningkatkan efektivitas dan hubungan kerja 2. Peranan penghubung 3. Panitia dan satuan kerja 4. Pengintegrasian peranan – peranan 5. Peranan penghubung manajerial 6. Organisasi matriks. 7. 3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi. Ada dua metode pengurangan kebutuhan : a. Penciptaan sumber – sumber daya tambahan b. Penciptaan unit – unit yang independen. Kebutuhan para manajer mengkoordinasikan secara efektif tergantung jumlah bawahan yang melapor kepada mereka dan kepada manajer lain dalam perusahaan. Jumlah itu sebagai “rentang manajemen” atau “rentang kendali”. Makin banyak bawahan yang secara langsung melapor kepada manajer tertentu makin besar rentang kendali, maka makin sukar pula bagi manajer mengkoordinasikan aktivitas mereka. Sebaliknya makin banyak bawahan manajer, maka makin sedikit pula manajer yang dibutuhkan perusahaan. Hal tersebut akan memudahkan koordinasi kerja satu dengan yang lain. Melaksanakan koordinasi yang efektif perlu suatu landasan yang kuat, yaitu kedisiplinan setiap pekerja. Dengan adanya kedisiplinan tersebut diharapkan semua instruksi, saran dan sebagainya ditaati oleh mereka dengan baik dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dan tidak hanya sekedar melaksanakan perintah. Disiplin dapat dilaksanakan karena ada sanksi dilaksanakan secara konsekwen. Meskipun demikian organisasi juga harus mampu melaksanakan motivasi dan partisipasi sehingga akan dapat menimbulkan semangat dan gairah kerja. Untuk tercapai koordinasi yang efektif diperlukan komunikasi. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Jadi, koordinasi akan dapat tercapai apabila sistem komunikasi dalam perusahaan sudah baik.

E. Peranan Manajer Dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja