13
2.1.3 Alat-alat Motivasi
1. Materiil Insentif Alat motivasi yang diberikan itu berupa uang atau barang yang mempunyai
nilai pasar; jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya : kendaraan, rumah dan lain-lainnya.
2. Nonmateriil Insentif Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang tidak ternilai;
jadi hanya memberikan kepuasan dan kebanggaan rohani saja. Misalnya : medali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.
3. Kombinasi Materiil dan Nonmateriil Insentif Alat motivasi yang diberikan itu berupa materiil uang dan barang dan
nonmateriil medali dan piagam; jadi memnuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasankebanggaan rohani Hasibuan, 2007:99.
2.1.4 Jenis-jenis Motivasi
1. Motivasi Positif Insentif positif Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka
yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik
saja. 2. Motivasi Negatif Insentif negatif
Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik prestasi rendah. Dengan motivasi
14
negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum; tetapi untuk jangka waktu panjang
dapat berakibat kurang baik Hasibuan, 2007:99.
2.1.5 Metode-metode Motivasi
1. Motivasi Langsung Direct Motivation, adalah motivasi materiil dan nonmateriil yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainya.
2. Motivasi Tidak Langsung Indirect Moivation, adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta
menunjang gairah kerjakelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya : kursi yang empuk, mesin-
mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkungan pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya
Hasibuan, 2007:100.
2.1.6 Model-model Motivasi
1. Model Tadisional, mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah bekerjanya meningkat dilakukan dengan sistem insentif yaitu
memberikan insentif materiil kepada karyawan yang berprestasi baik. Semakin berprestasi maka semakin banyak balas jasa yang diterimanya. Jadi
motivasi bawahan untuk mendapatkan insentif uang atau barang saja.
15
2. Model Hubungan Manusia, mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah bekerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui
kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna serta penting. Sebagai akibatnya karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat
keputusan dan kreativitas dalam melakukan pekerjaannya. Dengan memperhatikan kebutuhan materiil dan nonmateriil karyawan, maka motivasi
bekerjanya akan meningkat pula. 3. Model Sumber Daya Manusia, mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi
oleh banyak faktor, bukan hanya uangbarang atau keinginan akan kepuasan saja, tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
Menurut model ini karyawan cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi kerjanya yang baik Hasibuan, 2007:100-101.
2.1.7 Proses Motivasi