II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sapi Perah
Sapi adalah hewan ternak penting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja, dan kebutuhan lainnya. Sapi berasal dari famili Bovidae dengan klasifikasi
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos taurus
Anonim 2008b
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak digunakan adalah sapi Shorthorn
dari Inggris, Friesian Holstein dari Belanda, Yersey dari Selat Channel antara Inggris dan Perancis, Brown Swiss dari Switzerland, Red
Danish dari Denmark, dan Droughtmaster dari Australia. Berdasarkan kondisi
dan keadaan alam Indonesia, maka jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan adalah Friesian Holstein FH. Selain
sebagai penghasil susu, sapi perah juga dapat menjadi penghasil daging dan kulit Prihatman 2000.
Ciri fisik sapi FH adalah memiliki berat badan rata-rata untuk sapi jantan 900 kg dengan tinggi rata-rata 140 cm dan berat badan rata-rata sapi betina 700 kg
dengan tinggi rata-rata 135 cm. Sapi FH berwarna hitam dan putih serta memiliki dua tanduk pada jantan dan 0-2 tanduk pada betina dengan bentuk tanduk kecil
dan nyaris tertutup Anonim 2008b. Sapi FH banyak diandalkan oleh banyak peternak dan pabrik susu. Sapi
FH mempunyai adaptasi lingkungan yang baik di dataran tinggi di atas 700 meter
di atas permukaan laut dpl, pada temperatur antara 16-24 C dan curah hujan sekitar 2000 mm tahun Anonim 2008b.
Gambar 1 Sapi perah jenis Friesian Holstein FH. Sumber: Anonim 2008b.
Umumnya sapi FH dipelihara secara semi intensif hingga intensif. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan dapat
berupa jerami padi, daun lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan pada siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50
kgekorhari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan 10 dari bobot badan dan pakan tambahan sebanyak 1-2 dari bobot badan.
Sementara untuk induk sapi yang sedang laktasi, diperlukan tambahan 25 hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Pemberian konsentrat diberikan pada
pagi dan sore hari sebanyak 1-2 kgekorhari. Selain pakan, sapi harus diberi minum sebanyak 10 dari berat badan per hari Prihatman 2000.
2.2. Escherichia coli