a. berbicara dan menyimak adalah suatu kegiatan resiprokal, b. berbicara adalah proses individu berkomunikasi,
c. berbicara adalah ekspresi kreatif, d. berbicara adalah tingkah laku,
e. berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari, f. berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman,
g. berbicara sarana memperluas cakrawala, h. kemampuan linguistik dan lingkungan berkaitan erat,
i. berbicara adalah pancaran kepribadian.
2.2.2 Berbicara Tematik
Berbicara merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Dengan berbicara manusia dapat berkomunikasi dengan manusia
lainnya. Berbicara selalu tidak jauh-jauh dengan bahasa, karena bahasa merupakan unsur penting dalam berkomunikasi dengan manusia yang lain.
Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal
menggunakan bahasa sebagai sarana, sedangkan komunikasi non verbal menggunakan sarana gerak-gerik seperti warna, gambar, bunyi bel, dan
sebagainya. Komunikasi verbal dianggap paling sempurna, efisien, dan efektif
Yuniawan, 2002:1.
Interaksi antara pembicara dan pendengar ada yang langsung dan ada pula yang tidak langsung. Interaksi langsung dapat bersifat dua arah
atau multi arah, sedangkan interaksi tak langsung bersifat searah.
Pembicara berusaha agar pendengar memahami atau menangkap makna apa yang disampaikannya. Komunikasi lisan dalam setiap contoh
berlangsung dalam waktu, tempat, suasana yang tertentu pula. Sarana untuk menyampaikan sesuatu itu mempergunakan bahasa lisan. Berbicara
adalah aktivitas lisan dengan cara memproduksi kalimat untuk kepentingan menyajikan informasi sekaligus memahamkannya.
Dalam Kamus Populer Bahasa Indonesia, tematik adalah mengenai tema, yang pokok. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia C.Rumpak,dkk
2001:1165 tematik adalah berhubungan dengan tema. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Sugono,dkk 2008:1482 tema adalah
pokok pikiran, dasar cerita. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan Poerwadarminta, 1983:85.
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
3. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas; 4.
Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
Dengan demikian, yang dimaksud keterampilan berbicara tematik dalam penelitian ini adalah keterampilan lisan untuk memproduksi kalimat
yang ditentukan oleh tema-tema yang akan dijadikan sebagai rangsangan.
Kedudukan tema tersebut hanya sebagai umpan yang diharapkan mampu membangun kerangka berpikir siswa dalam memproduksi kalimat
sehingga siswa mampu mengembangkannya ke arah komunikasi. Bentuk kegiatan berbicara tematik dalam penelitian ini adalah
aktivitas berbicara dengan menggunakan tema yang sudah disiapkan oleh peneliti, yaitu perkenalan dan kehidupan keluarga. Aktivitas berbicara ini
berupa dialog atau percakapan. Dalam melaksanakan kegiatan berbicara tematik ini siswa
diberikan tema, yaitu tema perkenalan dan kehidupan keluarga. Semua aktivitas berbicara diorganisasikan melalui cakupan yang berhubungan
dengan tema. Sehingga meskipun terlihat sempit, namun siswa mampu mengembangkan sendiri. Sebagai contoh, dalam tema perkenalan siswa
harus menyebutkan segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya, mulai nama, alamat, hobi, dan asal sekolah. Jadi, dalam kegiatan berbicara
tematik ini siswa menjadikan tema sebagai wahana untuk mengekspresikan diri dalam berlatih mengguanakan bahasa arab dengan
improvisasi sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa agar siswa mampu berkomunikasi dengan temannya dengan bahasa Arab.
Pembelajaran keterampilan berbicara tematik bahasa Arab dengan metode komunikatif pada dasarnya merupakan pembelajaran yang
menekankan pada banyaknya latihan berbicara dengan bantuan tema-tema yang sesuai dengan pengalaman siswa. Pembelajaran ini sangat membantu
siswa untuk belajar mengakomodir kosakata yang berkaitan dengan tema,
sehingga siswa akan mudah untuk memproduksi ujaran. Disamping itu, tema yang digunakan adalah tema yang sesuai dengan keadaan siswa,
karena siswa merasa dekat dengan apa yang dialaminya, dan bukan bersumber dari luar dirinya. Sehingga siswa merasa nyaman dan tanpa
tekanan. Belajar berbicara dengan cara membatasi tema sangat berdampak positif bagi siswa kelas XA MAN Kendal.
2.2.3 Metode Komunikatif