Pembelajaran mencapai 80 atau terdapat 16 siswa yang telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu sebesar 64. Variabel ini telah mencapai
indikator keberhasilan yaitu ketuntasan klasikal harus mencapai minimal 75.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran PKn menggunakan tipe team game tournament berbasis mutimedia
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Dari hasil penelitian pada siklus III di atas, juga
menunjukkan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya sudah tercapai. Sehingga, tidak perlu adanya revisi dan tindakan atau siklus berikutnya.
4.1.4 Perbandingan Data pada Pembelajaran di Siklus I, II, dan III
4.1.4.1 Perbandingan Data Keterampilan Guru pada Siklus I, II, dan III Berdasarkan penjabaran dari hasil pengamatan secara keseluruhan
keterampilan guru dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan Team Game Tournamet berbasis Media Pembelajaran pada siklus III menunjukkan bahwa
keterampilan guru mengalami peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Pada siklus ini guru mendapatkan jumlah skor
sebanyak 35 dari kesepuluh indikator keterampilan guru, atau 35 dari 40 total skor keseluruhan, sehingga termasuk ke dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada
siklus I guru mendapatkan skor 29 masuk dalam kategori baik dan siklus II mendapatkan 32 dalam kategori baik. Maka keterampilan guru dalam
pembelajaran PKn menggunakan Team Game Tournamet berbasis Media
Pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Berikut gambaran peningkatan yang terjadi terhadap keterampilan guru.
10 20
30 40
Siklus I Siklus II
Siklus III 29
32 35
Siklus I Siklus II
Siklus III
Gambar 4.12 Diagram Perbandingan Data Keterampilan Guru pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya, selain itu juga telah tercapainya indikator keberhasilan pada
siklus II dan siklus III dengan ketentuan perolehan 33,5 ≤ skor 40 dengan kategori sangat baik.
4.1.4.2 Perbandingan Data Aktivitas Siswa pada Siklus I, II, dan III Berdasarkan penjabaran perolehan rerata aktivitas siswa pada
pembelajaran PKn menggunakan Team Game Tournamet berbasis media pembelajaran, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada
tiap siklusnya. Pada siklus I aktivitas siswa memperoleh jumlah rerata skor sebanyak 25 dengan kategori cukup, sedangkan pada siklus II meperoleh hasil 29
dengan kategori baik, dan di siklus III aktivitas siswa memperoleh hasil sebesar 34 dengan kategori sangat baik. Peningkatan yang terjadi dari data tersebut dapat
dilihat pada diagram di bawah ini.
5 10
15 20
25 30
35 40
Siklus I Siklus II
Siklus III 25
29 34
Siklus I Siklus II
Siklus III
Gambar 4.13 Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 4 poin. Kemudian dari siklus II ke siklus III meningkat sebesar 5 poin. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya, selain itu juga telah tercapainya indikator keberhasilan pada siklus II dan siklus III dengan
ketentuan perolehan 26 ≤ skor 33,5 dengan kategori baik. 4.1.4.3 Perbandingan Data Hasil Belajar pada Siklus I, II, dan III
Apabila diperhatikan hasil yang diperoleh dari kegiatan tes pada tiap siklus menunjukan adanya peningkatan ketuntasan klasikal, sehingga
pembelajaran PKn menggunakan Team Game Tournametberbasis Media Pembelajaranpada siswa Kelas V SDN Karanganyar 02 Semarang memiliki
pengaruh terutama meningkatkan hasil belajar siswa. Bentuk peningkatan tersebut akan digambarkan dengan gambar diagram di bawah ini.
0,0 20,0
40,0 60,0
80,0 100,0
Siklus I Siklus II
Siklus III 60,0
70,0 80,0
Siklus I Siklus II
Siklus III
Gambar 4.14 Diagram Peningkatan Persentase Ketuntasan Klasikal Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Pembelajaran PKn menggunakan Team Game Tournamet berbasis Media Pembelajaran menunjukan adanya peningkatan dari siklus-siklus sebelumnya.
Pada siklus siklus I ketuntasan klasikal hanya mencapai 60 . Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 10 menjadi 70 . Dan pada siklus
III, persentase ketuntasan klasikal mencapai 80 atau meningkat sebanyak 10 . Dengan begitu indikator keberhasilan yang ditentukan sebesar minimal 75
sudah mampu dicapai pada siklus III. Berdasarkan data perolehan nilai diatas, sehingga dapat di rekapitulasi
hasil pengamatan guru dan aktivitas maupun hasil belajar siswa antara siklus I, II dan III adalah sebagai berikut :
Tabel 4.21 Data Rekapitulasi Hasil Perolehan Nilai Rerata Pada SiklusI,II,III.
INDIKATOR Rerata Nilai
SIKLUS I
SIKLUS 2
SIKLUS III
Prosentase Ketuntasan
Siklus III KET
Keterampilan guru 7,29
8 8,75
80 Aktivitas Siswa
6,4 7,4
8,5 90
Hasil Belajar 6,46
7,18 7,82
80 Rerata Ketuntasan
6,7 7,5
8,4 85
Data tersebut dapat diperjelas dengan gambar diagram di bawah ini :
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Rerata nilai siklus I,II,III
Rekapitulasi nilai rerata
Keterampilan Guru I Aktivitas Siswa I
Hasil Belajar I Keterampilan Guru II
Aktivitas Siswa II Hasil Belajar II
Keterampilan Guru III Aktivitas Siswa III
Gambar 4.15 Diagram Rekapitulasi nilai rerata Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
4.2 PEMBAHASAN