Tujuan PKn Pendidikan Kewarganegaraan Media Pembelajaran

pengaruh negatif yang datang dari luar.Baik berkaitan dengan masalah ideologi maupun budaya. Rumusan tujuan untuk masing-masing satuan pendidikan mengacu pada fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang menyertainya. Dalam merumuskan tujuan dan materi pelajaran PKn SMP dan SMA, di samping harus memperhatikan tingkat perkembangan siswa juga harus melihat kesinambungan, kedalaman, dan konsekuen antarkelas atau antarjenjang pendidikan untuk menghindari terjadinya pengulangan yang mungkin saja akan mengakibatkan kebosanan siswa.

2.1.6 Tujuan PKn Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam standar kompetensi kurikulum PKn tahun 2006, ditegaskan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut:1 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.2 Berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti kemudian mengembangkan dan menyesuaikan hakekat dan tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam penggunaan media pembelajaran sebagai sarana untuk mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah dengan tujuan memberikan motivasi belajar siswa.

2.1.7 Media Pembelajaran

2.1.7.1 Pengertian Media Pembelajaran Para Ahli berbeda berpendapat dalam mendefinisikan Media Pembelajaran . Namun hakikatnya memiliki pengertian yang sama. Achmad sugandi 2008 : 30 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. Sebab media pembelajaran menjadi salah satu komponen pendukung strategi pembelajaran di samping komponen waktu dan metode mengajar. Zaenal Aqib 2002 : 58 Menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan message , merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan secara garis besar bahwa media adalah suatu perantara yang dapat digunakan untuk mengantarkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa dan dapat merangsang siswa dalam belajar. 2.1.7.2 Macam – macam Media Pembelajaran Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis , tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan serta cara pembuatannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2010 : 124 media dibagi menjadi 3 macam diantaranya adalah : 2.1.7.2.1 Media Auditif 2.1.7.2.2 Media Visual 2.1.7.2.3 Media Audiovisual Dari beberapa macam media di atas kemudian peneliti menyesuaikan dengan pendekatan TGT menggunakan kartu bernomor berbasis TIK sehingga media yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 2.1.7.2.1 Media Auditif Adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, casset recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran 2.1.7.2.2 Media Visual Adalah Media yang hanya mengandalkan indra penglihatan . Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip film rangkai, slide film bingkai foto, gambar atau lukisan, dan cetakan, Adapula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. 2.1.7.2.3 Media Audio Visual Adalah Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua .Contohnya Film bersuara atau video Casette. 2.1.7.3 Kartu Bernomor Dalam hal ini kartu bernomor termasuk dalam kategori media visual yang mana mempunyai pengertian sebagai suatu media pembelajaran berbentuk kartu bernomor yang di dalamnya berisi pertanyaan serta jawaban seputar materi pelajaran yang mana dalam pelaksanaaannya memanfaatkan suasana game tournament, sehingga diharapakan dapat memacu aktivitas belajar siswa dan meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran. Dari beberapa penjelasan diatas, maka peneliti memilih media kartu turnament berbasis TIK dalam pembelajaran dikarenakan mencakup keseluruhan fungsi dari media yang ada dan dapat diterapkan secara tepat dalam penerapan pendekatan Kooperatif learning tipe TGT dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Misalkan saja dalam pembelajaran menggunakan gambar- gambar menarik maupun melalui tanyangan LCD Proyektor dan kartu kuis dalam penyampaian materi kepada siswa menggunakan pembelajaran model game dan turnamen, sehingga siswa akan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena termotivasi oleh media pembelajaran yang ada.

2.1.8 Manfaat Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TGT(TEAM GAME TOURNAMENT) MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

1 21 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT DI KELAS V SD KARANGAYU 02 SEMARANG

0 9 269

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pkn melalui metode team game tournament (tgt) pada siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2008 2009

0 5 115

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Keaktifan Siswa dengan Menerapkan Strategi Team Game Tournament (TGT) pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD N 04 Binangun.

0 0 17

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT PADA SISWA Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Canden Kecamatan Sambi Kabupaten Bo

0 3 17