Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Kimia merupakan mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Perubahan yang terjadi ditandai dengan perubahan susunan struktur, perubahan sifat, perubahan suhu, dan perubahan energi.http:gundulshare.blogspot.com200902pengertian-ilmu-kimia-perlu- diketahui.html Materi pelajaran kimia yang cukup padat dengan alokasi waktu penyajian yang terbatas dan banyaknya mata pelajaran yang harus diikuti oleh siswa mengakibatkan siswa kurang optimal dalam memahami materi yang diajarkan. Dalam mata pelajaran kimia SMA berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak. Sunyono: 2009 Dalam KTSP SMA , materi Asam dan Basa diberikan pada siswa kelas XI semester 2. Pada materi ini, siswa diharapkan mampu mendeskripsikan teori-teori asam-basa, mampu mengidentifikasi asam dan basa dengan indikator, serta mampu menentukan pH asam dan basa. SMA 2 Bae merupakan salah satu SMA yang berada di Kabupaten Kudus tepatnya di kecamatan Bae. Di SMA 2 Bae, pembelajaran yang berjalan masih mengunakan metode konvensionalceramah. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya pemahaman siswa dalam materi kimia. Dari data hasil belajar kimia siswa yang didapat dari guru kimia di SMA 2 Bae, diperoleh informasi bahwa sebanyak 49 siswa kelas XI belum tuntas dalam ulangan semester 1 tahun pelajaran 20102011, sehingga perlu diadakan pembelajaran dengan metode yang inovatif agar pemahaman siswa terhadap materi kimia dapat maksimal. Pembelajaran yang didominasi oleh guru menjadikan siswa kesulitan memahami materi yang dipelajari. Guru cenderung lebih aktif memberikan pengetahuan pada siswa, akibatnya siswa tidak merasa perlu untuk mempelajari atau membaca materi terlebih dahulu. Selain itu, selama ini siswa hanya mencatat apapun yang dikatakan guru atau disebut menyalin catatan. Hal ini mempunyai beberapa kelemahan salah satunya siswa menjadi sulit mengingat karena siswa hanya menyalin catatan, bukan membuat catatan dengan kata-katanya sendiri. Begitu pula ketika siswa membaca buku yang berisi tulisan-tulisan yang membosankan bagi siswa. Kegiatan mencatat dan meringkas dapat dilakukan apabila siswa telah membaca materi pelajaran tersebut. Strategi belajar yang mencakup kegiatan-kegiatan tersebut adalah strategi PQ4R Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review. Dalam strategi PQ4R terdapat kegiatan membuat catatan. Catatan yang dibuat oleh siswa diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi. Salah satu cara mencatat yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi adalah mind mapping. Menurut Buzan, mind mapping merupakan teknik dalam membuat catatan dan ringkasan yang dapat mengaktifkan kedua belah otak kita. Strategi PQ4R dengan teknik mind mapping akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika strategi tersebut digunakan dalam pembelajaran. Dari penelitian yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam Pembelajaran PAI oleh Sulhan menunjukkan bahwa skor belajar siswa mengalami peningkatan. Demikian juga dengan penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Mind Map Peta Pikiran untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah XI IPS oleh Hattarina menunjukkan bahwa nilai posttest siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode PQ4R dan teknik mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian berjudul ”Pengaruh Pembelajaran PQ4R dengan Teknik Mind mapping Terhadap Hasil Belajar Kimia Kelas XI pada Materi Asam Basa Siswa SMA 2 Bae ”.

1.2. Rumusan Masalah