penyangraian gelap dimungkinkan karena banyaknya minyak yang menguap oleh panas yang ditimbulkan gesekan dalam mesin pembubuk.
2. Suhu
Proses pembubukan terjadi karena pukulan gigi-gigi pembubuk dengan kecepatan tinggi terhadap biji-biji kopi sangrai. Gesekan terjadi antara gigi
pembubuk dan biji kopi, dan antara biji kopi satu dengan yang lain. Proses gesekan yang intensif akan menyebabkan timbul panas di mesin Mulato et al.,
2006.
20 30
40 50
60
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
m enit ke- su
h u
C
lingkungan bubuk kopi
corong output
Gambar 4.15. Profil perubahan suhu operasi mesin pembubuk kopi. Menit pertama menunjukkan suhu pada mesin pembubuk ketika belum
diberi beban. Suhu pada corong output yaitu 33ºC dan suhu bubuk kopi adalah 31ºC. Suhu bubuk kopi pada menit pertama adalah suhu dalam wadah bubuk kopi
yang belum terisi bubuk. Mulai setelah menit pertama sampai menit keenam, input bahan dimasukkan melalui hopper. Terlihat adanya peningkatan suhu pada
corong output. Suhu bubuk kopi adalah 32ºC. suhu pada corong output meningkat sampai suhu 49ºC, sedangkan bubuk kopi meningkat sampai 44ºC. Suhu pada
corong output lebih tinggi daripada suhu bubuk kopi dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan ruang pembubukan. Pembubukan selesai setelah menit
keenam. Suhu pada corong output masih terus meningkat sampai suhu 51ºC, kemudian turun sampai dibawah suhu bubuk. Keberlanjutan kenaikan suhu pada
corong output dikarenakan pelepasan panas dari ruang pembubukan setelah proses pembubukan terjadi. Suhu bubuk kopi setelah pembubukan relatif stabil karena
penyimpanan panas oleh bubuk kopi dan panas tertahan di dalam boks bubuk kopi. Untuk menurunkan suhu pada bubuk kopi dengan cepat, boks bubuk kopi
harus dibuka dan dihubungkan dengan udara lingkungan.
3. Konsumsi Bahan Bakar
Kebutuhan bahan bakar mesin dapat dikaitkan dengan beban yang diterima mesin. Apabila beban yang diterima mesin besar maka mesin
membutuhkan kerja yang berat. Sebaliknya, mesin akan melakukan kerja yang ringan jika beban yang diterima kecil. Semakin berat kerja mesin semakin banyak
bahan bakar yang digunakan dan semakin ringan kerja mesin semakin sedikit bahan bakar yang dihabiskan.
5 10
15 20
25 30
35
sangat kecil kecil
sedang
ukuran biji k
ons um
s i ba
ha n ba
k a
r m
L k
g
ringan sedang
gelap
Gambar 4.16. Konsumsi bahan bakar mesin pembubuk kopi. Hasil terbaik diperoleh pada saat input bahan adalah biji ukuran sangat
kecil penyangraian sedang. Untuk menghaluskan 1 kg kopi sangrai, hanya dibutuhkan 15 ml bensin, yang berarti mesin melakukan kerja paling ringan pada
saat menghaluskan kopi sangrai jenis ini. Pada setiap kategori ukuran biji, pembubukan biji penyangraian sedang selalu menghabiskan bensin paling sedikit.
Kerja yang ringan dari mesin disebabkan sifat fisik biji penyangraian sedang yang rapuh, sehingga mudah dihancurkan. Untuk menghaluskan 1 kg biji kopi ukuran
kecil penyangraian sedang dibutuhkan 16 ml bensin, sedangkan untuk biji kopi ukuran sedang dibutuhkan 24 ml bensin. Biji kopi hasil penyangraian ringan tidak
serapuh biji penyangraian sedang, dikarenakan waktu penyangraian yang lebih
sedikit, membutuhkan kerja yang lebih berat untuk menghaluskan biji penyangraian ringan. Setiap kilogram kopi sangrai hasil penyangraian ringan
dapat dihaluskan dengan menghabiskan bensin sebanyak 20 ml untuk biji ukuran sangat kecil, 23 ml untuk biji ukran kecil, dan 28 ml untuk biji ukuran sedang.
Pembubukan kopi sangrai hasil penyangraian gelap membutuhkan bensin 31 mlkg untuk biji ukuran sangat kecil, 28 mlkg untuk biji ukuran kecil
dan sedang. Pencapaian yang rendah ini mungkin disebabkan karena kapasitas biji penyangraian gelap yang rendah. Minimnya biji penyangraian gelap yang lolos
dari bukaan hopper akibat minyak di permukaan biji menyebabkan sedikitnya biji kopi sangrai yang tergerus di ruang pembubukan. Kerja mesin yang telah
menghabiskan bahan bakar tidak termanfaatkan dengan optimal. Biji ukuran sangat kecil lebih mudah digiling daripada biji ukuran kecil
dan sedang seperti terlihat pada Gambar 4.16. Pembubukan biji kopi sangrai ukuran sangat kecil membutuhkan bensin yang lebih sedikit dibandingkan biji
kopi sangrai ukuran kecil dan sedang. Selain itu, pembubukan biji ukuran kecil lebih mudah daripada biji ukuran sedang. Ukuran biji yang lebih kecil juga
memudahkan dalam proses pembubukan. Ukuran biji yang lebih kecil dapat mengurangi beban mesin untuk menghaluskan biji menjadi butiran yang lebih
kecil lagi.
4. Efisiensi