BIOLOGI TANAMAN KOPI TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. BIOLOGI TANAMAN KOPI

Kopi Coffea spp adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12 m. Daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan dengan batang, cabang dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan dengan tanaman lain. Tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak diberi mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan okulasi yang batang bawahnya merupkan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah. Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur + 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol. Ada 5 jenis buah kopi yang dikenal yaitu arabika, robusta, ekselsa, hibrida, liberika. Buah kopi arabika dan robusta banyak dibudidayakan di Indonesia.

1. Kopi Arabika Coffea arabica

Beberapa sifat penting kopi arabika : a. Daerah yang ketinggiannya antara 700-1700 m dpl dan suhu 16-20 ºC b. Daerah yang iklimnya kering atau bulan kering 3 bulantahun secara berturut-turut, yang sesekali mendapat hujan kiriman c. Umumnya peka terhadap serangan penyakit HV, terutama bila ditanam di dataran rendah atau kurang dari 500 dpl d. Rata-rata produksi sedang 450-500 kg kopi berashatahun, tetapi mempunyai harga dan kualitas yang relatif lebih tinggi dari kopi lainnya. Bila dikelola secara intensif produksinya bisa mencapai 1.5-2 tonhatahun. Rendemen + 18 e. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Beberapa varietas kopi yang termasuk kopi arabika dan banyak diusahakan di Indonesia antara lain : Abesinia, Pasumah, Marago Type dan Congensis. Masing- masing varietas tersebut mempunyai sifat agak berbeda dengan yang lainnya.

2. Kopi Robusta Coffea robusta

Beberapa sifat penting kopi robusta : a. Resisten terhadap penyakit HV b. Tumbuh pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran pada ketinggian kurang dari 400 m dpl, dengan temperatur 21-24°C c. Daerah yang bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut, dengan 3-4 kali hujan kiriman d. Produksi lebih tinggi daripada kopi arabika dan liberika rata-rata + 0.9- 1.3 ton kopi berashatahun. Dan bila dikelola secara intensif bisa berproduksi 2 tonhatahun. e. Kualitas buah lebih rendah daripada kopi arabika, tetapi lebih tinggi daripada kopi liberika. f. Rendemen + 22. Beberapa varietas yang termasuk kopi robusta antara lain Quillou, Uganda, dan Chanephora Lablink, 2001. Indonesia tergolong produsen kopi robusta terbesar, dengan produksi sekitar 6.8 juta karung atau sekitar 400 000 ton setahun. Produksi yang demikian