E. Mekanisme Sosialisasi Politik
Elemen-elemen sosialisasi politik sangat bervariasi. Ada tiga mekanisme pengalihan elemen-elemen sosialisasi politik, yakni imitasi,
instruksi, dan motivasi Maran, 2007:141. 1.
Imitasi adalah peniruan terhadap tingkah laku individu lain, dan merupakan hal yang amat penting dalam sosialisasi pada masa
kanak-kanak. 2.
Instruksi mengacu proses pencerahan diri. Hal ini tidak hanya terbatas pada proses belajar formal saja. Termasuk di sini adalah
proses belajar informal, baik dalam rupa pendidikan kejuruan maupun dalam rupa diskusi-diskusi kelompok dan lain-lainnya.
3. Motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman pada
umumnya. Oleh Le Vine motivasi dijelaskan sebagai bentuk tingkah laku yang cocok sekali, yang dipelajari melalui proses trial
and eror. Melalui proses ini seorang individu secara langsung belajar dari pengalaman mengenai tindakan-tindakan yang cocok
dengan sikap-sikap dan pendapat-pendapatnya sendiri.
Imitasi merupakan peniruan copy terhadap tingkah laku individu- indivisu lain, dan merupakan hal yang amat penting dalam sosialisasi pada
masa kanak-kanak, walaupun sebenarnya tidak dibatasi pada tingkah laku kanak-kanak saja. Melalui imitasi, seseorang individu meniru terhadap
tingkah laku individu lainnya. Cara melakukan sosialisasi politik yang kedua adalah instruksi. Gaya
ini banyak berkembang di lingkungan militer ataupun organisasi lain yang terstruktur secara rapi melalui rantai komando. Melalui instruksi, seorang
individu diberitahu oleh orang lain mengenai posisinya di dalam sitem politik, apa yang harus mereka lakukan, bagaimana, dan untuk apa. Cara
instruksi ini juga terjadi di sekolah-sekolah, guru mengajarkan siswa tentang sistem politik dan budaya politik yang ada di negara mereka.
Motivasi adalah cara melakukan sosialisai politik yang terakhir. Melalui cara ini, individu langsung belajar dari pengalaman,
membandingkan pendapat dan tingkah laku sendiri dengan tingkah laku orang lain. Dapat saja seorang individu yang besar dari keluarga yang
beragama, ketika besar individu bergabung dengan kelompok-kelompok politik yang lebih bercorak sekular.
F. Kepribadian Politik