Dengan menggunakan dasar teori diatas, menjelaskan bahwa pemahaman excellence service sekuriti dapat ditingkatkan dengan
metode pelatihan yang didasarkan pada teori belajar dalam pelatihan yang diungkapkan oleh Amstrong. Penulis meyakini bahwa aspek-
aspek dalam excellence service dapat ditingkatkan dengan menggunakan pelatihan karena pada dasarnya pelatihan adalah suatu
proses belajar. Sedangkan untuk meningkatkan excellence service dapat dilakukan dengan proses belajar. Salah satunya dengan
excellence service training. Pernyataan tersebut didukung dengan adanya penelitian-
penelitian terdahulu yang mengungkapkan adanya efektifitas pelatihan dalam upaya meningkatkan aspek tertentu hingga berpengaruh pada
peningkatan kinerja yang diharapkan. Penelitian terdahulu tersebut antara lain tesis
“Pelatihan Service Excellence pada Pramuniaga Pasaraya Sri Ratu Pemuda Semarang” Handayani Catharina, 2008,
tesis “Pelatihan Service Excellence Skill Unit Pelayanan Medis Rumah
Sakit Bhayangkara AKPOL Semarang” Rakhman Alief, 2006.
2.4.4 Tujuan Pelatihan Excellence Service
Pada umumnya tujuan utama pelatihan berhubungan erat dengan jenis pelatihan yang digunakan. Sebelum menetapkan tujuan penelitian, pelatihan harus
sesuai dengan kebutuhan. Tujuan pelatihan menurut Cushway 2002: 116 adalah meraih perubahan dalam pengetahuan, keahlian, pengalaman, tingkah laku, atau
sikap yang akan meningkatkan keefektifan karyawan. Secara khusus pelatihan excellence service ini akan digunakan untuk :
1 Mengembangkan keahlian dan kemampuan individu untuk memperbaiki kinerja pelayanan.
2 Membiasakan pegawai dengan system, prosedur, dan metode bekerja yang baru.
3 Membantu pegawai dan pendatang baru menjadi terbiasa dengan pelayanan yang diberikan.
4 Membantu individu peserta untuk menggali kemampuan diri. Tujuan pelatihan excellence service training ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman excellence service sekuriti PT. Meka Adipratama melalui pemberian pelatihan dan pengetahuan excellence
service.
2.4.5 Manfaat Pelatihan Excellence Service
Manfaat pelatihan adalah untuk membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka terutama dalam hal keterampilan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas produktifitasnya dalam rutinitas kinerjanya. Ahli atau pakar pelatihan lain yang juga mengemukakan
mengenai manfaat pelatihan adalah Werther dan Davis 1996 dan Mathis dan Jackson 2003. Keduanya memiliki prespektif yang
berbeda mengenai manfaat pelatihan organisasi. Secara umum, Werther dan Davis 1996 menyatakan manfaat pelatihan yang
mengacu kepada individu dan organisasi. Manfaat tersebut antara lain adalah
1 Membantu individu dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah dengan efektif.
2 Meningkatkan motivasi untuk berkembang dan mencapai sesuatu yang lebih.
3 Meningkatkan dan mencapai pengembangan diri dan kepercayaan diri yang baik.
4 Membantu individu menghadapi stress, ketegangan, frustasi dan konflik. 5 Membantu individu dalam mengembangkan kemampuan belajar.
6 Membantu individu
dalam mengembangkan
keterampilan dan
pengetahuan mengenai kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi dan sikap yang tepat.
7 Meningkatkan kepuasan kerja. 8 Membantu menghilangkan ketakutan individu dalam melaksanakan tugas-
tugas baru. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson 2003 lebih menitik
beratkan manfaat pelatihan bagi income organisasi, di mana pelatihan dinilai dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan dalam suatu bisnis.
Hal ini dialami oleh Motorola dan Microsoft yang telah membuat suatu pelatihan sebagai bagian dari paket penjualan produk dan servis
kepada konsumen. Selain itu, keuntungan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan tentang penggunaan
atau manfaat produk dan servis yang telah dibelinya. Dengan demikian, pelatihan akan membantu meningkatkan retensi pelanggan
dan dalam jangka panjang akan meningkatkan penghasilan perusahaan. Dalam excellence service training ini, manfaat pelatihan yang
akan dilakukan antaralain: 1 Peserta berkesempatan secara khusus untuk menggali kemampuan diri
2 Peserta berkesempatan
mengembangkan kemampuan
belajar, khususnya tentang tugas dan fungsi pokok sekuriti
3 Peserta mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai aspek- aspek excellence service
4 Peserta dapat lebih mencintai dan menghargai pekerjaannya 5 Peserta mampu membedakan service dan excellence service
6 Waktu refresh kepada para peserta, setelah sekian tahun tidak pernah mendapatkan pengetahuan khusus tentang pelayanan dan pelatihan
sekuriti.
2.5 Efektifitas Excellence Service Training Terhadap Peningkatan