Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian ini mengenai pengembangan materi ajar pembelajaran menulis geguritan untuk siswa kelas IX SMP di Kabupaten Tegal. Dalam suatu penelitian dibutuhkan penelitian lain sebagai bahan acuan dan dijadikan landasan dasar untuk penelitian selanjutnya. Beberapa penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sebagai kajian pustaka adalah sebagai berikut: Linaberger 2004, Yulianik 2008, Warsi 2009, Kurniyawati 2010, Triaryati 2013. Adapun rinciannya sebagai berikut. Linaberger 2004 dengan judul penelitiannya yaitu Poetry Top 10: A Foolproof Formula for Teaching Poetry. Penelitian ini berisi langkah-langkah dalam pengajaran menulis puisi. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mempermudah guru dalam memberikan pembelajaran menulis puisi. Selama ini guru merasa gagal dalam memberikan pembelajaran mengenai menulis puisi, siswa hanya mampu membaca puisi, namun belum sampai menguasai dalam keterampilan menulis. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu mengkaji mengenai langkah-langkah dalam menulis puisi geguritan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan siswa. Adapun perbedaannya yaitu penelitian tersebut dihasilkan sepuluh tahapan dalam pengajaran menulis puisi, sedangkan penelitian ini dihasilkan buku materi ajar menulis geguritan. 8 Penelitian Yulianik 2008 yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Geguritan Siswa Kelas X-D SMA 1 Bawang Kabupaten Batang Melalui Media Gambar. Yulianik meneliti keefektifan penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis geguritan. Dalam penelitian tersebut siswa mengalami peningkatan pada pembelajaran menulis geguritan. Terbukti dengan nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 68,07 dan meningkat pada siklus II sebesar 72,41. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu pada tujuan penelitiannya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis geguritan. Sedangkan, perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut yaitu pada metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian tersebut menggunakan metode penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan keterampilan menulis geguritan pada siswa kelas X-D di SMA N 1 Bawang Kabupaten Batang, sedangkan pada penelitian ini dihasilkan produk berupa buku materi ajar menulis geguritan untuk siswa kelas IX SMP di Kabupaten Tegal dengan menggunakan metode Research and Development. Warsi 2009 melakukan penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Memahami Puisi dengan Pendekatan Analisis Teknik Stratta Siswa Kelas X-1 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten Temanggung. Penelitian yang dilakukan Warsi merupakan penelitian tindakan kelas yang menerapkan teknik stratta dengan tujuan agar siswa lebih mudah dalam memahami puisi. Dalam penelitian tersebut siswa mengalami peningkatan dalam menulis puisi dengan pendekatan analisis teknik stratta secara bertahap. Terbukti pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 67,28 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79,00. Dari hasil tersebut dapat diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam memahami puisi dari siklus I ke siklus II sebesar 22,72 atau 17,42. Dalam penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu pada aspek yang dikaji yaitu puisi geguritan. Adapun perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian tersebut menggunakan metode penelitian berupa tindakan kelas, sedangkan penelitian ini menggunakan metode pengembangan RD. Kurniyawati 2010 melakukan penelitian berjudul Variasi Pembelajaran Geguritan di SMA Negeri se-Kabupaten Grobogan. Kurniyawati meneliti berbagai variasi pembelajaran geguritan di SMA se-Kabupaten Grobogan. Penelitian yang dilakukan Kurniyawati menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut adalah variasi pembelajaran geguritan di SMA Negeri se- Kabupaten Grobogan, yaitu 1 variasi metode berupa metode demonstrasi di aspek keterampilan membaca dan metode objek langsung di aspek keterampilan menulis, 2 variasi media yaitu media elektronik dan media cetak berupa kaset geguritan, VCD geguritan, power point, buku ajar, dan majalah, 3 variasi materi, 4 variasi evaluasi. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu mengkaji dalam bidang geguritan. Adapun perbedaannya terletak pada hasil penelitian, jika penelitian Kurniyawati 2010 dihasilkan variasi dalam pembelajaran geguritan di SMA Negeri se-Kabupaten Grobogan, sedangkan dalam penelitian ini dihasilkan produk berupa buku materi ajar menulis geguritan untuk siswa kelas IX SMP di Kabupaten Tegal. Triaryati 2013 melakukan penelitian berjudul Pengembangan Materi Ajar Penerapan Unggah-Ungguhing Basa Melalui Wacana Dialog Dengan Permainan Rubik Tembung. Dalam penelitian tersebut dihasilkan materi ajar penerapan unggah- ungguhing basa dan media berupa rubik tembung. Hasil akhir produk pada penelitian tersebut berupa sampul depan, punggung buku, halaman judul, halaman hak cipta, atur pangiring, daftar isi, bagian isi, daftar pustaka, dan sampul belakang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada produk yang dihasilkan dan metode penelitian yang digunakan, yaitu berupa materi ajar dan menggunakan penelitian pengembangan RD. Adapun perbedaannya terletak pada aspek yang dikaji. Penelitian tersebut berisi tentang percakapan dengan berbagai ragam bahasa Jawa disertai dengan permainan rubik tembung, sedangkan penelitian ini berisi tentang materi menulis geguritan untuk siswa kelas IX SMP di Kabupaten Tegal. Penelitian ini dihasilkan produk materi ajar menulis geguritan untuk siswa kelas IX SMP di Kabupaten Tegal.

2.2 Landasan Teori