karier dapat dimungkinkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang cara membuat keputusan karier siswa.
2.2 Bimbingan dan Konseling Karier
Bimbingan merupakan salah satu bagian yang terintegrasi dalam proses pendidikan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan
siswa secara optimal sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, dan potensi masing-masing peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling di sekolah
diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan arahan terhadap
perkembangan peserta didik, tak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Menurut Prayitno 2008: 99 menjelaskan bahwa:
”bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-
anak, remaja,
maupun dewasa;
agar yang
dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku ”.
“Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara yang
sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya
” Walgito, 2010: 8 Berdasarkan pengertian bimbingan dan konseling di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu baik anak-anak, remaja, atau dewasa oleh seorang
yang ahli agar individu dapat memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat berkembang secara optimal dalam kehidupannya.
Menurut Prayitno 2008: 114 tujuan bimbingan dan konseling ada dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus.
1 Tujuan Umum Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimiliki seperti kemampuan dasar dan
bakat-bakatnya, berbagai latar belakang yang ada seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannya. 2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang
dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu.
Terkait dengan tujuan bimbingan dan konseling, menurut Mugiarso 2007:
28 fungsi bimbingan konseling meliputi empat fungsi yaitu fungsi pemahaman, fungsi Pencegahan, fungsi Pengentasan dan fungsi pemeliharaan dan
pengembangan. Dalam bimbingan dan konseling terdapat empat bidang yaitu bidang
bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar, dan bidang bimbingan karier. Dengan empat bidang bimbingan yang ada
pelaksanaannya dijabarkan melalui sembilan layanan yaitu layanan orientasi, informasi, pembelajaran, penempatan dan penyaluran, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, konseling perorangan, konsultasi dan penyaluran. Berpijak pada penelitian ini, peneliti lebih menitikberatkan pada
pelaksanaan layanan informasi dalam bidang karier. Dibawah ini diuraikan terlebih dahulu mengenai bimbingan karier. Winkel 2010: 114 menjelaskan
“bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan profesi tertentu
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki
”. Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah,
baiknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Menurut Prayitno 2008: 115 asas-asas bimbingan dan konseling yaitu ketentuan-
ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelanggaraan pelayanan itu. Asas-asas ini dapat diterapkan sebagai berikut: Asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas
keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih tangan, asas tut wuri
handayani. Berpijak dari asas-asas pada bimbingan dan konseling, pada penelitian ini
menggunakan asas kegiatan layanan yang didasarkan pada kesukarelaan dan keterbukaan baik dari peserta maupun guru pembimbing. Asas kerahasiaan
diperlukan dalam layanan informasi yang diselenggarakan untuk peserta didik atau klien khususnya dengan informasi yang sangat pribadi, layanan khusus ini
biasanya tergabung ke dalam layanan konseling lain yang relevan, seperti konseling perorangan.
2.3 Layanan Informasi dalam Membuat Keputusan Karier